★✧・゚:*B*:・゚✧★

67 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sekolah kami, ada sebuah pohon mangga yang selalu berbuah tanpa kenal musim.


Buah mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya.

Dan sekarang menjadi incaran kami.






Terlihat Amu dan Upi sedang menatap pohon mangga yang sedang mereka incar.


Tapi masalahnya ini pohon punya Kepsek.



"Bagian keamanan masih sibuk di pintu gerbang, jadi pasti aman" Upi

"Masih ada waktu setengah jam sebelum bel masuk, lanjut gak?" Amu

"Ya lanjut lah" Upi

"Btw, itu soang buat apa?" Tanya Amu

"Pengganti galah" Ucap Upi tersenyum sambil membawa seekor soang

Upi pun menggunakan soang tersebut untuk mengambil mangga milik Kepsek.

"Pake tangga woi" Ucap Amu

"Kalo sebanyak ini bisa dibagiin ke anak-anak kelas nih" Ucap Amu sambil memperlihatkan buah mangga yang bersinar

'Kok mangganya bersinar ya?'

"Eh kita minta izin ke Kepsek yuk, buat dibagiin ke anak-anak pasti diizinin" Ucap Amu

"Seharusnya izin nya sebelum kita ambil." Ujar Upi

"Tapi okelah" Lanjut Upi

DOR-!

Seketika Upi pun terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seketika Upi pun terjatuh

"..."

"Innalillahi" Ucap Amu sambil menangis

"Upi"

"Upi"

"Upi-!"

"Woy"

"Upi..."

"Bangun...."

"Kalian" Ucap seseorang yang datang ke Amu dan Upi

"?!"

Tap tap

"Sudah berkali-kali kuperingatkan untuk tidak mengusik pohon milik Kepsek."

"Inilah akibat kalau kalian tidak mau dengar"

"Anak-anak nakal." Ujar seseorang tidak lain yaitu Pak Eko yang terlihat kesal dengan kelakuan mereka

"Hei kau, bangunbangun-! Enggak usah sok dramatis-! Kau eggak mati-!" Ucap Pak Eko

Blink

Upi pun langsung membuka matanya

"Demi apa? Aku masih hidup?" Tanya Upi

"Dasar temen laknat-! Gua kira mati beneran-! Percuma gua nangis Tadi-!" Ujar Amu sambil mencekik si Upi

"Kkkhhhhhhkk-!!! Lepas-! Orang mah bersyukur temen nya masih idup" Upi

"Kaget tau" Amu

"Ini bagus nya diapain Pak?" Tanya Pak Eko yang mengangkat Amu dan Upi ke Kepsek.

"Tenggelamkan" Ucap Kepsek sambil menyembunyikan buku yang berjudul 'Death Note'.

"Pak" Upi

Pada akhirnya dihukum juga

Amu dan Upi pun dihukum yaitu hormat di depan tiang bendera.

Honk Honk Honk

Terlihat soang yang tadi digunakan Upi untuk dijadikan alat untuk mengambil mangga sedang membawa sekotak kapur.

"Thanks mate." Kata seseorang sambil mengelus kepala soang tersebut

"Umami, peluru kapurnya udah dateng nih" Ucap seseorang

"?" Umami

Umami
Bagian Keamanan Putri

"Amunisimu Masih banyak? Kalau butuh yang baru bilang ya"

"Okeyyy kalau begitu"

Mahesa
Bagian Keamanan Putra

"Kita lanjut patroli" Mahesa

★✧・゚:*Wee!!!× M Reader*:・゚✧★Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang