4

412 37 1
                                    

Sampai di kelas senyum sisca tidak pernah luntur,chika orang yang selalu membuat kebagiaan di hidup sisca,chika yang selalu mengerti apa mau sisca, dimata sisca chika adalah wanita sempurna.hubungan mereka sudah berjalan 3 tahun lebih dimana dulu chika dan sisca adalah teman satu sekolah, chika sudah jatuh cinta dari pertama bertemu sisca di acara mos SMA nya dulu, tapi dia belum berani menyatakan perasaannya,kedekatan mereka berjalan sampai di pendidikan kuliah dan akhirnya chika memberanikan diri menyatakan perasaan nya terhadap sisca,sisca yang memang sudah merasakan nyaman terhadap chika pun menerima dengan hati berbungah,
Saat sudah berjalan 1 tahun hubungan mereka harus di jalani dengan jarak jauh karena dimana chika harus ikut orang tua nya yang berkerja di luar negri untuk sementara waktu. Dan sekarang chika kembali untuk bertemu dengan sang pujaan hati dimana dia sangat merindukan kekasihnya itu, senyum manis yang membuat chika tak bosan menatap nyaa.
Sisca sangat sangat beruntung bertemu dengan chika, walapun chika jamet tapi sisca suka, sisca suka semua tentang chika.
Siapa si yang gabahagia jika di pertemukan dengan orang yang membuat hari hari kita berwarna? Yang mungkin awalnya kita sendiri tidak pernah merasakan apa itu kebahagian?

"Awas kesambet lo" ucap anin yang baru saja tiba
"Njirr bikin kaget aja lo" kesal sisca, yang awalnya bengong sambil senyum senyum sendiri.
"Hahaha sorry sorry, btw chika udah balik? " tanya anin
"Belum dia nunggu di kantin, gua suruh balik gk mau dia"jawab sisca
" mau cari cewe kali ya dia"ucap anin jahil,sisca menoleh dan langsung mencubit kuat lengan anin
"Sembarangan mulut lo" ketus sisca yang masi setia menyerang lengan anin
"aduh sis ampun bercanda doang " ucap anin yang berusaha menghalangi tangan sisca agar stop mencubit nya
"Selamat pagi semuanya" ucap dosen yang baru saja datang, sepertinya anin harus berterimakasih kepada bpk dosen karena datang tepat waktu jika tidak sisca tidak akan berhenti menyerangnya..

Persahabatan memang kadang sangat berpengaruh untuk beberapa kehidupan seseorang, dimana sahabat yang selalu ada di saat kita senang, sedih bahkan sampai kita ada di titik terendah pun sahabat selalu ada di samping kita,dia selalu menjadi tongkat untuk kita bangkit, dia menyadarkan kita bahwa di tidak sendirian menghadapi masalah yang sedang kita hadapi,sahabat itu adalah rumah kedua untuk kita terutama sisca, untuk sisca anin adalah sosok sahabat yang menjadi rumah kedua untuk nya setelah keluarga, anin selalu ada untuk sisca dari kecil mereka selalu berdua, sisca yang merupakan anak tunggal yang mana orang tua nya sibuk dengan dunia bisnisnya,sisca yang selalu di tinggal kerja, orang tua nya selalu berangkat pagi sekali pulang larut malam,kadang wekend saja masi tetap bekerja,setia harinya keluarga sisca berjalan seperti itu.
Jujur sisca sedih, kesepian, iri jika melihat ada temannya bahagia tertawa dengan keluarga nya,tapi anin sahabat dari kecil nya itu selalu mensupport sisca, memberi semangat kepada sisca dan akhirnya sisca pun merasa bodoamat kepada kedua orang tua nya itu, terkadang memang orang tua tidak bisa menjadi rumah untuk kita.

Di kelas shani dosen baru saja keluar, satu persatu teman kelas shani meninggal kan ruangan itu, shani yang biasanya selalu fokus dengan apa yang di bicarakan dosen tapi hari ini terlihat dia tidak fokus,entah apa yang di fikiran oleh shani,jinan pun merasa aneh akan tingkah shani apakah shani marah padanya karena masalah tadi pagi? Tapi spertinya tidak, shani bukan tipikal seperti itu pikir jinan.
"Oii kenapa lu, perasaan dari tadi diem aja? " tanya jinan, dia merasa ada yang aneh dengan sahabatnya ini, sedang kan shani merasa terkejut karena tiba-tiba jinan memukul pelan lengan nya dan berbicara agak kencang
"Apaan sih nan ngagetin aja lu" kesal shani
"Ya lu ngapa dari awal jam sampe akhir diem aja gk fokus kesambet baru tau rasa lu" sewot jinan
"Nggk papa, yuk kekantin aja deh " ajak shani
"Nggk usah mengalihkan pembicaraan" ucap jinan yang merasa hari ini shani banyak diam nya, walapun memang sebenarnya shani pendiam tapi itu tidak berlaku terhadap jinan dan gracia.
"Mengalihkan pembicaraan apa siii, haus ni gua ayok deh" ajak shani jujur shani pun bingung ingin menjawab apa pertanyaan jinan tadi, shani pun tidak tau kenapa dirinya tadi tidak fokus, kenapa dia banyak melamun, kenapa pikiran nya terbang kemana-mana, tapi yang jelas pemandangan saat berjalan menuju kelasnya merubah mood shani.
"Untang penjelasan lu sama gua" ucap jinan dan langsung beranjak dari tempat duduk nya, meninggalkan shani yang masi membereskan peralatan nya.

