Happy Reading
-
Liburan Natal telah tiba, semua sekolah akhirnya diliburkan dan membiarkan murid-murid merayakan natal mereka bersama keluarga. Bukan hanya sekolah, tetapi perkantoran juga diliburkan alias cuti bersama karena libur Natal tersebut.
Pagi ini, seorang anak perempuan berusia 17 tahun masih berada di kasur sembari menggulung dirinya dengan selimut tebal. Diluar sangat dingin walaupun belum turun salju, gadis itu mengeliat tak nyaman dibawah gundukan selimut.
Kaelyn Fleur.
Gadis berambut panjang bergelombang berwarna kecoklatan, dengan mata biru yang indah serta senyuman yang menawan.
Kaelyn, gadis yang baru menginjak jenjang SMA. Kaelyn merupakan anak tunggal dari pasangan Albert Fleur dan Eliana Fleur. Statusnya sebagai anak tunggal membuat seluruh kasih sayang orangtuanya tertuju padanya, tetapi tetap saja dia tidak bisa menyangkal bahwa dia kesepian.Tetapi untungnya Kaelyn memiliki teman-teman di SMA nya membuat dia tidak terlalu kesepian, namun satu-satunya temannya di rumah hanyalah seekor kucing berwarna putih seputih salju. Kaelyn sangat menyayangi kucing nya tersebut karena hanya kucing itulah satu-satunya yang Kaelyn bisa simpan semua rahasianya dan keluh kesahnya.
Kucing yang selalu berada disisinya.
Meow..
Kaelyn membuka setengah matanya yang sedari tadi tertutup, dia merasakan bulu bulu lembut yang menyentuh pipinya, kemudian setelah beberapa saat mata Kaelyn terbuka sepenuhnya. Ia bangun dan duduk dengan wajah kusut bangun tidur, dia menatap kucing kesayangannya yang terus mengeong seperti menyuruhnya untuk bangun.
Meow...
"Iya iya, aku bangun Snowy, kau tidak perlu berisik begitu." Ujar Kaelyn sembari mengucek kedua matanya.
Dia menggigil kedinginan walaupun sudah mengenakan piyama hangat, dia memandang jendela dimana salju belum turun tapi cuacanya sudah sangat dingin menandakan natal dan salju akan segera tiba.
Dia kemudian menatap jam yang ada di dinding kamarnya, waktu menunjukkan tepat pukul 08.00 pagi. Dia lalu menatap Snowy kucing putih kesayangannya. Dia merentangkan tangannya hendak memeluk Snowy tapi dengan cepat kucing itu malah menghindar dari dirinya membuat dia mendengus kesal.
"Dasar kucing tak tahu diri"
Dia pun beranjak dari kasurnya sambil memakai sandal bulu kelinci berwarna merah muda. Dia membuka pintu kamarnya dan mencium aroma yang enak dari arah dapur, sudah jelas pasti itu adalah ibunya yang sedang memasak.
Dengan cepat Kaelyn berjalan menuruni tangga dan pergi ke dapur. Benar saja, dia melihat ibunya sedang menggunakan celemek dengan rambut di ikat sambil memasak sesuatu di panci kesayangan ibunya. Terlihat juga ayahnya yaitu Albert Fleur sedang duduk di kursi makan dengan koran dan secangkir kopi di atas meja.
Pria paruh baya itu sepertinya menyadari kedatangan putrinya, dia tersenyum dan berhenti membaca koran.
"Alyn, ayo duduk dan sarapan bersama" Ajak Albert sembari menyiapkan kursi yang ada di sebelahnya.
Sang ibu yaitu Eliana Fleur, menengok ke arah putrinya sambil tersenyum lembut.
"Alyn, kau sudah bangun ya, duduklah dan ibu akan menyiapkan sarapan untuk mu dan ayahmu"
Ucap Eliana dengan lembut.Kaelyn kemudian duduk bersama ayahnya di kursi makan, bersiap menerima sarapan yang dimasak oleh Eliana. Mereka terlihat tidak sabar.
Akhirnya tak lama kemudian, Eliana datang membawa mangkok yang cukup besar dengan berisikan sup hangat yang aromanya sangat menggugah selera.
"Selamat makan"
Mereka pun makan bersama. Setelah makan, Kaelyn dan ayahnya tengah berbincang-bincang.
"Alyn, kau tahu kan bahwa hari ini sampai 1 Minggu kedepan kau libur sekolah." Kaelyn mengangguk sambil meminum susu coklat hangatnya.
"Ayah punya ide, bagaimana jika kita pergi ke rumah nenek mu dan berlibur disana sepanjang libur Natal ini, dan sekalian ayah dan ibu ingin merayakan ulangtahun mu di rumah nenek, bagaimana?" Albert menatap Kaelyn dan juga istrinya yang langsung menghentikan kegiatan cuci piringnya.
Kaelyn nampak berpikir kemudian dia mengangguk setuju. Tak masalah buat nya karena mengunjungi rumah nenek saat libur Natal sudah menjadi kebiasaan keluarga nya. Eliana selaku ibu rumahtangga pun juga mengangguk setuju untuk berlibur mengunjungi ibu mertuanya itu.
"Baiklah, kita akan berangkat sekarang. Karena mungkin besok salju akan turun lebat dan akan kesulitan untuk mengendara."
Ucap Albert yang diangguki oleh Eliana dan Kaelyn.❄️☃️❄️
Setelah mengepak barang, keluarga kecil tersebut pun langsung berangkat menuju ke rumah nenek yang ada di desa yang cukup jauh dari tempat tinggal keluarga itu.
Di perjalanan, Kaelyn teringat bahwa dia membawa buku novel yang telah ia baca semalam sampai begadang. Dia mengeluarkan buku itu, buku fantasi yang berjudul, "The Another Universe".
Dia menatap ibunya yang terlihat sedang fokus memperhatikan jalan di depan sana. Kemudian memandang bukunya lagi, dan memandang ibunya lagi.
"Bu, apakah ibu percaya jika di dunia ini ada dunia lain? Maksudku, alam semesta lain?" Mendengar pertanyaan putri semata wayangnya, ia langsung tertawa kecil sambil menatap Kaelyn.
"It seems like you read too many fantasy books, tentu saja tidak sayang. Hanya ada dunia ini saja, ayolah kau itu sudah beranjak dewasa kan? Jadi jangan mudah percaya pada cerita khayalan yang ada di buku fiksi itu"
Mendengar jawaban ibunya, Kaelyn serasa ragu karena menurutnya dunia itu benar-benar ada. Entahlah, dunia itu terasa seperti ada.
Kaelyn pun menyimpan bukunya kembali, dia pun memilih untuk tidur daripada memikirkan dunia dunia khayalan itu.
Tbc
Jangan lupa vote yaa^^
Terimakasih sudah bacaa(✯ᴗ✯)
KAMU SEDANG MEMBACA
the chosen girl
Fantasy✨the chosen girl ✨ --- 🧚🧚🧚 Menjadi seorang gadis terpilih yang sudah ditakdirkan sejak lahir adalah sesuatu yang mengejutkan bagi seorang Kaelyn Fleur. Dimana tugasnya adalah berpetualang ke 5 negeri yang masing-masing memiliki satu elemen. Berla...