Shaga

33 21 9
                                    

Happy Reading

-

“Apa itu?” Kaelyn nampak memisahkan diri tanpa disadari oleh Latasya karena Kaelyn berjalan di belakang Latasya tadi.

Kaelyn berjalan menghampiri salah satu pohon yang terdapat banyak sekali bekas tusukan. Bekas tusukan itu lebih mengarah ke bekas tancapan panah yang di cabut kembali. Kaelyn menengok ke belakang dan panik ketika dia kehilangan Latasya dan yang lain. Jujur saja jika dia sebenarnya takut, takut jika hewan buas yang bernama Goliath itu kembali bertemu dengannya dan berakhir jadi santapan Goliath.

Di tengah kepanikan nya, dia mendengar suara siulan yang terbawa oleh angin. Kaelyn menatap ke segala arah untuk mencari sumber suara sampai tiba-tiba sesuatu berhasil membuat Kaelyn terkejut.

Sebuah anak panah hendak menancap di wajahnya, namun untungnya meleset ke samping kiri wajahnya dan malam mengenai pohon. Kaelyn perlahan membuka matanya dengan jantung yang berdebar kencang, dia bertanya-tanya apakah dia masih hidup atau bahkan sudah mati di dunia yang entah dia tidak tahu dimana.

Gadis itu menengok ke samping kiri wajahnya dan menghela nafas lega. Dia mulai menetralkan lagi nafasnya yang tersengal. Dia dengan wajah kesal mencari sumber dari mana datangnya panah tersebut yang hampir membunuhnya sampai dia tak sengaja melihat seseorang yang berjongkok di atas pohon sambil menatapnya tajam.

Dengan perasaan takut Kaelyn mulai bertanya pada orang itu. “Siapa kau? Mengapa kau melakukan hal itu?”
Kaelyn menatap lama pemuda yang sepertinya seumuran dengannya.

Orang tersebut pun turun dari atas pohon dengan sempurna, dia perlahan berjalan mendekati Kaelyn yang semakin berjaga.

“Harusnya aku yang bertanya, kau siapa? Aku baru melihatmu disini.”
Ucap pemuda tersebut.

Kaelyn hanya bisa terdiam mengamati pemuda yang kini berdiri tak jauh darinya. Memperhatikan dari atas sampai bawah.

“Dia manusia normal seperti aku, ku pikir semua yang ada di dunia aneh ini memiliki makhluk aneh juga, ternyata ada juga manusia normal” lama Kaelyn berkutat dengan pikirannya dan tersadar saat pemuda itu tiba-tiba berteriak.

“WAH!?, KAU PASTI SURUHAN NENEK SIHIR ITU UNTUK MEMBANTAI KU YA?!” Mendengar itu Kaelyn terkejut apalagi melihat pemuda tersebut kembali menodongkan busur dan anak panahnya ke arah kepala Kaelyn. Tentu saja Kaelyn di buat panik olehnya.

“Bukan! Apa maksudmu?”

Pemuda tersebut semakin mendekat pada Kaelyn, dengan siaga memegang busur dan panah, menatap Kaelyn dari atas sampai bawah.

“Bagaimana aku bisa percaya bahwa kau bukan suruhan dari orang itu?”

“Aku mohon percayalah, aku juga tersesat. Aku tidak tahu dimana aku berada” Kaelyn memasang wajah memelas agar pemuda di hadapannya ini percaya padanya.

Setelah beberapa lama meyakinkan akhirnya pemuda tersebut percaya padanya. Kemudia pemuda tersebut mengajak Kaelyn untuk berkunjung ke rumahnya. Kaelyn juga tak menolak, karena jika dia terus berada disini bisa jadi santapan hewan buas.

Mereka berjalan mengitari hutan sesekali pemuda tersebut memanah beberapa pohon yang sudah ia tandai. Kaelyn hanya bisa meliriknya secara diam-diam karena dia canggung untuk bicara duluan.

“Jadi, kau ini siapa?” pemuda tersebut tiba-tiba bertanya untuk mencairkan suasana.

“A..aku Kaelyn, Kaelyn Fleur”

the chosen girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang