Matahari mulai bersinar kembali setelah malam panjang yang telah kulewati. Semalaman aku terus berjalan dan bergerak menyusuri hutan tanpa tidur sedikitpun. Kaki ku terasa sangat pegal dan aku benar-benar mengantuk saat ini. Air minum dan cadangan makanan yang ada di ransel ku juga sudah hampir habis. Kuharap aku segera keluar dari hutan ini dan menemukan pemukiman penduduk.
Tak lama setelah mencurahkan semua keluh kesahku sepertinya aku akan segera keluar dari hutan ini. Hal itu karena akhirnya aku menemukan jalan setapak disini. Itu berarti ada orang yang biasa melewati jalan ini. *Catatan: Jalan setapak (jalan pejalan kaki ) adalah sebuah jenis jalan yang dipakai hanya oleh pejalan dan tidak dengan bentuk lalu lintas lainnya seperti kendaraan bermotor dan sepeda.
Aku selamat!
Aku menjadi lebih bersemangat dengan kemungkinan ini. Sekitar satu jam aku berjalan menyusuri jalan ini, akhirnya aku bisa melihat sebuah pemukiman dari sini. Seperti sebuah desa yang sangat sederhana, aku tidak yakin tapi dilihat dari jauh gaya bangunannya agak berbeda dari rumah-rumah yang biasanya aku lihat. Jika rumah modern itu menggunakan batu bata atau bata ringan, ini lebih seperti batu yang disusun dan direkatkan dengan tanah liat dan jerami.
Wow nuansa abad pertengahan yang sangat kental.
Desannya juga tidak terlalu besar, itu dilingkari dengan sebuah pagar dari kayu dengan tinggi 70 cm dan dijaga oleh dua orang yang terlihat seperti penjaga. Mungkin hanya ada 12 rumah di dalamnya, bukankah itu desa yang sangat kecil?
Dengan waspada aku berjalan mendekati pintu masuk desa dan mencoba menyapa penjaga yang berada disana.
"Halo permisi." aku mencoba mengucapkan salam
"Siapa kau dan apa tujuanmu datang kemari."
Apa yang harus kukatakan untuk saat ini, setelah menilai situasi hingga saat ini mungkin aku bisa berasumsi kalau aku tidak berada di zaman ku yang seharusnya, atau lebih buruk lagi aku sudah tidak berada di bumi yang kukenal lagi. Aku akan mencoba bertanya dengan beberapa ambiguitas terlebih dahulu untuk memancing informasi. Eh apa aku harus memakai nama asli ku? Yah sepertinya tidak ada masalah, lagipula tidak ada orang yang mengenaliku disini. Jika sesuatu hal buruk terjadi aku hanya harus menyamarkan namaku suatu saat nanti.
"Aku Weiss, pengembara. Aku sebenarnya ingin pergi ke kota Blumen tetapi tiba-tiba kereta kuda yang kutumpangi diserang oleh binatang buas dan terjatuh dari tebing. Untungnya aku berhasil selamat tapi kemudian tersesat di dalam hutan tidak jauh dari sini." Aku sedikit menambahkan kebohongan dan kebenaran di ceritaku untuk mencari aman.
"Kota Blumen? Apa kamu tau dimana itu?"
"Tidak, kau kan tau aku tidak pernah pergi terlalu jauh dari desa. Paling jauh pun paling aku pergi ke kota Verte untuk menjual bahan makanan."
Kedua orang itu saling menatap dan bertanya satu sama lain. Aku mendengarkan dengan seksama untuk menambah informasi yang kupunya.
"Anu permisi, kalau boleh tau sekarang ini aku berada di mana ya? Peta yang kubawa juga hilang dan aku tidak bisa menemukannya."
"Saat ini kau berada di Desa Erste, sejauh yang kutau desa ini berada di wilayah barat Baron Richter."
"Desa Erste ya, jika aku ingin pergi ke kota terdekat kearah mana aku harus pergi? Setidaknya aku ingin segera menyewa kereta kuda di kota untuk membawa ku ke kota Blumen." Aku bahkan tidak tau apa kota Blumen itu benar-benar ada, semoga mereka tidak bertanya lebih lanjut mengenai hal itu.
"Kota terdekat dari sini adalah kota Leben, jaraknya sekitar 2 sampai 3 hari berjalan menuju kearah timur."
"Jika boleh tau apa ada kereta kuda yang akan pergi kekota dalam waktu dekat?" aku bertanya pada kedua penjaga.
"Aku tidak tau, tapi mungkin kamu bisa bertanya pada kepala desa."
"Baiklah terima kasih untuk infromasinya tuan-tuan. Oh ya tapi rumah kepala desa itu yang mana ya?"
"Masuklah dari sini lalu rumah paling ujung dan menghadap ke pintu gerbang masuk desa, itu rumah kepala desa."
"Baik, kalau begitu saya permisi terlebih dahulu."
"Ya."
Kedua penjaga itu membiarkanku masuk ke dalam desa, tanpa diduga ternyata mereka tidak seburuk yang kupikirkan. Jika ini novel fantasi mungkin aku sudah dipalak dan dimasukkan ke dalam penjara atau apapun itu.
Tapi dua hingga tiga hari ya, sepertinya cukup jauh. Tunggu dulu, jika dua atau tiga hari yanmg dimaksud itu dengan berjalan, mungkin jarak sebenarnya tidak sejauh yang kubayangkan. Jika manusia rata-rata sanggup berjalan hingga 12 km sehari, mungkin sebenarnya hanya butuh menempuh sekitar 20 km saja. Yah apapun itu untuk saat ini lebih baik aku bertanya pada kepala desa apa memungkinkan untuk ku beristirahat di desa ini.
Aku sangat lelah!
~~Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of The Weiss
ФэнтезиKetika dunia dipenuhi peperangan apakah mungkin untuk menemukan kedamaian di dalamnya. Aku hanya ingin hidup dengan tenang, akan tetapi sepertinya itu tidak akan terjadi dengan cepat.