cliché

65 10 4
                                    

Hal yang sangat lumrah jika anak dari seorang pebisnis dan pebisnis lainnya terikat sebuah pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang sangat lumrah jika anak dari seorang pebisnis dan pebisnis lainnya terikat sebuah pernikahan. Alias perjodohan.

"Oke. Nanti malam masukan saja ke jadwal saya." Jawabnya setelah sang sekretaris memberikan info dari Presdir. Sebut saja ayahnya.

..

"Memang harus? Aku malam ini ada jadwal manggung," Wanita itu menghela nafas kasar. "FINE!! tapi jangan salahin aku kalau orangnya balik duluan."

...

"Hai? Maaf terlambat,"

Pria yang sedang memfokuskan perhatian nya pada tab tersebut teralihkan sejenak. "Oh iya, tidak apa-apa."

'Ini serius gitu aja? Nggak marah atau protes? Padahal aku sengaja telat datang 2 jam dari janji temu.' batin Yuju.

"Silahkan duduk.."

Yuju segera duduk dihadapan sang lawan bicara.

"Sebelum mulai lebih lanjut. Perkenalkan saya Dokyeom, putra tunggal keluarga Wirasma."

Yuju tersenyum kikuk sembari menerima uluran tangan Dokyeom. "Aku Yuju, anak bungsu dari keluarga Widjaja."

"Senang bertemu dengan anda,"

"Dokyeom.. kamu bisa lepaskan tanganku,"

Pada umumnya berjabat tangan hanya sekilas saja bukan? Tapi entah kenapa dengan Dokyeom yang masih betah menggenggam tangan Yuju.

"Ah, maaf.."

Yuju tersenyum canggung. Karena tak ingin berlama-lama, ia langsung mengucapkan tujuan ia datang kemari.

"Aku tidak ingin basa-basi, batalkan pernikahan nya. Aku sama sekali tidak setuju."

Alis Dokyeom mengerut sejenak sampai kemudian ia mengatur ekspresi nya kembali normal. "Kalau boleh tau... Kenapa anda tidak setuju? Bukankah masing-masing pihak diuntungkan?"

Mendengar hal tersebut membuat Yuju tertawa sinis. "Maaf? Diuntungkan? Justru aku yang tidak merasa untung! Karir yang aku rintis dengan jerih payahku sendiri terhenti karena harus menikah denganmu. Masa bodoh dengan perusahaan idiot itu, aku sama sekali tidak peduli,"

"Tapi.. perusahaan tersebut aset keluarga anda bukan? Jika jalinan antara Wirasma dengan Widjaja tidak terlaksanakan, akan berdampak buruk bagi keluarga anda."

"Sudahku bilang kan? Aku. Tidak. Peduli."

Pria itu memijat pelipisnya pelan, "Baiklah. Setelah kita menikah nanti, saya tidak akan melarang segala aktifitas anda, entah tampil atau apapun itu.. saya tidak akan melarang. Bagaimana?"

Yuju berpikir sejenak, "Jadi... Kamu tidak keberatan dengan apa yang aku lakukan?"

Dokyeom mengangguk jelas, "Ya, anda bisa pegang perkataan saya."

Augenblick [⏯️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang