Siapa gadis itu?

207 17 0
                                    

Hari ini Aneesha memilih untuk tinggal di pesantren untuk beberapa hari, karena wanita itu tiba-tiba ingin kembali tinggal di pesantren dan selalu mencari mangga yang dulu menjadi tempat bertemunya dirinya dengan Faris.

Saat ini Aneesha duduk bersantai di bawah pohon sembari memainkan ponselnya, tanpa memperhatikan kehadiran satu sosok santri yang sepertinya ingin ikut bergabung dengannya.

"Kakak sendirian aja di sini." Ucapan seseorang membuat Aneesha sedikit terkesiap.

Wanita itu menoleh dan mendapati salah satu santriwati yang berumur sekitar 17 tahun. Aneesha tersenyum, membuat gadis itu juga ikut membalas senyuman Aneesha.

Aneesha mengangguk kecil, "Iya dek. Kak Aqila lagi ngajar, makanya kakak sendirian di sini. Adek juga kenapa di sini? Bukankah ini masih jam pelajaran berlangsung?" tanya Aneesha yang sedikit heran dengan kehadiran gadis di sampingnya itu.

"Aini di suruh keluar tadi kak, karena Aini lupa membawa buku mapelnya. Jadi Aini di suruh keluar, tapi Aini lihat kakak duduk sendirian di sini," jelas gadis itu panjang dan lebar.

Aneesha mengangguk, mau ikut membantu tapi gadis itu juga memang salah karena lalai dengan kewajibannya sendiri.

"Kakak ini udah berapa bulan kandungannya?" tanya Aini dengan lembut.

"Seminggu lagi mau masuk 7 bulan dek," jawab Aneesha seraya tersenyum simpul.

"Wahh ... Bentar lagi lahiran ya?" Aneesha mengangguk aja.

"Kakak kalau adain 7 bulanan, tolong sekalian kasih ke panti asuhan gitu ya? Biar mereka juga senang kak." Gadis itu berucap dengan antusias.

Aneesha mengernyit, tetapi wanita itu memilih untuk tetap mengangguk dan menyetujui ucapan Aina. Lagipula tak ada salahkan berbagi dengan orang yang membutuhkan? Seperti Aneesha harus memberitahukannya pada Faris, karena sedari kemarin laki-laki itu selalu mempertanyakan hal itu saja.

"Iyaa, nanti kakak coba bicarakan dengan suami kakak. Pasti suami kakak langsung setuju tuh," ucap Aneesha yang semakin membuat gadis itu antusias.

"Hihihi, asik! Boleh Aina pegang perut kakak?" tanya Aina dengan wajah yang di buat murung.

"Boleh dong." Tanpa basa basi, Aneesha segera menyetujui.

Aina tersenyum senang, gadis itu segera meletakkan tangannya di perut Aneesha. Gadis itu memekik sedikit kencang ketika merasakan gerakan kecil dari perut Aneesha.

"Dedenya lucu kak!"

Aneesha hanya bisa tersenyum, wanita itu berpikir jika gadis itu memang menyukai bayi.

"Atcu memang mulu akak." Aneesha mencoba menirukan suara anak anak.

"He he, kakak juga lucu! Sama seperti dedenya."

"Iya kan emaknya," balas Aneesha seraya terkekeh kecil.

Tangan Aneesha terulur untuk membelai ubun-ubun Aina, membuat gadis itu memejamkan matanya. Seakan menikmati tiap sentuhan yang Aneesha berikan. Begitu juga Aneesha yang ikut tersenyum simpul.

"Kakak jangan cepet pulang ya, nanti dedenya sendirian."

Aneesha tersentak saat mendengar ucapan Aina. Aneesha mengamati gadis yang ada di sampingnya ini, tidak ada yang aneh. Tetapi entah kenapa hatinya selalu tidak enak.

"Aku manusia kak! Aku memang lupa membawa buku, makanya aku di suruh keluar. Nih kalau gak percaya aku kasih kartu santri." Gadis itu menyerahkan kartu yang sedari tadi dia pegang.

Kartu itu adalah kartu yang di gunakan untuk membuka kamar asrama. Ternyata gadis itu memang tinggal di gedung sekitar Aneesha dudiki saat ini.

"Aku kira bukan, karena ...."

"Udah ngga usah di terusin, aku tau kok jawabannya. Makanya Aina juga jarang punya temen, nanti kalau kakak pergi dedenya di sini aja ya kak? Biar main sama Aina terus!" ucap Aina dengan lembut.

Sementara Aneesha tersenyum masam, wanita itu masih tidak mengerti dengan ucapan gadis itu. Nanti biarlah dirinya bertanya langsung pada Faris.

"Udah dulu ya kak, Aina mau ambil bukunya dulu. Nanti Aina di hukum kalau gak cepet balik ke kelas."

Aneesha mengangguk, "Iya gih sana dek. Lain kali di inget ya?" pesan Aneesha.

"Sip!" Gadis itu mengacungkan jempolnya ke hadapan Aneesha dan setelahnya langsung melenggang pergi dari hadapan Aneesha.

Aneesha geleng-geleng kepala, "Siapa gadis itu?" tanya Aneesha keheranan, dia sepertinya tidak pernah melihat gadis itu. Apa itu santri baru ya? Entahlah Aneesha juga tidak tahu.

"Ntar Anes tanya ke Paris deh, kali aja dia kenal."

---

Hai ketemu lagi setelah sekian lama ga ketemu😋

Kangen aku ngga? :v

Living With Mas Santri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang