Pintu rumah junghyuk di buka seseorang, dan orang itu sedang memeluknya sekarang.
"Jungwon?"
"Hum.."
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kesini? dan bagaimana kau tahu aku ada di rumah junghyuk?" (Nama) menangkup wajah mahluk yang sedang memeluknya.
"Cih, si mola-mola itu tadi bilang mau memonopoli nuna." Jungwon memajukan bibirnya dan merengut kesal.
Bletak
"Mengatakan yang tidak-tidak, aku akan membunuhmu."
Junghyuk melempar sendok sup dan tepat mengenai kepala jungwon
"Wah, nice shoot."
"Kenapa nuna malah memujinya?!" Kesal jungwon.
"Baiklah, jelaskan ada apa ini? Kalian merencanakan sesuatu atau bagaimana?"
"Anak itu menelponku tadi, dia merengek merindukanmu dan segala macam. Aku sudah lelah, jadi kukatakan nuna akan ke sini sebentar lagi, dia langsung mematikan teleponnya dan berangkat kesini." Jelas junghyuk dan menghela nafas.
"Siapa yang merengek, hah?"
"Baiklah, adik-adikku sangat merindukanku ternyata." (Nama) mengangguk paham, tangannya mengusap kepala jungwon.
"Sepertinya kalian punya banyak cerita dan keluh-kesah yang mau di ceritakan padaku, ayo kita bercerita habis makan nanti."
Jungwon mengerjapkan matanya pelan
Beberapa detik kemudian, dia kembali menangis.
"Huhuhu, aku rindu nuna!" Dia menyembunyikan wajahnya di paha (nama) dan menangis di sana.
(Nama) menepuk kepala jungwon beberapa kali, "adik ku yang manja menangis sekarang."
"Aku ngak manja, ya!"
"Katakan itu pada pada hingusmu." Jijik junghyuk, mengernyitkan dahi.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butuh setengah jam untuk jungwon mengeluarkan semua uneg-uneg yang ada pada dirinya
Dia menangis, berkeluh-kesah, dan ditenangkan (nama) selama 20 menit. Junghyuk ikut mendengarkan, namun dia fokus membuat makan malam untuk mereka.
(Nama) mendengar keluhan jungwon dengan baik
Dia tidak ada waktu mendengarkan cerita mereka setahun ini
