1. Setelah Putus

141 13 2
                                    

met baca, bestie

×

" Putus aja, kak! "

Seusai kejadian beberapa menit yang lalu Zidane hanya diam di tempatnya sana. Capek banget jujur menjalin hubungan dengan cowok yang lebih tua dua tahun darinya itu selama dua tahun ini. Bertengkar lalu putus lalu balikan lalu bertengkar lalu putus lalu balikan, begitu siklusnya. Terlebih lagi, ia rasa kalau dirinya hanya dijadikan 'alat pemuas' saja.

Zidane lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Ia jalan kaki menuju ke entah kemana. Nanti kalau sudah ingin pulang, baru pesan gojek atau menelpon entah Ale, Yoel, atau Clara—ketiga sahabatnya. 

Ia masuk ke mini market. Diambilnya beberapa kaleng 'minuman' dan beberapa makanan ringan. Katanya, hal semacam ini paling ampuh dihilangkan dengan mimik alkohol.

" Damn it! Gue gak bakal mau balikan sama asshole itu lagi!! " ucapnya sambil meneguk 'minumannya'. " Akh... "

Ia terus melakukan hal yang sama. Satu kaleng dua kaleng ia mulai kehilangan kesadarannya tapi bukan yang sampai parah banget. Ia lalu membuka ponselnya dan menemukan chat dari Johan yang mengiriminya gambar dirinya yang tengah men'service' milik mantannya itu.

Nama Clara terlihat paling atas sewaktu menutup ruang obrolan dari mantannya. Ia segera menekan ikon telpon.

" Halo, Ra! Clara!!! Gue putussss!!!! " ucap Zidane.

" Lagi?  " Terdengar suara helaan nafas dari ujung sana. " Lo di mana! Lo pasti kobam sekarang! "

" Di mane ini? Bentar gue
shareloc, " jawab Zidane. " Udah. "

" Anjing! Jauh bener lo! Gue telpon Ale apa Yoel aja biar jemput lo! "

Sambungan terputus. Zidane masih dengan posisi menikmati tiap tegukam 'minuman' itu. Ada kali setengah jam sampai yang namanya Ale datang. Ia menyambut cowok itu dengan lambaian tangan.

" Boti satu ini nyusahin aje! "

Setelah itu, terdengar rengekan dari Zidane. Agak malu sih sebenarnya. Diliatin, nih. Apalagi sama-sama cowok.

" Lo udah habi— Anjing, Zi! "

Zidane cuman nyengi. Dari wajahnya, ia sudah totaly dikuasai oleh alkohol.

" Gue anter lo balik apart! " Ale membopong tubuh Zidane menjauh. Ia menaikan tubuh Zidane ke mobilnya. Setelah itu, ia baru menjalankan mobilnya menuju ke apartemen Zidane

" Awas lo muntah! "

Mobil melaju ke apartemen Zidane. Jauh banget! Ada kali hampir satu jam kalau lihat estimasi dari maps. Benar! empat puluh lima menit baru sampai.

" Lo masih bisa jalan, kan? " tanya Ake. Aslinya mau dibawa sekalian sampai ke kamarnya, tapi ia baru inget kalau MANASIN SUP di kostan.

Zidane mengangguk. Ale membawa cowok itu sampai lift. Setelah menekam tombol lantai tempat Zidane tinggal dan lift tertutup, ia segera balik ke kostan sebelum dimarahi anak kostan.

Lift sampai di lantai tempat ia tinggal. Untungnya tidak ada yang naik selain Zidane tadi. Ia segera menuju ke kamarnya. Sampai di depan kamarnya, ia menekan kode tapi tidak bisa-bisa.

" Anjing!! INI NGAPA GAK BISA-BISA?!!! " Zidane masih sibuk ngetik kode yang sama berulang kali. " Anjing!!'! "

Selanjutnya, aksi penggebrakan dimulai. " WOI!!! KELUAR LO BANGSAT DARI APARTEMEN GUE!!! "

Hal itu berulang-ulang sampai seorang cowok keluar dengan mengenakan kaos tanpa lengannya.

" Mo maling ye lu!!! Keluar!!! " ucap Zidane sambil masuk ke kamar apartemen itu.

Cowok itu cuman bengong mencerna apa yang barusan terjadi.

" Loh? Loh mas! Ini kamar saya!!! " ucap cowok itu. Ia lalu menekan kodenya dan menemukan si cewek yang tertidur di sofanya. " Haduhhh!! "

Cowok itu menghela nafasnya.

Bukan mau lancang, tapi ia berusaha melepaskan beberap barang Zidane agar ia sedikit lebih nyaman. Beres setelahnya, ia segera kembali ke atas guna menyelesaikan tugas yang harus ia kerjakan.

" Baru juga pindah. "

***

" Thanks, kawan! Gak pada mampir? "

" Gue mau kerkel, Bin. Kapan-kapan gue mampir. "

" Sama, nih. Ketua kelompok gue udah nyap-nyap dari tadi. "

Namanya Abin. Ia baru saja pindah ke apartemen ini setelah kontrak satu tahun kostannya habis. Ia memilih untuk menyewa apartemen ini agar ia bisa sedikit leluasa.

Setelah beres-beres hal yang ia lakukan ialah membuat beberapa makanan guna ia bagikan ke tetangga samping kanan kiri dan depannya. 

Malemnya pas lagi buat nugas, kamarnya diketok dengan keras. Ia lalu turun ke bawah dan membukakan pintu. Jeng! Jeng! Seorang cowok. Mana habis itu marah-marah lagi.

" Loh? Loh mas! Ini kamar gue! " Ia masuk dan mendapati si cowok tadi tergeletak di sofanya.

Tidurnya kek enak banget gitu, jadi gak tega Abin bangunin. Apalagi tercium bau alkohol yang menurutnya si cowok tengah ada sesuatu.

" Maaf ye, mas, gak bermaksud. " Ia melepaskan tas, sepatu, dan jam tangan yang cowok itu pakai. Setelah itu ia membetulkan posisi tidur cowok itu. Setelah itu ia naik ke atas dan mengambil selimut buat menyelimuti dia. Kasihan.

Abin menghela nafasnya usai menyelimuti cowok itu. " Baru juga pindah. Tapi cakep, lucu juga. "

Ia kembali ke tempat tidurnya di atas. Cowok itu kembali menggarap tugasnya.

Selama mengerjakan, ia beberapa kali mendengar cowok itu nangis sambil nyebut nama seseorang. Beres ngerjain tugas, ia langsung menuju tempat tidurnya dan menceritakan apa yang terjadi ke kedua sahabatnya—Ethan dan Julian.

jantan line

aneh banget tetangga gue
digedor tau2 masuk sambil mabuk
NGERIBETIN!!!

ethan
AWOKWOKWOKWOK
baru juga pindah
cew/cow pak?

cowo, pak
cakep sih tapi...

jul
WAHHH!!!
JAN AMBIL KESEMPATAN, BIN!!
gue tau lo pasti nafsu, tapi jan ngadi-ngadi!!!

GAK GUE APA2IN BGST!!!
nih lagi tidur sambil nyebut-nyebut nama sapa gituu

ethan
mantannya kali
kata lo kan mabuk pas dateng
btw, fotoin dong

jul
BUAT APA??!!!
lu normal kocak!
kemaren bukannya abis tidur ama jenni???

ethan
diem lu!

katanya temen tapi tidur bareng

ethan
bangst lu!!

btw gue mo tidur dulu, ye
jan begadang kawand, tidak baik

jul
y

ethan
gw baru bangun
met tidur, jan lupa doa

A/N:
Haiii met datang di part pertama buku ini.  Aku harap kalian suka, yaaa. Jangan lupa vote dan komennya. Terima kasih.

See yaa!!!

Boy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang