5

111 7 2
                                    

Happy Reading🌻
sorry for typo

Satu bulan sudah Ton bekerja di mansion milik nyonya Jin.Sikap ramah juga hangat yang dimilikinya,mampu membuat dirinya mudah diterima dengan baik oleh mereka yang bekerja disana.Terlebih nyonya Jin,entah apa alasannya,ia sangat menyayangi Ton layaknya putra sendiri.Meskipun demikian Yoon tetap lah sama,tidak ada obrolan khusus diantaranya.Hanya obrolan singkat,itu pun jika Ton yang mulai menyapanya,dan berakhir dengan dehaman Yoon mengakhiri obrolan singkat tersebut.

"Maaf nyonya saya datang terlambat"

Tidak biasanya Ton akan datang terlambat.Dihari pertamanya bekerja hingga satu bulan ini,ia tidak pernah sekalipun terlambat meskipun tempat tinggalnya cukup jauh.

Tapi hari ini ia terlambat sekitar 1 jam,entah apa alasannya.

"Saya akan memakluminya,jika kau mau menjelaskan apa alasannya".

Nyonya Jin bangkit dari duduknya.Dirinya baru sadar jika sebelah sudut bibir Ton terdapat luka yang membiru.Seperti luka yang diakibatkan karena sebuah pukulan.

"Ton,ada apa dengan wajahmu nak?"

Nyonya Jin melupakan pertanyaannya yang pertama.Sebelah tangannya terangkat menyentuh luka tersebut,
membuat si empunya sedikit meringis.

Bibi Mai pun sama,ia baru sadar akan luka tersebut,itu pun karena nyonya Jin yang pertama kali menyadarinya.

"Ah ini,saya tidak sengaja tersandung yang kebetulan ada sebuah meja didepannya.Luka ini diakibatkan karena bibir saya terkena sisian meja,nyonya".

Nyonya Jin semakin mempusatkan wajahnya pada Ton.Dirinya sangat yakin jika Ton berbohong.

"Benarkah nak?"

"Sungguh nyonya" Ton berusaha menutupi rasa gugupnya.

"Baiklah,lain kali hati hati nak. Nah sekarang kau bisa melakukan pekerjaanmu seperti biasa". Nyonya Jin tersenyum hangat pada Ton.Sebuah senyuman yang mampu membuat Ton merasakan sebuah kehangatan yang selama ini ia rindukan dari seorang ibu.

"Bi Mai,jika Yoon sudah bangun nanti,katakan padanya jika hari ini saya akan keluar.Ada sebuah penggalangan dana untuk anak yatim,kebetulan saya sebagai ketuanya.Jadi saya harus ada disana".

"Baik nyonya".

Hari ini adalah jadwal libur kerja bagi Yoon.Meskipun dia gila kerja,dirinya tetap menyempatkan mengambil satu hari libur setiap minggunya.Hal itu juga berlaku untuk para pegawai diperusahaanya,ia tidak ingin bersikap terlalu keras pada bawahannya tersebut.

-

"Nak,kau berbohong kan?"

"Berbohong tentang apa bi?"

Ton tidak mengerti ucapan bibi Mai.Saat ini keduanya tengah berada didapur menyiapkan sarapan untuk tuan mudanya.

Jika hari libur seperti sekarang,bibi mai akan memasak hanya untuk nyonya Jin dipagi harinya,dan memasak untuk Yoon jika tuan mudanya itu sudah bangun dari tidurnya.Dan sekarang Yoon meminta bibi mai memasakan roti nanas,lengkap dengan teh hangat tanpa gula,favoritnya.

"Luka dibibirmu,tidak disebabkan karena terkena sisian meja bukan.Itu terlihat seperti sebuah pukulan".

"Aku tidak berbohong bi,ini memang terkena sisian meja".

"Kau bisa berterus terang pada bibi nak,kau bisa menganggap bibi sebagai ibumu". bibi Mai mengelus puncuk kepala Ton lembut.Mata Ton mulai berkaca kaca,tak disangka jika bibi mai akan mengatakan hal begitu padanya.

Ton pernah mengatakan pada bibi Mai bahwa ibunya sudah lama meninggal,
dan sekarang ia hanya tinggal dengan sang ayah.

"Apa seseorang memukulmu?apa ayahmu yang melakukannya?"

DESTINY - YOONTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang