Menjelajahi hutan

27 20 4
                                    

Happy Reading

-

Pagi hari yang cukup cerah, Kaelyn bersiap untuk pergi bersama teman-teman barunya tersebut untuk pergi menangkap ikan di sungai sekalian menjelajahi hutan ini.

Shaga bersiap mengambil busur dan anak panah miliknya, mungkin Shaga ini menangkap ikan sekalian berburu hewan yang ada di hutan untuk menjadi bahan makanannya. Kaelyn menghampiri Latasya yang sedang duduk di depan rumah Shaga untuk mengajaknya berbincang-bincang.

Mereka terus berbincang-bincang sampai Shaga datang.

"Ayo kita berangkat" Ajak Shaga.

Frodo, Frogi dan Fredi seperti biasa berjalan paling depan. Namun jika mereka kelelahan mereka akan menumpang pada punggung si rubah Lucien. Tentu saja Lucien sebenarnya tak suka dengan hal tersebut, namun dia sering kali terperdaya oleh para katak kembar tersebut.

Kaelyn berjalan bersama teman-teman barunya di tengah hutan dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi membuat siapapun yang melihatnya merasa sejuk dengan hewan hewan yang berada di dalam hutan tersebut. Hewan hewan yang normal, seperti kelinci, burung, tupai, sama seperti hewan yang pertama kali dia lihat saat berjalan di tengah hutan bersama teman-teman nya. Hewan hewan itu tentunya hewan hewan yang normal, tidak seperti yang Kaelyn pikirkan. Dia pikir bahwa hewan yang ada di hutan ini akan sama seperti hewan seperti Goliath atau bahkan sama seperti Lucien dan ketiga katak kembar yang istimewa.

Kaelyn berjalan di samping Shaga yang memegang busur, Shaga mengambil satu anak panah kemudian mulai mengarahkan busur nya ke salah satu pohon yang sudah di tandai dan banyak sekali anak panah menancap di pohon tersebut. Bukan hanya satu, seolah sengaja di tandai oleh Shaga. Banyak pohon yang menjadi tancapan anak panah Shaga, Shaga mulai melepaskan anak panahnya dan membiarkan itu melesat dengan cepat. Dia tersenyum bangga saat anak panah itu tepat pada sasaran.

"Yahh, aku memang luar biasa! Dengan ini aku bisa mengalahkan nenek sihir itu!" Ujar Shaga membuat Kaelyn terdiam.

"Nenek sihir?" ujar Kaelyn dalam hati.

"Bisakah kau berhenti, itu sangat menganggu. Jika kau meleset dan mengenai kami, kau bisa membunuh kami semua" ujar Lucien dengan wajah masam nya.

Sedangkan Shaga hanya tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Shaga sering melakukan itu. Menggaruk kepala walaupun tak gatal saat dia merasa gugup, malu, atau hal yang lainnya, seperti sudah menjadi kebiasaan pemuda tersebut untuk menggaruk kepalanya walaupun tak gatal pada saat-saat tertentu.

"Biarkan saja, kemampuan ku ini juga bisa melindungi kalian dari hewan buas mematikan yang bernama Goliath itu, yang mungkin bisa memakan kalian kapan saja hahaha" ucapan Shaga mampu membuat Lucien mendengus kesal.

"Ya ampun aku lelah Fred, Lucien aku ingin menumpang di punggung mu"
Ucap Frodo sambil terengah.

Sedangkan Lucien hanya diam sambil menatap lurus ke depan membuat Frodo mendengus kesal.

Fredi tertawa melihat itu, dia memeluk sedikit pundak Frodo.

"Makanya turunkan berat badanmu Frodo, kau kelelahan karena berat badanmu itu" mendengar itu Frodo semakin kesal dan mendorong Fredi hingga menimpanya. Mereka mulai berkelahi lagi.

Shaga masih dengan perasaan bangga nya, sampai akhirnya mereka sampai pada aliran sungai yang tidak terlalu deras namun sangat indah untuk dilihat. Shaga semakin senang, dia tertawa lalu setelah itu dia langsung melompat ke dalam aliran air sungai.

"Fredi, Frodo, Frogi, ayo kemari!"
Ajak Shaga sambil berteriak gembira karena menikmati aliran sungai.

Ketiganya langsung meloncat untuk berenang bersama Shaga sedangkan Kaelyn hanya menatap di pinggiran saja. Dia melihat Latasya yang berjalan untuk duduk di bawah pohon rindang sambil menatap teman-temannya yang sedang bersenang-senang sambil menangkap ikan. Kaelyn berjalan menyusulnya dan duduk di samping Latasya.

"um, apa kau tidak ikut berenang juga?" tanya Kaelyn. Latasya hanya tersenyum lalu menggeleng.

"Aku tak bisa berenang" ucap Latasya.

"oh iya, maaf, pasti sayapmu akan basah ya?" Latasya hanya diam sambil menunduk dengan wajah yang sulit di artikan.

Akhirnya keduanya sama sama terdiam. Sampai siang hari kemudian, mereka sudah mendapat ikan dan berjalan pulang.

Shaga dengan basah kuyup berjalan tanpa mengenakan alas kaki, dengan memegang dua ikan besar di tangan kanan dan kirinya. Wajahnya tampak senang karena mendapat hasil yang luar biasa hari ini.

Sesampainya di rumah Shaga, Shaga mulai menyiapkan sesuatu untuk memasak ikan tersebut. Dia memasak satu ikan untuk makan siang, dan ikan satunya lagi untuk makan malam.

Mereka bersama-sama mulai memakan hasil tangkapan ikan tersebut. Namun Kaelyn terlihat lesu dan seperti tak tertarik untuk memakannya.

"Ada apa denganmu?" Tanya Shaga sontak membuat Kaelyn menatapnya.

"Aku.., aku kekurangan pakaian, aku tak mungkin terus memakai pakaian ini kan?" Shaga nampak berpikir dan tersenyum.

"Itu bukan masalah" Jawab Shaga dengan entengnya.

"Itu masalah" Jawab Kaelyn dengan wajah kesal.

Namun ucapan tersebut dihiraukan, Shaga asik makan hingga mulutnya penuh. Kaelyn pasrah dan ikut memakan makanan itu karena perutnya sudah mulai keroncongan.

Setelah makan, Latasya membersihkan makanan tersebut dibantu oleh Kaelyn. Sejak tadi, entah mengapa Latasya hanya diam dengan wajah murung membuat Kaelyn jadi tak enak. Dia takut dia melakukan kesalahan yang tidak ia sadari.

---

Malam hari kemudian, Latasya pergi ke luar, terus berjalan entah kemana. Kaelyn yang merasa tak enak mulai mengikuti Latasya secara diam-diam. Namun yang jadi perhatian Kaelyn adalah mengapa Latasya terus berjalan padahal dia itu bisa terbang menggunakan sayapnya. Tapi yang sejak awal Kaelyn lihat, Latasya terus menutup sayapnya.

Setelah cukup jauh Latasya berhenti ketika dia sudah sampai pada rumput yang dipenuhi oleh bunga bunga yang sangat indah. Berwarna putih seperti sayap Latasya yang cantik.

Latasya duduk di tengah tengah bunga tersebut sambil sesekali memegang bunga tersebut sambil tersenyum seperti menyimpan arti di balik senyuman tersebut.

Kaelyn terus mendekat sampai tak sengaja menginjak ranting pohon membuat Latasya menengok dan terkejut melihat Kaelyn di balik pohon.

"Kaelyn, apa yang kau lakukan disana?"

TBC

Jangan lupa vote yaa^^
Terimakasih sudah bacaa(✯ᴗ✯)

the chosen girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang