01 : Beginning

12 2 0
                                    

Kringg kringgg kringggg

"Jam berapa ini...?" tanya seorang wanita yang berusia 27 tahun yang baru saja bangun dari mimpi indahnya, Dian Natalia. Ia mengucek matanya sambil mematikan alarm ponselnya. Kemudian ia melihat pukul berapa sekarang dan melototkan matanya kaget.

7.30

"Gila! Kenapa baru bunyi sekarang?!" ucapnya sambil beranjak dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi. Ia harus sampai di kantornya pada pukul 8, namun kenapa alarmnya baru berbunyi pada pukul 7.30?! Bukankah ia sudah mengatur alarmnya kemarin?!

Dengan secepat kilat, Dian membersihkan seluruh tubuhnya. Setelah itu, ia keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian kerjanya. Ia mengambil tas kerja dan juga kunci motornya. Tak lupa, Dian memakai helmnya sebelum berangkat menggunakan motornya.

Sepanjang jalan, Dian bagaikan seorang pembalap terkenal. Ia menyalip setiap kendaraan yang ada dengan sangat handal. Pada suatu ketika, mobil yang akan disalipnya menyalakan lampu sen ke arah kiri. Tentu saja ketika melihat hal itu, Dian akan menyalipnya dari arah kanan. Ketika Dian hendak menyalip mobil itu, mobil itu tiba-tiba berbelok ke arah kanan, yang menyebabkan Dian terpelanting. Betapa malangnya Dian, dari arah berlawanan, juga terdapat sebuah motor yang melaju kencang, sehingga menyebabkan Dian tertabrak olehnya.

Akibat kecelakaan yang dialaminya, Dian mengalami pendarahan hebat. Matanya lama kelamaan menjadi buram, namun dapat ia lihat mobil yang menabraknya itu, melaju kencang ke depan, meninggalkan Dian.

Ah, dia kabur.

Dian tertawa sinis melihat hal itu, "Dasar orang sialan... Sen kemana, beloknya kemana... Ndak lihat kaca spion lagi... B*ngs*t." umpat Dian merasa kesal.

Pengendara motor yang tidak sengaja menabrak Dian, mengecek kondisi Dian dan menelepon rumah sakit. Sedangkan Dian, ia sibuk mengumpat pengendara mobil yang kabur itu.

SIM tembak, buta, b*d*h.

Ia terus mengulang umpatan yang sama di dalam hatinya. Ia merasa tidak terima dengan kelakuan pengendara mobil tersebut yang tidak tahu etika. Selain melanggar hal dasar dalam berkendara, ia juga kabur dari tanggung jawabnya karena telah menabrak seseorang.

Lama kelamaan, Dian merasa bahwa penglihatannya menggelap.

Sialan, jangan bilang aku akan mati gara-gara orang bawa mobil kayak gitu?!

Jangan bercanda! Aku gak mau mati!

Ambulansnya mana?! Lama amat!

Dian tidak menerima kenyataan bahwa ia akan segera meninggal. Ia merutuki kenapa ia harus meninggal dengan cara ini. Ia tidak rela!

Kemudian, kesadaran Dian menghilang.

---

Dian saat ini sedang berada di sebuah ruangan hampa. Seluruh ruangan tersebut gelap dan ia tidak dapat mendengar suara sedikitpun.

Apakah ini adalah alam bawah sadarnya?

Ia mencoba membuka matanya, namun yang dapat ia lihat hanyalah kegelapan. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun ia tidak bisa.

Tiba-tiba Dian mendengar suara tetesan air yang berjatuhan, sama seperti suara keran yang tidak ditutup dengan kencang. Ia melihat seorang wanita bertubuh mungil dengan tinggi belasan senti, berjalan menghampirinya. Di belakang punggung wanita tersebut terdapat sepasang sayap, namun entah kenapa, ia lebih memilih untuk berjalan ke arah Dian. Setiap ia melangkah, suara air tersebut berbunyi seiras dengan langkahnya.

Saat ia sudah berdiri di hadapan Dian, wanita tersebut tersenyum dan tiba-tiba cahaya terang menyilaukan penglihatan Dian. Dian menutup matanya karena silau. Ketika ia membuka matanya kembali, ia melihat atap ruangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surviving from Obssesive Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang