6

303 30 3
                                    

Hai guys Happy Reading 😊

"Kesambet baru tau rasa lu" ucap seseorang yang baru datang dan melemparkan bantal ke arah orang yang sedang melamun di depan pintu balkon kamarnya
"Anjirr, bisa gk si ketok pintu dulu kalo masuk!! Maen nyelonong nyelonong aja, pake lempar lempar bantal lagi"omel orang yang terkena lemparan itu karena cukup terkejut dengan lemparan bantal yang barusan mengenai wajahnya
"Punya telinga makanya sering sering di bersihin, gua udah ketok ya, tapi lu kagak buka buka, lu yang nyuruh gua kesini juga" jawab nya sambil merebahkan badan nya ke kasur
"Hahaha sory deh sory" ucapnya berjalan ke arah kasur dan ikut merebahkan diri nya ke kasur"gua lagi bingung nin,gua lagi mikirin dia "lanjut nya
" mikirin siapa dah? Chika? Apa shani? "Ucap anin sedikit mencari ribut kepada sisca
" kok jadi ke shani si, ya chika lahhhhh"jawab sisca nyolot,langsung melemparkan bantal yang anin pakai tadi untuk melempar dirinya,apa apan anin, kenapa jadi bawa bawa shani?Pikir sisca
"Hahaha maap maap" tawa anin sbenarnya dia hanya mencari hiburan untuk sisca karena setelah pulang dari apartemen chika, membantu chika merapihkan dan menginap di apartemen chika mood sisca sepertinya jelek,Anin yang paham dengan perubahan mood sahabatnya ini berusaha untuk menghibur "jadi kenapa sama chika? Lu galauin apaan anjir baru juga balik nginep si sono" ucap anin kembali ke topik, jadi setelah selesai membereskan apartemen chika, chika melarang sisca pulang, merengek tantrum mau tidak mau sisca pun mengalah untuk menginap di sana.
"Chika bisa bertahan sama gua terus kan nin? " ucap sisca memberi sahabatnya pertanyaan
"Ha? Maksudnya? " ucap anin bingung
"Gua tiba-tiba kepikiran ucapan lu yang di kelas kemarin, apa bener ya chika punya cewe lain? Gimana kalo beneran? " ucap sisca sendu,astaga anin rasanya ingin menghilang saja dari bumii,kenapa sisca bisa memikirkan ucapan nya di kampus?dia hanya bercanda, tapi kenapa sahabat nya ini memikirkan hal itu? Padahal dia baru saja pulang dari apartemen chika, dasar aneh.
"Anjir lh, chika aja bucin banget sama lu, mana mau dia cari cewe lain" ucap anin, dia sedikit menyesal telah menggoda sahabatnya ini kemarin, Bagaimana mungkin seorang yesicca benar-benar mencari perempuan lain? Sedangkan si yesicca ini saja bucin akut terhadap nona sisca!!
"Namanya juga kepikiran, lu si ngomong kek gitu ke gua" ucap sisca sambil beranjak dari tempat tidur
"Iya deh sorry sorry" ucap anin ikut beranjak dari kasur"sekarang mending kita keluar yuk? Gua yang traktir deh sebagai permintaan maaf" lanjut anin setelah sampai depan pintu kamar sisca.
"Oke deh, mau bakso urat tapi ya? " ucap sisca
"Anin hahaha iya deh iyaa, gua pulang dulu ntar gua tunggu di depan yak" ucap anin
"Oke" jawab sisca

*****
***

Jatuh cinta memang benar membuat seorang shani indira gila, bagaimana tidak gila, hanya melihat, membayangkan wajah gadis yg ia suka saja bisa senyum salting bagaimana jika ada orang lain melihat?hahaha, ya, sekarang shani sedang berkutik dengan handphone nya di kamar,tidak akan habisnya kata kata cantik itu keluar dari mulutnya,"kenapa harus udah punya pacar si"ucap shani tiba-tiba sendu, huh shani suka sisca tapi sisca sudah milik orang lain, jika shani berdoa semoga hubungan mereka kandas boleh?tidak boleh seperti itu shani, jika kamu suka sisca maka lakukan yang terbaik buat sisca, jika sisca bahagia dengan pilihannya kamu juga harus bahagia bukan?tapi bohong jika aku bahagia melihat dia bahagia bersama dengan orang lain,kalimat kalimat itu selalu berputar di otak shani. Boleh kah shani sedikit egois untuk merebut sisca dari pacarnya? Arghhh kenapa rumit sekali? Kenapa harus sisca yang shani suka? Perasaan itu datang tiba-tiba saat pertama kali shani melihat sisca, cinta tak tak bisa memilih harus kepada siapa cinta itu jatuh, oke sekarang shani memutuskan untuk tetap memperjuangkan sisca, masalah dia sudah punya pacar itu tidak masalah, toh baru pacaran, tapi jika mereka sudah melanjutkan hubungan mereka ke jenjang serius barulah shani akan mundur, oke final sekarang seperti shani sudah memberi keputusan tentang apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan hati seorang Fransisca saras itu, dengan senyum terbaik shani keluar dari kamar untuk segera pergi menuju suatu tempat,sambil mengirim pesan kepada sahabat nya jinan.

you are my happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang