👑Lipstick

3K 62 1
                                    

Suara musik yang begitu kencang dan lampu-lampu yang menyilaukan membuat kepalaku semakin pening.
Tapi itu tidak membuatku untuk berhenti,aku mengambil satu gelas wine lagi.

"Mau main game?" Tanya ten padaku

"Apa?"

"Gue kasih lo 10 juta kalau bisa rayu dia." Ucap ten,menunjuk pada seseorang yang tengah duduk di meja sebrang.

"Lee jeno?" Tanyaku memastikan,ten tersenyum dan mengangguk.

Ah jeno ya,si anak rupawan yang sangat populer di klub ini. Dia benar-benar menggoda,dengan wajah tampan juga proporsi tubuh yang sempurna. Tapi sayangnya beredar rumor kalau dia tidak menyukai perempuan,sayang sekali.

Tapi ada yang bilang juga dia bisexual,kata mark mantan pacar jeno cantik kok dan semuanya perempuan. Tapi ada yang mengatakan sekarang ia tengah berpacaran dengan pria,entahlah.
Sudah banyak perempuan murahan di klub ini yang berusaha menggodanya,dan lee jeno sama sekali tidak tertarik pada mereka. Dia hanya tersenyum lalu pergi atau mengusir para pelacur itu.

"Dia lebih muda dari gue kan ya?" Tanyaku lagi.

"Iya,dia seumuran haechan." Sahut jungwoo

"Menarik,biar gue pikirkan dulu." Ujarku,ah aku sama sekali tak pernah mau berhubungan dengan pria yang lebih muda dariku. Terlalu merepotkan karena biasanya anak remaja itu akan selalu egois,tapi jeno sepertinya bisa menjadi pengecualian.

Aku memperhatikan jeno,seorang perempuan berjalan ke arahnya. Dengan basa-basi mulai merayu nya,jeno tampaknya hanya diam tersenyum lalu kemudian ia membisikan sesuatu pada perempuan itu yang membuatnya segera pergi dari sana. Hal itu membuatku lebih penasaran lagi padanya,anak itu benar-benar menarik.

"Tunggu dan lihat saja,ten. Gue akan mendapatkannya." Ujarku segera berdiri dari kursiku.

Aku pergi kamar mandi sebentar,memperbaiki riasanku dan menambah parfum yang aku pakai. Setelahnya aku berjalan ke arah meja jeno,dan dia melihat kedatanganku.

Yah beruntungnya aku diberikan anugrah memiliki bentuk tubuh yang bagus,pinggang kecil juga dada dan bokong besar. Cukup untuk membuat banyak bajingan tertarik padaku,dan aku mati-matian menjaga bentuk tubuhku ini.

"Boleh join,adik-adik?" Tanyaku

"Duduk aja." Jawab salah satu dari mereka,aku duduk di samping jeno.

"Kenapa sendirian di saat yang lain sama cewek?" Tanyaku pada jeno

"Bukan urusan lo." Jawab jeno,ah aku sangat suka tantangan seperti ini. Aku tersenyum menanggapinya.

"Gue suka cowok yang galak kaya gini." Ujarku,aku mendekatkan tubuhku pada jeno.

"Wanna something fun?" Tanyaku padanya,tanganku bergerak menyentuh dada bidangnya tapi jeno meraih tanganku.

"Gue yakin lo juga akan tidak suka ketika stranger sentuh-sentuh lo tanpa ijin kaya gini."

"Kalau gitu ayo kenalan dan lebih dekat lagi,supaya kita gak jadi orang asing." Ujarku,jeno mendekatkan bibirnya pada telingaku.

"Gue gak mau tidur sama cewek murahan kaya lo." Bisiknya

"Gak suka cewek murahan atau emang lo gak suka cewek? Are you gay,babe?" Tanyaku sembari berbisik juga. Jeno menatapku dengan tatapan jengkelnya,membuatku tersenyum miring.

"Atau lo ternyata impoten?" Aku menambahkan

"Gue normal,pergi sana." Jawab jeno

"Punya lo pasti kecil,makannya lo selalu nolak cewek selama ini. Karena lo gak bisa puasin mereka,iya kan? Sayang banget,tampang gagah tapi cuma sebesar lipstick." Bisik ku padanya,lalu aku segera beranjak dari kursi.

"Brengsek.." ujar jeno,ia menarik tanganku membuat langkahku yang baru beberapa langkah terhenti.

"Bukannya lo nyuruh gue pergi?" Tanyaku,jeno menatapku lalu ia mendorong tubuhku ke tembok menghimpit ku dengan tubuh kekarnya, dengan tiba-tiba ia mencium bibirku.

Ciumannya sangat intens dan benar-benar membuatku bergairah,sial sepertinya jeno memang pemain. Jeno semakin menghimpitku,tonjolan di balik celana jeansnya menekan perutku.
Jeno meraih tanganku,mengarahkan nya pada tonjolan itu.

"Lipstick brand mana yang sebesar ini menurut lo?" Bisik jeno,aku tersenyum sembari menatapnya. Provokasi ku padanya berhasil.

"of course it's just yours." Jawabku sedikit meremas penis besarnya itu.

...

Jeno membawaku ke mobilnya,kita kembali berciuman dengan lebih intens. Ia membuka leather jaket yang ia kenakan,jeno meraih tengkuk ku menekannya untuk memperdalam ciuman kita.

Tanganku bergerak menyentuh tonjolan miliknya di bawah,menggoda nya dengan meremas juga mengelusnya dibalik celana.

"Open it.." ujarku di sela-sela ciuman kita,jeno menurut. Ia membuka kancing celana jeans nya,mengeluarkan penisnya yang besar itu.

"Gak ada cowok yang punya body se sempurna lo,i like the size sir." Ujarku,meraih penisnya dan mengocoknya.

"Lo yang mulai duluan,jangan minta berhenti nanti." Ucapnya,aku mengangguk sembari tersenyum.
Jeno mengerang ketika aku memasukan penisnya ke dalam mulutku.

"Aahh.." desahan jeno benar-benar menggoda ketika aku memainkan lidahku. Ia menjambak rambutku,mendorong kepalaku untuk bergerak lebih cepat.

...

Kita memutuskan untuk melanjutkan nya di hotel,baru saja aku menutup pintu kamar hotel jeno sudah menarikku lagi dan mencium bibirku.
Dia mendorongku ke atas ranjang,bibirnya mulai menjelajahi leherku. Aku menengadah memberinya akses supaya lebih leluasa.

"Jeno..." Erangku,tangan jeno bergerak masuk ke dalam rok pendek yang aku kenakan,membelai pahaku.

  Dengan mudah jeno menarik celana dalamku,melebarkan pahaku dan mulai bermain dengan klitorisku.

"Ah..sialan lee jeno..." racauku,jeno menekan dan mencubit klitorisku sesekali menggosoknya. Tak butuh waktu lama untukku sampai mencapai orgasme.

   Jeno malah semakin menjadi menggodaku,sekarang lidahnya bergerak liar di atas klitorisku dan tangannya mengocok vaginaku.

"Ahh..ahh.." desahku sedikit meremas rambutnya. Tubuhku menggelinjang mencapai orgasme lagi.

Jeno menurunkan sedikit celananya,dengan satu hentakan penisnya berhasil masuk. Aku memejamkan mata,setiap hentakan yang jeno lakukan benar-benar membuatku melayang.

  Tangan jeno bergerak menyingkapkan kaos dan bra ku,ia mulai menyedot payudaraku bergantian.

"Terus jen..." Erangku,jeno semakin mempercepat tempo nya. Lagi-lagi aku mencapai orgasme ku,membuat jeno mendesah pelan.

"Ah..anjing..punya lo ketat banget.." ujar jeno,aku meraih rahangnya mencium bibir tipis jeno. Dengan senang hati jeno membalas setiap lumatanku.

  Jeno mempercepat tempo nya,dengan buru-buru ia mencabut penisnya. Mengarahkannya pada wajahku,aku segera menyambut penis itu ke dalam mulutku.

"Aahh..aahh.." desah jeno,sperma nya memenuhi mulutku. Dengan sengaja aku memainkan lidahku,untuk lebih menggoda nya.

"Ah..stop it.." erang jeno,nafasnya memburu tak karuan.

.

   Sekarang kita tengah berbaring di atas ranjang berdua,sibuk dengan handphone masing-masing. Tak berapa lama bel pintu kamar berbunyi,aku segera bangun dan membukanya. Pesanan delivery ku baru saja sampai.

"Lo beli apa?" Tanya jeno

"Obat kontrasepsi darurat." Jawabku

"Lo gak mungkin hamil saat kita pertama kali berhubungan. Dan juga gue gak keluar di dalam."

"Gue gak mau ambil resiko." Sahutku setelah menelan obatnya.

"Gue juga harus pergi,see you next time ya. Jeno.." ucapku,saat aku hendak membuka pintu jeno menahanku.
Ia mengecup bibirku sekilas dan tersenyum.

"Ciuman perpisahan." Ujarnya,aku hanya terkekeh lalu mengangguk dan pergi meninggalkan jeno sendirian di kamar itu.

Wild Dream | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang