"Moooo~" Suara banteng yang mengaum di atas batu.
05:51 AM
Rumah [M/N]Disebuah kamar terdapat [M/N] yang tidur ngorok.
Lalu ada bayangan seseorang yang masuk ke kamar [M/N] tidak lain adalah adik nya yang bernama Karl.
"Bang bangun, Matahari dah mau terbit-!" Ucap Karl
"Mmmm... Ya trus kenapa? Lu nyuruh gua fotosintesis?" Jawab [M/N] yang masih setengah tidur.
"Gak gitu kocak, kan abang sekolah nanti telat lagi." Ucap Karl pasrah sama abang nya sendiri
[M/N] tidak merespon ucapan adik nya justru malah makin ngorok.
'Gini amat punya abang.." Batin Karl
'Aha-! Aku punya ide briliant, muehehehe' batin Karl
Karl pun mendekati [M/N] lalu membisikkan sesuatu (berteriak) ke telinga abang nya itu.
"BANGUN-!!! ATAU AKU HANCURIN SEMUA FIGURA ANIME ABANG-!!!" Teriak Karl
"JANGAN ADEK L*KN*T, ENAK AJA LU NGERUSAK FIGURA GUA-!!!" Ucap [M/N] yang langsung bangun dan mencekik adik nya
Karl pun hanya memberikan jari tengah ke abang nya sambil tersenyum pepsodent.
[M/N] pun melepaskan adik nya dari genggaman nya lalu pergi ke dapur untuk merebus mie instan, setelah makan ia pun mandi, memakai seragam, dan bersiap-siap untuk berangkat kesekolah
Skip saat sudah sampai di sekolah.
ChirpChirp
Chirp
Chirp
Chirp
Chirp
Chirp
Piyek
Piyek
Piyek
Piyek
Disaat [M/N] sampai di sekolah dan ingin ke kelas ia bertemu dengan Kiki yang membawa sebuah buket bunga matahari. Karna [M/N] penasaran jadi ia bersembunyi di belakang dinding.
Terlihat Kiki yang memegang buket bunga matahari tersebut tenggelam dalam pikiran nya sendiri.
Kemudia ada seseorang yang memanggil nya ia pun mendogak ke asal suara tersebut.
Terlihat lah Amu yang melambaikan tangan ke Kiki sambil tersenyum bak matahari, terlihat Amu membawa sebuah pisau besar/pedang.
"Good moriiiingg-!!!" Amu
"Heh.." Kiki
Kiki pun memberikan buket bunga matahari tersebut ke Amu tapi ngasih nya bukan ke tangan malah ke muka.
"Morning juga Amu" Jawab Kiki dengan senyuman khas nya terlihat ia ngeblush.
"Whut?" Amu
"Wowowo apaan nih?" Tanya Amu
"Bunga, baru kubeli" Jawab Kiki lalu memberikan buket bunga matahari tersebut ke Amu.
"Buatku?" Tanya Amu lagi
"Yep" Jawab Kiki
"Tapi kenapa?" Amu
"Dalam rangka meluluhkan hatimu, kuberikan bunga cerah indah ini kepada mu" Jawab Kiki dengan semangat
'Geli' batin Amu
"Duh ki, makasih banyak. Tapi maap aku nggak bisa terima, aku gak bisa ngerawat bunga, yang ada bunga nya nanti mati" Ucap Amu
"Kalau dibawa masuk ke kelas juga nggak mungkin kan" Amu
"Maaf" Amu
"Okay, santai aja" Jawab Kiki
"Tapi..." Ucap Kiki sambil tersenyum
Sret
?!
"Kalau satu bunga, nggak masalah kan?" Kiki
"Cantik" Kiki
"..."
Satu bunga yang diberikan dari Kiki ditaruh di atas kerudung Amu, terlihat Amu dengan ekspresi kesal+pasrah
"Awkwkwkwkwkwkwk Amu Sus" Ucap Kiki sambil tertawa terbahak-bahak
"Bismillah mumpung gak ada yang liat" Ucap Amu lalu mengambil pisau/pedang dari tas nya
[M/N] yang melihat interaksi mereka berdua pun berusaha untuk menahan tawa nya dan pergi ke kelas dan berpura-pura tidak melihat semua kejadian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
★✧・゚:*Wee!!!× M Reader*:・゚✧★
Teen Fiction⚠️‼️Warning‼️⚠️ -Cerita/komik, dan char Wee!!! milik Amoeba UwU -Gajelas/Cringe -Kata-kata kasar -Typo -No BL/YAOI -Char [M/N] punya Author