1

244 12 3
                                    

Happy Reading🌻
sorry for typo

Phusanu Wangsavanischakorn,atau akrab disapa Yoon.Pria tampan dengan paras bak dewa yunani,seorang pengusaha muda terkemuka di Thailand.

Pewaris utama Wang Corporation.
Mendiang ayahnya,Sam Yuranut
Wangsavanischakorn.Merupakan Pebisnis kelas atas yang namanya sudah tak asing lagi dikalangan publik.

Begitupun sang ibu,Mam jintara.
Seorang desainer kondang dinegri gajah putih tersebut.

"Tuan,sebaiknya anda segera bergegas untuk pulang.Jika tidak,nyonya pasti akan marah". Seseorang yang baru saja masuk mengalihkan atensinya dari lembaran lembaran kertas penghasil jutaan baht.

Yoon mengecek arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya,benar saja waktu telah menunjukan pukul sebelas malam.

"Kau benar,aku mungkin bisa menyelesaikannya dirumah". Ia bergegas merapikan berkas berkas yang tadi dikerjakannya.Pikirnya,ia bisa menyelesaikannya dirumah nanti.

Kom sang asisten pribadi yang mengukutinya dari belakang,menenteng tas yang diserahkan Yoon padanya.

"Kenapa baru pulang nak,bukankah mae sudah pernah mengatakan jangan pulang terlalu malam.Itu tidak baik untuk kesehatanmu." Nyonya Jin melipat kedua tangannya didada,
melayangkan tatapan tajam pada anak semata wayangnya itu.

"Maafkan aku Mae,lain kali aku tidak akan pulang selarut ini lagi".

Yoon melangkah mendekat,
menggenggam tangan sang ibu,
tersenyum manis berusaha meredakan emosi yang terpancar jelas dari sorot mata nyonya Jin.

"Mae hanya khawatir kau jatuh sakit sayang.Kau tau bukan?Ayahmu meninggal karena dia terlalu kelelahan dalam bekerja.Mae tidak ingin hal itu terjadi padamu."

Diciumnya pipi kanan sang ibu,harta paling berharga yang ia miliki saat ini.Yoon sungguh menyayangi ibunya.Menurutnya,kebahagian sang ibu adalah hal yang utama.

"Sekarang,segera bersihkan dirimu,lalu turun.Mae akan menghangatkan makanan untukmu." Nyonya Jin menepuk pelan bahu putranya.

"Tidak perlu mae,kami sudah makan dikantor tadi" Yoon menatap sekilas pada Kom yang berada tak jauh disampingnya.

"Jika begitu,kau sebaiknya beistirahat,Jangan coba coba untuk mengerjakan tugas kantor lagi,ini sudah tengah malam". Nyonya Jin memperingati putrnya,ia kemudian berlalu menuju kamarnya.

"Selamat malam mae"

Setelah sang ibu masuk kedalam kamarnya,Yoon naik menuju lantai dua dimana kamarnya berada.Sementara Kom,yang sedari tadi mendengarkan percakapan keduanya,memilih untuk pergi kedapur untuk mengambil air.

Ton jatuh tersungkur setelah sang ayah melayangkan sebuah tinjuan keras tepat pada perutnya.Pagi pagi sekali ayahnya.Tom Phollawat,sudah membuat keributan dirumah yang hanya dihuni oleh Ton juga dirinya.

"Kau,pada ayah mu sendiri saja pelit."

"Sungguh Po,aku tidak berbohong.Uang tabungan yang tersisa,sudah ku berikan pada po semuanya".

"Dasar tidak berguna!" Diseretnya tubuh Ton dari dalam rumah menuju teras depan.

"Cepat pergi,lalu pulang kembali setelah kau berhasil membawa uang untukku".

Pintu dibanting dengan keras dari dalam,membuat Ton sedikit terlonjat kaget.

Dipeganginya perut yang kini terasa sakit akibat pukulan sang ayah,Ton berdiri,berjalan menjauh dari rumahnya.

DESTINY - YOONTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang