٤١

273 4 0
                                    

Hafidzah memasuki kamarnya dan duduk di ranjangnya sambil memegang hpnya umi. Hafidzah memberanikan diri untuk berbicara dahuluan

"Hubby.."

"Iya zau. Kamu tadi kenapa hm? Hubby kaget lho melihat sikap kamu ya jarang seperti itu"

Hafidzah menunduk "Afwan hub"

Fatih menghela nafas "iya ga papa zau tapi jangan diulangi lagi dan kamu kenapa sih hm?"

Suasana menjadi hening sebentar dan Fatih berbicara lagi "kamu kenapa masih nunduk zau? Ga suka lihat saya?"

Hafidzah langsung mengangkat kepalanya agar tidak menunduk "engga.. engga gitu hub"

"Mangkanya jangan nunduk. Kenapa sih hm?"

Hafidzah menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum bercerita ke Fatih "hub.. tadi kamu tau kan perkataannya Dio sama Rifad"

"Iya aku tau kok zau. Kenapa emang?"

"Aku risih tau gak hub sama mereka"

"Risihnya kenapa? Soal apa?!"

"Soal perkataan mereka lah.. masa aku mau bicara empat mata aja gak boleh.. sewot banget"

Fatih terkekeh mendengar ucapan Hafidzah

"Mereka cuma berniat menjahili kita Zau. Nggak lebih dari itu"

Wajah Hafidzah kini menjadi cemberut "tapi ya gak segitunya hub"

Fatih tersenyum manis ke arah Hafidzah "Iya sayang Hubby tau kok"

Hafidzah yang merasa dipanggil sayang oleh Hubby nya langsung menerbitkan senyum

Fatih yang mengetahuinya ikut senyum juga "nah gitu dong Zau, senyum jangan cemberut aja"

"Emang biasanya aku cemberut ya?"

"Iya"

"Hm.. kamu juga gitu"

"Zau.. kamu gak kangen sama aku? Aku kangen sama kamu!"

"Kangenku lebih dari apapun itu hub. Aku kangen sama kamu. Hub.. ini baru aja hari ke-5 kamu ningalin pondok" Hafidzah cemberut kembali

"Katanya gak cemberut, tuh lihat sendiri mukamu"

Hafidzah hanya terdiam dan keadaan pun sangat hening

"Yakin gak mau bicara? Ntar nyesel lho Zau"

"Hubby.. Hubby harus fokus ke tujuan Hubby sekarang ya. Soal urusan semuanya biar Hafidzah yang urus"

"Ya jangan kamu aja dong, sama yang lain"

"Iya hub itu maksudku"

"Kamu juga jangan capek-capek ntar kids kita kasihan lho.. oh ya Zau, kalau kamu lahiran saya akan kembali ke pondok"

"Gak usah hub. Ya masa Hubby mau izin dadakan. Sementara Hubby kan masih ada urusan"

"Saya gak papa kok"

"Gak usah hub. Ntar aku ditungguin sama Umi"

"Zau.. kasih hpnya ke Umi bentar"

Hafidzah keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang kumpul ndalem "okeh hub"

"Umi... Abi..." Teriak Hafidzah

"Ya Allah ada apa sih? Pelan-pelan aja kalau mangil" Ucap Abi

"Iya hehe.. Hubby Fatih mau ngomong sama Umi dan Abi"

Hafidzah memberikan hp kepada Umi dan Abi

"Assalamu'alaikum Umi.. Abi.." Ucap Fatih

"Wa'alaikumsalam"

Seorang Gus Dan Ning (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang