V

144 81 40
                                    

Tandai typo!

Tandai typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~∀~


"Bagaimana keadaan kamu, Asta?" ucap seseorang dengan pakaian serba putih.
Terlihat seperti...Dokter?

Agatha sempat kaget saat dokter itu tiba-tiba memasuki ruang Rawat Inap Asta.

"Udah mendingan dok." jawab Asta memberitahu Dokter itu.

Agatha melihat name tag dokter itu sekilas dan mendapati namanya, Dr. Reza. Dokter itu masih terlihat muda, mungkin berumur sekitar dua puluh delapan tahun.

"Syukurlah kalau begitu. Oh iya ini siapa, ta?" Dokter Reza terlihat menanyakan Agatha.

"Teman saya, Agatha." jawab Asta memberitahu.

"Oh gitu, saya kirain pacarnya. Kenalin saya Dokter Reza." ucapnya lalu menjulurkan tangan berniat ingin kenalan.

Gadis itu menjabat tangan Dokter Reza, lalu berkata. "Saya Agatha, temen sekolahnya Asta."
Setelahnya jabatan tangan itu terlepas.

"Tadi niatnya mau nemenin Asta soalnya dia sering sendirian waktu dirawat gini, berhubung udah ada kamu saya keluar aja. Selamat istirahat ya Asta." ucap Dokter Reza memberi tahu, setelahnya pria itu melangkah keluar ruangan.

Agatha bingung, tadi dokter itu berkata 'Asta sering sendirian waktu dirawat' kan? Itu artinya Asta sering masuk rumah sakit?

"Ta? Lo sering dirawat?" tanya Agatha.

"Nggak sering sih, baru tiga kali ini. Kebetulan dokternya dia terus." terangnya pada Agatha.

"Loh? udah tiga kali? sakit apa aja lo?" Gadis itu masih penasaran.

"Yang pertama sih gue sakit maag, terus kedua demam tinggi, dan yang ketiga ini." jawab Asta.

"Lo punya maag? Udah makan belum tadi?"

"Tadi udah, dikit." jawab laki-laki itu, jujur. Memang benar adanya, Asta sangat tidak suka makanan rumah sakit. Memangnya siapa yang suka makanan rumah sakit?

"Bego lo, kalo maag lo kumat gimana. Bentar deh gue beliin makanan di kantin." ucap Agatha, gadis itu sudah berdiri, berniat pergi ke kantin rumah sakit. Namun niatnya terurungkan saat Asta mencekal tangannya.

"Nggak usah, Lo disini aja nemenin gue. Dari kemarin malem gue sendirian mulu, bosen." sergah Asta. Akhirnya dengan berat hati Agatha kembali duduk.

"Emang ortu lo kemana? Anaknya sakit gini malah ditinggal sendirian." ucap Agatha tak menyangka.

"Biasa papa gue sibuk, kalo mama udah punya keluarga baru." jelasnya dengan nada yang dibuat sebiasa mungkin. Asta tidak mau jika terlihat sedih di depan Agatha.

"Oh, sorry gue nggak bermaksud bikin lo sedih. Kalo keluarga gue harmonis pasti gue bagi ke lo. Berhubung kita sama-sama dari keluarga brokenhome, saling nguatin aja yaa." ucap gadis itu berusaha menguatkan Asta, dia tau bahwa laki-laki itu sedang hancur sekarang. Perlahan Agatha paham jika yang membuat Asta masuk rumah sakit adalah papanya sendiri.

Agatha dan Rasa Sakitnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang