Suara sorakan riuh penonton yang di dominasi perempuan itu bergema, sebenarnya para kaum hawa itu tidak terlalu menggemari acara olah raga baseball yang sedang di selenggarakan sekarang ini. Mereka hanya ingin menonton para atlet rupawan kesukaan mereka secara langsung.
"Lee Jeno!! Lee Jeno!!"
Sementara si pria rupawan itu hanya tersenyum sembari melambaikan tangan ke arah para penonton, Lee Jeno atlet baseball yang tengah naik daun belakangan ini. Tentu saja selain permainannya yang luar biasa ia juga menjadi sangat terkenal karena paras rupawannya dan pahatan otot tubuhnya yang sempurna. Sepertinya hampir semua perempuan muda di korea pasti tau siapa Lee Jeno dan mungkin hampir semua menyukainya.
Tidak ada pertandingan yang tidak pernah tidak dimenangkan oleh Jeno dan teamnya semenjak pria itu bergabung......
"Terima kasih atas kerja kerasnya!" Para atlet dan staff yang terlibat saling membungkuk.
"Kerja bagus lagi Jeno!!" Sorak yang lain
"Terimakasih,kalian juga sudah bekerja keras dengan baik." Jeno atlet muda itu tersenyum malu-malu sembari membungkuk pada rekan-rekannya.
Setelah menyapa beberapa orang Jeno memilih memisahkan diri dari keramaian, mencari-cari sosok perempuan mungil yang tadi ia lihat duduk di bangku penonton bersama ibunya.
Mata indahnya menyipit seperti terpejam ketika senyum manisnya terukir kala melihat sosok yang ia cari-cari sejak tadi, pacar dan ibunya."Selamat sayang, kamu hebat." Puji sang ibu sembari memeluk putra kesayangannya itu.
"Kamu gak mau ngucapin selamat juga ke aku?" Tanya Jeno pada perempuan cemberut yang memakai seragam baseball yang sama dengannya.
"Enggak ah kan udah sering menangnya."
"Kenapa? Kok cemberut gitu?"
"Yah biasa kamu kok gak ngerti perempuan, ibu akan tinggalkan kalian buat ngobrol." Jawab sang ibu segera berlalu pergi.
"Nay.."
"Diem!" Jawab gadis itu ketus sembari menepis tangan Jeno yang hendak meraih tangannya.
"Ya ampun galak banget, coba cerita kenapa lagi? Aku buat salah apa lagi?"
"Harusnya kamu bisa mikir sendiri sih."
"Seharian ini aku cuma bertanding ya, aku gak aneh-aneh perasaan."
"Cihh gak peka!" Dengus Naya kesal, gadis itu segera berlalu pergi yang langsung di susul oleh Jeno.
"Oke biar aku tebak, apa aku melewatkan tanggal penting kita lagi?" Tanya Jeno sembari menyamai langkah Naya.
"Enggak."
"Aku janjiin kamu sesuatu?"
"Gak."
"Ah, hari ini tanggal merah kamu ya? Mau aku beliin sesuatu buat balikin mood kamu?"
"Enggak ya, period day aku udah lewat!" Jawab Naya semakin galak.
"Terus kenapa hari ini kamu sensitif banget?"
"Pikir aja sendiri." Naya menyilangkan tangan di dadanya, masih berjalan tanpa menoleh ke arah Jeno sedikitpun.
"Oke aku nyerah, tolong kasih tau aku sekarang apa yang buat mood kamu berantakan gini." Ucap Jeno setelah beberapa saat.
"Itu kamu ya Lee Jeno, kamu yang bikin aku kesel hari ini!" Jawaban Naya membuat Jeno sedikit tertawa, ia sudah tahu betul apa yang pacarnya itu maksud.
"Cheerleader mana lagi yang bikin kamu cemburu?" Kekeh Jeno
"Harusnya kamu ganti pertanyaan kamu dengan cheerleader mana lagi yang kamu godain!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Dream | Lee Jeno
FanficSekumpulan cerita oneshoot yang memuat konten dewasa,harap bijak dalam membaca dan berkomentar. semua cerita yang ditulis disini murni hasil pemikiranku sendiri,apabila ada kesamaan nama tokoh/atau alur cerita itu hanya kebetulan. 🐾Mature Content,c...