Nafsu Iblis Choi bersaudara

544 16 24
                                    

Part 5

Warning dulu sebelum membaca!!
Disini aku buat yang lebih hot 🔥🔥🔥
Tapi please yang belum betumur 21+ kalau maksa baca ya terserah aja sih yah tapi kan gimana gitu 😎

Ini mengandung sesuatu yang kalian tunggu-tunggu kayaknya, wkwkkwk
Sudahlah yuk enjoyyyy~



Happy Reading....










Daniel mondar-mandir di ruangannya dengan kening berkerut. Yah, mesti kerutannya tidak seheboh kerutan di pinggiran hole Kamal, tetap saja wajah Daniel kelihatan aneh.

Pria itu tengah gundah karena pemasok bahan baku untuk produksi parfum mereka bermasalah. Ia sudah memerintahkan sekretarisnya untuk mencari pemasok lain dan ia sudah menunggu sejak semalam. Andai mereka tetap tidak mendapatkannya, Daniel yakin produk barunya akan gagal diproduksi. Tidak, Daniel tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Ia sudah menunggu sampai malam tapi masih belum ada laporan. Daniel memaki-maki karyawannya sampai ludahnya muncrat-muncrat (?). Bahkan ia sampai kentut di tengah raungannya (?), untung saja tidak bersuara.

Puas memarahi mereka, Daniel membanting pintu dan langsung pulang. Baru dua hari yang lalu ia berbahagia karena semua direksi menyetujui idenya untuk mengeluarkan parfum baru dan juga *ahem meniduri sepupunya, sekarang semuanya kacau! Kacau sekacau kacaunya.

Selama perjalanan, perut Daniel sudah merengek minta diisi. Ia bahkan belum makan siang dan sekarang sudah jam sepuluh malam. Sial. Begitu tiba di rumah Daniel akan makan sepuasnya lalu mengajak Kamal main-main untuk menenangkan pikirannya.

"Aku pulang…" Daniel membuka pintu depan dan tidak ada yang menyahuti. Mungkin Kamal dan Steve sudah tidur. Aish… andai Daniel juga bisa seperti mereka dan bisa tidur kapan saja tanpa memikirkan segala kerumitan yang ada di kantor.









"Buka matamu, Kamal."

Itu kan suara Steve? Kenapa ia menyuruh Kamal membuka mata? Kalau dipikir-pikir, Daniel tidak terlalu suka berpikir, dan ia selalu berprinsip untuk tidak memikirkan sesuatu adalah pemikiran yang terbaik.

Dan dari pada kepikiran, Daniel melangkahkan kakinya menuju sumber suara yang ternyata berasal dari ruang makan. Saat itu la langsung membeku. Berdiri mematung dan hampir tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Steve, adiknya yang berumur 23 tahun, yang bahkan baru beberapa bulan berulang tahun, kini berada di atas meja dan tidak berpakaian. Adiknya itu bertumpu pada lutut dan mengarahkan penisnya yang besar - Daniel mengakui ini - ke dalam mulut… Kamal? Kamal? Kamal? Kamal bercinta dengan adiknya?

Mulut, lobang hidung dan mata Daniel terbuka lebar. Ia bahkan tidak sadar kalau ada nyamuk yang masuk ke dalam mulutnya dan malah menelannya bersama dengan ludahnya (?). Adegan di depannya terlalu tidak dapat di percaya.

Steve terlihat puas melihat mulut Kamal yang sudah menampung penisnya.

Saat Steve hendak menggerakkan pinggangnya, mata mereka beradu. Kamal yang heran kenapa Steve berhenti mengikuti arah pandang Steve dan ia melepas penis Steve dari mulutnya.

"Daniel…"

"Ge…"

Kamal dan Steve bicara bersamaan dan Daniel masih berada dalam mode shock sementara.

Kamal nyengir. AHA! Ia mendongak dan menatap Steve dan Daniel bergantian. Keduanya sama-sama membatu dan Kamal bukan maniak yang suka bercinta dengan pria pasif. Memangnya mereka tidak pernah melihat atau ketahuan sedang bercinta? Aish. Kamal bergerak cepat. Ia membalik tubuh Steve hingga sekarang lelaki itu yang terbaring di atas meja. Kamal sengaja mengambil posisi membelakangi Daniel untuk memamerkan hole nya yang dimasuki es dan vibrator pisang.

THE SWEETY 🔞 GUMJUNEEZ CHAPTERED | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang