7 Februari 2024
🌸
Dokter memang mengatakan bahwa kemungkinan Sakura sadar adalah besok atau lusa dari hari terakhir Sasuke datang ke rumah sakit bersama temannya. Nyatanya Sakura sadar adalah dihari sabtu. Pagi-pagi, Sasuke mengelap tangan Sakura dengan air hangat. Jemari Sakura yang berada dalam genggaman Sasuke bergerak. Dengan segera ia menekan tombol di samping brankar Sakura, memanggil dokter.Saat dokter tiba, mata Sakura mulai terbuka. Gadis itu mengambil napas seolah-olah baru saja keluar dari dalam air. Ia menggerakkan tangannya, ingin menggapai sesuatu.
"Ayah..." panggil Sakura. Membuat jantung Sasuke merasa diremas kuat.
Sasuke genggam tangan Sakura yang terangkat. Sambil mengatakan, "Sakura, aku di sini."
"Haruno-san, anda baru saja sadar dari tidur panjang setelah melewati masa kritis. Kami akan melakukan pemeriksaan pada Haruno-san."
Dokter mengecek pernapasan Sakura setelah. Meminta Sasuke kembali menjauh dari brankar.
"Haruno-san, bisa mendengar suaraku?" Tanya dokter itu. Sakura mengangguk pelan sebanyak dua kali.
"Bisa menggerakkan kedua jemari tanganmu?" Sakura menggerakkan jemarinya. Dokter mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Bisa mengangkat kakimu? Dimulai dari kaki kiri."
Kaki Sakura hanya terangkat setinggi lima sentimeter dari atas brankar. Ia kehilangan tenaganya ketika mencoba mengangkat lebih tinggi. Sasuke menatap cemas pada kaki Sakura.
Dokter mengangguk tenang. "Kondisi Haruno-san sejauh ini baik-baik saja. Kita akan melihat perkembangan selanjutnya dan mempersiapkan terapi untuk menggerakkan otot-otot Haruno-san kembali. Satu tahun cukup untuk pemulihan luka yang Haruno-san dapatkan, setelah cukup mampu, kami akan menjadwalkan terapi," jelas dokter itu.
Sakura dengan mata sayu memandang dokter dengan lemah. Satu tahun? Dimana ayah?
Dokter memberikan isyarat pada Sasuke untuk mengikutinya. Sasuke mengangguk. Ia menatap Sakura sebenta sebelum mengikuti dokter yang bernama Shizune itu ke depan pintu ruang rawat inap Sakura.
"Kondisi Haruno-san tidak buruk. Sesuai dengan yang kami perkirakan. Ia hanya boleh mengkomsumsi makanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Dan juga untuk kabar tentang Haruno Kizashi, saya harap keluarga Haruno-san dapat menjelaskan secara perlahan saja."
Sasuke mengangguk, "terimakasih dokter," ucapnya.
"Segera tekan tombolnya jika terjadi sesuatu pada Haruno-san," dengan begitu dokter perempuan itu bersama dua orang perawat meninggalkan Sasuke.
Sasuke kembali masuk ke dalam ruangan Sakura. Gadis itu terlihat mencoba melihat sekeliling. Tubuhnya masih terbaring di atas brankar. Tangannya mencoba menjangkau sesuatu di atas nakas.
"Biar aku bantu." Sasuke mengambil botol air mineral itu. Membuka tutup botolnya, memasukkan sedotan dan mengarahkannya ke mulut Sakura. Gadis itu menerimanya tanpa perlawanan.
Air yang melewati tenggorokannya terasa sangat menyegarkan. Ditegukan ketiga, Sakura berhenti minum. Ia menjauhkan mulutnya dari ujung sedotan. Sasuke yang mengerti menjauhkan botol dari Sakura. Menyimpan botol itu kembali di atas meja.
"Ayah.. dimana ayahku?" Tanya Sakura pelan. Bahkan hampir tidak terdengar jika Sasuke tidak menunduk.
"Sakura.." Sasuke kehilangan kata-katanya. Ia belum mempersiapkan apapun untuk hal ini. Berharap Temari lah yang dapat menjelaskannya.
"Ayah, dimana ayahku?" Sakura mengulangi pertanyaannya. Matanya menyorot langsung pada netra hitam Sasuke.
"Setelah kau cukup pulih, kita akan bertemu dengan paman Kizashi ya," bujuk Sasuke. Ia tidak sanggup melihat lelehan air dari sudut mata gadis itu.
"Ayaahh.."
"Ayahku ada di sana.. dia terjepit." Sakura mulai meraung. Dengan tangan yang masih lemah, ia memukul brankar. Melihatnya seperti itu, Sasuke segera memeluk tubuh gadis itu.
"Sakura, ku mohon. Jangan menyakiti dirimu sendiri," pintanya yang tidak diindahkan oleh Sakura.
"Bawa aku pada ayah. Aku harus melihat ayahku," suara Sakura yang meraung menyakiti hati Sasuke. Gadis itu baru saja bangun dan langsung menangis seperti ini.
"Sakura, ku mohon," pintanya.
Masih setengah memeluk Sakura. Sasuke kembali menekan tombol tadi. Tidak tega melihat Sakura dan meminta diberikan obat penenang. Dokter menyanggupi. Sakura perlahan mulai tenang.
"Ayah..."
"Ayah..."
Sakura terus memanggil ayahnya hingga terlelap dalam pelukan Sasuke. Bungsu Uchiha itu memeluknya san menangis dalam diam.
~Cheers~
M
enjelang siang hari. Sakura kembali terbangun dari tidurnya. Kali ini gadis itu terlihat lebih tenang.
"Air," pintanya lemah.
Sasuke yang setia duduk di samping brankar gadis itu dengan cepat mengambilkan botol air. Membantu Sakura minum. Gadis itu tidak terlalu banyak minum.
Sakura mengalihkan pandangannya pada jendela. Melihat pemandangan langit di luar sana dari posisi berbaringnya.
"Apa yang terjadi pada ayahku?" Tanyanya.
Lidah Sasuke kelu. "Paman Kizashi sudah beristirahat dengan tenang," jawab Sasuke. Ia dapat melihat bibir Sakura yang melengkung ke bawah. Gadis itu menggigit bibirnya dengan keras.
"Jangan lakukan hal ini Sakura," cegah Sasuke. Ia menarik pelan bibir bawah Sakura, berharap Sakura menghentikn aksinya dan gadis itu menurutinya.
"Kapan? Apa ayah sempat dibawa ke rumah sakit?"
"Paman Kizashi memang dibawa ke rumah sakit, tapi kehilangan banyak darah setelah dikeluarkan dari mobil."
"Apa ayah dimakamkan dengan baik?"
Sasuke mengangguk. Ia telah mendengar banyak hal dari Temari tentang kecelakaan itu. Kecelakaan yang merenggut nyawa paman Kizashi. Ayah Sakura itu sudah tidak sadarkan diri dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat kehilangan darah cukup banyak. Berbeda dengan Sakura yang terlempar keluar mobil, ia tidak terluka separah Kizashi.
Pemakaman paman Kizashi diurus oleh Temari. Gadis itu beberapa hari sebelumnya ditunjuk oleh Kizashi untuk mengurus toko kue selama mereka berlibur. Mendengar berita duka itu, ia yang memang sudah dengan dengan keluarga Haruno, bertindak sebagai kerabat. Memastikan pemakaman berjalan baik serta pengobatan untuk Sakura. Selama dua minggu lebih, ia berada di rumah sakit untuk memantau Sakura sebelum akhirnya kembali membuka toko kue.
"Kematian ayah... bertemu denganmu. Aku harap ini hanyalah mimpi," ucap Sakura sebelum kembali tertidur.
Sasuke menggigit keras bagian dalam pipinya. Tidak berharap akan mendapatkan kalimat seperti itu dari Sakura. Ia menggenggam tangan Sakura, mengecupnya lembut.
"Maafkan aku untuk segalanya Sakura."
🌸
Publish: 27 Februari 2024
Next chapter 80 vote dan 10 komen ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
Cheers [SasuSaku]✔️
Fiksi PenggemarHari kamatianmu akan menjadi hari kematianku juga, Sakura. ~Sasuke Uchiha All Characters Belong to Masashi Kishimoto Start: 18 Februari 2024 Finish: 24 Desember 2024