"Hai, maaf lama" ucap sisca saat tiba di kantin dimana chika menunggu nya
"Nggk papa kok, sini duduk" ucap chika tersenyum dan menuntun sisca agar duduk di samping nya
"Aku udah pesenin bakso buat kamu bentar lagi dateng" lanjut chika.
"Terimakasih mbaknya" ucap sisca terseyum
"Sama sama mbk tapi nanti bayar sendiri ya soalnya saya nggk bawa uang" ucap chika membalas gurauan sisca, kedua nya pun tertawa entah apa yang lucu sebenarnya,tpi cara seperti itu lh yang mereka isi sehari hari untuk menghabiskan waktu bersama.
Pesanan sisca pun sudah datang bakso urat kesukaan sisca, sisca pun langsung memakan nya dengan tenang,
"Kamu nggk mua coba" tawar sisca karena sendari tad melihati chika selalu memperhatikan nya.
"Buat kamu aja sayang, aku udah makan kok" jawab chika, tapi bukan sisca namanya jika tidak memaksa, sudah mendapat tolakan pun sisca masi tetap menyuapi chika, chika yang sebenernya sudah kenyang pun terpaksa membuka mulut nya ketika sisca mulai menyuapi sedikit demi sedikit.

Jinan baru sampai ke kantin yang ternyata sudah penuh dengan mahasiswa lain nya , jinan masi clingak clinguk untuk mencari keberadaan kursi kosong.
"Jinan siniii gabung aja" teriak sesok yang seperti paham dengan gerak gerik jinan, jinan yang merasa di panggil pun menoleh kesamping kiri ternyata ada sisca.
"Eh hai sis, gua gabung ya" ucap jinan , dan melihat ke samping kanan sisca
"Chika" ucap sisca yang melihat jinan kebingungan
"Oh Hai chika, gua gabung ya" sapa Jinan kepada chika dan chika pun tersenyum sambil mengangguk
" iya kak duduk aja "jawab chika
" jangan panggil kak deh chik, panggil jinan aja , umur kita gk beda jauh kok"ucap jinan
" oke nan" ucap chika "btw lu sendirian? " lanjut chika bertanya kepada jinan
"Nggk sama sahabat gua bentar lagi juga nyampe" jawab jinan dan kebetulan sekali iya melihat shani yang sepertinya mencari nya
"Shann siniii" teriak jinan terhadap shani, shani yang melihat jinan tidak sendiri pun berjalan ke arah dimna jinan duduk, tetapi saat baru beberapa langkah shani  berhenti ketika melihat siapa yang bersama jinan, shani menghela nafas panjang hufff dan melanjutkan jalan nya ke arah jinan dan sisca
"Hai semuanya, hai sis" sapa shani
"Hai shan, duduk aja" ucap sisca"oh ya kenalin ini chika"lanjut sisca
"Chika"ucap chika mengalur kan tangan nya
"Shani"ucap shani terseyum dan menjabat tangan chika
Dan mereka ber empat pun melanjutkan kegiatannya makan sambil mengobrol,shani melihat sisca memberi perhatian kecil terhadap chika membuat hati sedikit sesak, sebenarnya apa yang shani rasakan, apakah benar shani jatuh hati terhadap sisca yang seperti nya sudah memiliki kekasih, ah bukan sepertinya tapi chika itu benar kekasih sisca.
Jinan yang sadar melihat shani pun berusaha menahan tawa nya, tenyata dugaan nya benar bahwa sahabat nya ini jatuh hati terhadap sisca.
" eh shan lo sakit ya"bisik jinan terhadap shani
"Ha? Nggk gua sehat" jawab shani juga berbisik
"Bukan fisik lo, tapi hati lo" ucap jinan sambil di iringi tawa tertahan
Shani yang paham maksud jinan pun langsung mendorong shabat nya dan hampir terjatuh.
"Anjir" ucap jinan yang kesal tapi juga tertawa puas melihat wajah Shani memerah karena malu
"Eh kalian kenapa dah, shan kok jinan nya di dorong" ucap chika yang jujur agak kaget melihat tingkah dua teman dari kekasih nya itu
"Mereka ber dua mah emang kek gitu, pada gk jelas" ucap sisca dan shani pun langsung menengok
"Jinan tu yang gk jelas, ambil aja deh sis buat lo ikhlas gua" ucap shani sambil berdiri "gua duluan ya, tolong buangin ni orang satu ya sis,chik bey" ucap shani sambil berlari kecil karena jinan seperti nya akan segera mengejar nya
"Anjirr lo shanniii"teriak Jinan" gua duluan ya chik, sis bey"lanjut Jinan dan benar dugaan shani, jinan langsung mengejar shaniii










Hai guys Anggrek kembali lagi hehehe maaf ya aku upload nya gk sesuai janji, karena emang lagi banyak kerjaan,maaf kalo banyak typo nya juga 🙏🙏

Jangan lupa like, komen guyss terimakasih🙏🙏


*tbc

you are my happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang