Menggoda iman

544 19 12
                                    

Halooo~ enjoy yaahhh

Part 3



Happy reading..


Setelah acara hisap-hisapan di dalam kamar mandi Steve, keduanya tidak bisa tidur dengan tenang. Steve menghabiskan malamnya dengan senyum seperti anak idiot. Sedangkan Kamal berguling-guling sambil memeluk boneka Pinguin besar miliknya dan menghujani boneka tak berdosa itu dengan ciuman basah. Untung saja benda imut itu tidak bisa bergerak, kalau tidak, ia pasti akan menendang Kamal karena mulut pemuda ini bau aneh. Penguin yang unyuk tidak pernah tau bau sperm*.




"Selamat pagi, Steve." Kamal berdiri di depan kamar Steve dan ia tersenyum malu-malu sambil menggigit bibir bawahnya.

"Selamat pagi, Kamal."

Wow. Ada ga sih pemandangan yang lebih indah dari ini? Pagi hari disambut senyuman manis Kamal dan barusan itu... Steve hampir tidak percaya kalau Kamal baru saja mendaratkan ciuman cepat di atas bibirnya dan langsung lari begitu saja. Dasar Penguin! Padahal Steve masih mau melakukannya lebih lama. Apa boleh buat, beginilah kalau menyukai seseorang yang pemalu dan polos. Steve terkikik sendiri. Mungkin untuk awal-awal begini kissing saja tidak masalah.


Sebisa mungkin Steve menahan bibirnya agar tidak bergerak sendiri membentuk senyuman. Wajah Jay yang tidak menarik itu pagi ini terlihat bersinar dan terlihat menawan. Ah, jatuh cinta memang berjuta rasa sampai Steve tidak sadar kalau Jay sudah memasukkan bubuk cabe ke dalam jus stroberi miliknya.

"Perasaanku saja atau jus stroberi hari ini rasanya berbeda, Jay? Lebih nikmat."

"Pffftttt...." Jay menutup mulut dengan kedua tangan dan kakinya sampai terangkat menahan tawa. Ia merasa Steve memang mulai aneh seminggu belakangan. Tapi hari ini jauuuh lebih aneh. Tapi Jay tidak sebodoh itu dan tidak tahu kalau Steve pasti terkena panah asmara. Hanya saja panahnya tidak kena di hati, tapi menancap di kepala merusak syaraf otak dan tingkahnya jadi abnormal seperti ini. Atau bisa saja si dewi asmara terpeleset saat hendak menembakkan panahnya hingga sasarannya meleset. Sudahlah, tidak ada gunanya membahas hayalan seperti itu. Jay memfokuskan dirinya menatap Steve yang menyedot jusnya dengan penuh penghayatan dan matanya tertutup. Jay mengangkat sebelah alisnya. Apa-apaan itu? Jangan bilang kalau saat ini Steve sedang membayangkan yang aneh-aneh.

Pertanyaan batin Jay langsung terjawab saat Steve bahkan menjilat sedotannya dengan sensual. Hiiiyyyy.... Steve menyeramkan!

"YAAKK!" Jay menampar pundak Steve kuat hingga pemuda itu tersedak.

"U-hhkkk.. apa yang kau lakukan hah?" Steve membentak Jay. Kenapa ia harus berteman dengan seseorang yang tidak bisa mengerti sahabatnya sedikitpun? Malah merusak hayalan indahnya.

"Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Tapi melihatmu menjilati sedotan sambil berekspresi mesyum begitu membuat bulu kudukku meremang."

Steve tersadar dan ... oh. Ia merasa malu sekali. Bagaimana mungkin ia memikirkan yang tidak-tidak saat di kampus?

"Ah, aku..."

"Sudah!" Potong Jay cepat. "Kau berhutang penjelasan padaku. Arra?"

Jujur saja, Steve paling kesal kalau si Jay udah bertingkah sok hebat begini. Tapi berhubung ia sudah tahu semua tentang Jay sampai sisi tergelapnya (Jay punya koleksi porno yang luarrr biasa banyak dan mendesain kotak berbentuk buku yang berisi kaset dan meletakkannya diantara tumpukan buku hingga orang tuanya tidak tahu) mungkin tidak ada salahnya Steve menceritakan kalau ia tengah bahagia kalau orang yang ia sukai merasa tertarik padanya. Memang belum ada kata cinta, tapi rasa tertarik merupakan awal yang bagus, bukan? Steve pun menganggukkan kepalanya dan dibalas seringaian oleh Jay.







THE SWEETY 🔞 GUMJUNEEZ CHAPTERED | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang