6

107 7 4
                                    

Happy Reading🌻
sorry for typo

Dibalkon kamarnya,Yoon juga Ging tengah menikmati semilir angin sore yang terasa sejuk. Keduanya duduk bersila beralaskan teras marmer.
Sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara itu menikmati momen momen seperti sekarang ini.Hal sederhana memang,tapi itu sangat berharga bagi Yoon juga Ging yang disibukkan dengan jadwal masing masing.

"Sayang" Suara Ging memecah keheningan diantara keduanya.

"Heum?"

"Siapa dia?" Ging membenarkan posisi duduknya,pandangannya kini beralih sepenuhnya pada Yoon.Begitu pula dengan lelaki didepannya.

"Siapa?" Yoon malah balik bertanya,dengan kening yang mengerut.

"Lelaki yang bersama bibi Jin dibawah tadi?" Ging menjelaskan siapa orang yang dimaksud.

"Maksudmu Ton?" Ging mengangguk, mengiyakan.

"Ton?" Ia mengulangi nama tersebut.

"Heum,dia baru bekerja disini satu bulan yang lalu.Ada apa kau menanyakannya?" Yoon dibuat penasaran oleh kekasihnya itu.

"Aku tidak suka padanya" Celetuknya jelas.

"Kau bahkan baru bertemu dengannya sayang". Yoon mengusap Puncuk kepala Ging lembut.

"Aku tau,aku tidak suka bagaimana bibi Jin tersenyum ke arahnya". Ia kembali teringat dimana dirinya digandeng oleh Yoon keruang tengah,dan melihat nyonya Jin tersenyum bahkan terkekeh kepada Ton dengan sangat ramah.

"Mengapa memangnya?" Telapak tangan besar Yoon,menangkup sebelah pipi mulus Ging.

"Aku hanya tidak suka padanya,aku takut dia akan merebut perhatian bibi Jin dariku".

"Kau terlalu banyak berpikiran sayang" Yoon menarik Ging kedalam pelukannya.Ging menyandarkan kepalanya pada dada bidang lelakinya itu.Kantuk mulai menyerangnya,secara refleks ia menguap.

"Kau mengantuk?"

"Sepertinya begitu,kemarin aku melakukan pemotretan hingga malam" Jawabnya masih dalam posisi yang sama.

"Kau bisa sakit sayang,lain kali aku harus bertemu dengan manajermu,agar dia bisa mengatur jadwalmu dengan benar" Ada nada kesal pada akhir kalimatnya.

"Tidurlah diranjangku" Lanjutnya,tersenyum hangat ke arah Ging.

"Baiklah,kau tidak apa kan kutinggal tidur?" Yoon mengangguk.

cup

Ging mencium pipi putih Yoon,dan beranjak pergi menuju ranjang berukuran king size milik kekasihnya itu.

-

Ton membantu bibi Mai,menata masakan diatas meja.Malam ini,bibi Mai masak lebih banyak dari biasanya,
karena kekasih tuan mudanya akan ikut makan malam.

"Sudah selesai". Sebelah sudut bibirnya terangkat,setelah ia meletakan hidangan terakhir.

"Apa sudah selesai bi?"

Nyonya Jin menarik salah satu kursi,dan menatap kagum semua hidangan diatas meja makan.Malam ini dirinya merasa jauh lebih lapar dari biasanya,mungkin karena siang tadi ia melakukan kegiatan yang melelahkan.

"Semuanya sudah siap nyonya". bibi Mai menuangkan air putih untuk nyonya Jin.

"Ton,tolong panggilkan Yoon juga Ging dari kamarnya,untuk segera turun kebawah" Titahnya pada Ton,yang diangguki pemuda manis itu sopan.

-

Ton mengetuk pintu kamar tersebut,tapi tidak ada tanda tanda pintu akan dibuka.Saat Ton akan kembali mengetuknya,tiba tiba pintu kamar terbuka,menampilkan Ging yang menatapnya tidak suka.

DESTINY - YOONTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang