[3] Awakened Multi Talented Goodes is Doted

569 | Mu Sheng dan Dekan bertemu

Mu Sheng berbalik dan melihat seorang pria paruh baya berjas lab putih berdiri di belakangnya. Dia memandang Mu Sheng dengan waspada. "Apakah kamu punya izin? Bagaimana kamu bisa masuk?"

Mu Sheng mengangkat izin agar pria itu dapat melihatnya. "Ya."

Melihat "Zhang" Emas di kartu pass, pria itu sedikit terkejut. "Bagaimana Anda mendapatkan izin direktur kami? Dari mana kamu mendapatkannya?"

"Tentu saja, itu dari Dekanmu."

Pria itu memandang Mu Sheng dengan ragu-ragu. Izin kepala rumah sakit bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan oleh orang biasa. Wanita di hadapannya yang secantik selebriti itu sungguh mencurigakan. "Ikut aku ke pemeriksaan keamanan dulu. Saya akan mengantarmu menemui kepala rumah sakit nanti."

"Tentu."

Pria itu sangat curiga pada Mu Sheng, jadi dia menanyakan banyak pertanyaan padanya.

Di kantor dekan, melihat waktu rapat sudah hampir tiba, Dekan Zhang berdiri dengan cemas dan terus melihat ke luar. "Mengapa dia belum datang?"

Dia melihat ke depan dan ke belakang beberapa kali dan akhirnya tidak bisa menahannya lagi. Dia melangkah menuju pintu untuk menjemput utusan itu.

Di sisi lain, kecurigaan pria tersebut terhadap Mu Sheng semakin dalam ketika dia mendengar bahwa dia diundang oleh Dekan Zhang. "Katakan sejujurnya, dari mana kamu mendapatkan izin ini? Dekan kami Zhang tidak pernah mengundang siapa pun selama bertahun-tahun. Siapa dia yang mengundangmu?"

Mu Sheng terlalu malas untuk berdebat dengan pria itu. Dia mengirim pesan ke direktur Zhang dan kemudian menutup teleponnya. "Dia akan datang dan menjemputku nanti."

Pria itu memandangi wajah Mu Sheng yang sangat cantik dan merasa itu konyol.

Mu Sheng sepertinya tidak kehilangan akal sehatnya. Tapi kenapa kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat konyol? Banyak pemimpin tingkat tinggi tidak berani mengucapkan kata-kata seperti itu.

Pria itu mencibir. "Jika Anda tidak memberi tahu saya alasan Anda berada di sini, saya akan menelepon polisi."

Pria itu mengeluarkan ponselnya dan hendak memanggil polisi.

Pada saat itu, Dekan Zhang yang berambut putih bergegas masuk. "Di mana dia?"

Pria itu tertegun sejenak. "Direktur, mengapa Anda ada di sini?"

"Yang kecil, apakah seseorang baru saja datang ke sini untuk mencariku? Mereka memiliki izin yang saya berikan kepada mereka."

Mata pria itu melebar. Dia melihat ke arah Direktur Zhang dan kemudian ke kartu di tangan Mu Sheng. "Dia satu-satunya yang datang ke sini baru-baru ini."

Direktur Zhang memandang Mu Sheng dengan heran, tetapi pada saat ini, dia tidak mengira bahwa Mu Sheng adalah orang yang dia cari. Dia mengira M tidak mau menunjukkan wajahnya, jadi dia mengirim asistennya dulu.

"Ikutlah denganku, kita akan bicara di kantor."

"Baiklah." Mu Sheng mengangguk dan mengikuti direktur Zhang.

Di belakangnya, pria itu tercengang saat melihat mereka berdua pergi.

Direktur Zhang membawa Mu Sheng ke kantor. "Apakah senior tua ada di sini? Dimana dia?"