࿐34+35

357 12 2
                                    

Rate: 21+
Genre: Songlit
From: 24hr Pasukan Awan Relay Cam

🧸

🧸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧸


"Ah! Ah, Nan! Sakit!!"

"Nan, itu dalem banget!"

"Akkhhh!! Sakit Hannan!!!"

"Jangan banyak gerak makanya."

"Shhhh, dalem banget??!!"

"Nggak, mentok doang ini."

"Udah ah!!"

"Sedikit lagi, nanggung!"

"Nan!!!!!"

Setelah teriakan melegar itu, kamar menjadi hening. Bunda yang ada di ruang tengah menatap kamar itu tak percaya. Seganas apa anaknya sampai Summer berteriak kesakitan? Bahkan Seiji yang tadinya sibuk dengan game jadi terdiam dan mematung. Tak bisa bayangkan apa yang telah kejadian di dalam sana.

Tak lama, pintu terbuka. Keluarlah Summer dengan wajah kesal disusul Hannan yang terus memohon maaf.

"Ada Bunda?" kaget Summer karena sejak tadi mereka di dalam kamar dan tidak mendengar ada yang masuk.

"Sayang, maaf kek," bujuknya terus mengikuti istri.

"Diem! Kamu nggak tau perihnya kayak apa!" marah wanita itu kemudian duduk di sebelah Bunda sedangkan Hannan di sebelah Seiji.

Bunda menatap keduanya tak percaya. Santai sekali mereka setelah membuat Bunda dan Seiji syok. "Lain kali kalau mau begitu, rumahnya di kunci. Liat adik kamu kaget gitu dengar teriakan Summer," tegur Bunda menunjuk si bungsu yang masih belum kembali dari awang-awang.

"Kita nggak ngapa-ngapain?" balas Summer kebingungan.

"Aa ganas banget," gumam Seiji masih dengan tubuh yang beku.

"LO MIKIR APA TAI?!!" marah Hannan mengeplak kepala adiknya agar lekas sadar.

"Terus kamu teriak-teriak tadi kenapa?" tanya Bunda.

L'amour de ma vieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang