Alunan melodi dan bau alkohol menyengat menyapa indra penciuman saat memasuki tempat ini.
Bukan tipe bar yang berisik dan di isi oleh para pelacur beserta klien nya, bar berkelas yang memang digunakan untuk menjamu para penikmat minuman alkohol, ditenangkan juga dengan suara merdu piano.Disana, gadis cantik nan anggun sedang lihai menarikan jarinya diatas tuts piano. Kejadian itu tak luput dari pandangan sang Bartender.
"Hei! Kau sedang apa?" temannya itu menyenggol si Bartender.
"Ah- oh! Tidak ada."
"Ayolah ... kau pasti sedang memperhatikan pianis itu, kan? Siapa? Yu-- la? Oh! Yuta!"
"Apa maksudmu? Yuna! Namanya Yuna! Kau ini,"
"Maaf, maaf ... aku lupa."
"Kau hanya melihatnya begitu saja? Tidak ada keinginan untuk mengenalnya lebih lanjut? Sudah lewat 5 bulan ini, bodoh!" lanjutnya."Diamlah, aku sedang mencintai dalam diam."
"Kau! Astaga ... aku tidak mau jadi teman curhat mu jika dia sudah bersama orang lain,"
"Ya.. yaa... aku juga tidak butuh,"
"Sialan."
"Permisi, tolong satu Jack Daniels No.7," Seorang pria rupawan menyela pembicaraan mereka.
"Baik, Pak."
,
"Segera, aku sedang di 'Sequance'. Omong-omong, ada gadis yang menarik perhatian ku disini. Doakan semoga dia luluh dengan tampang ku, hahahaha ...." Pria itu sedang berbicara dengan lawan bicara di telfon.
"Siapa? Entahlah, sepertinya dia pianis disini. Sial, aku benar-benar ingin mengungkungnya di bawah ku dan menyerukan namaku lalu-"
Tak!
Penutup whiskey tersebut lepas dan terpental mengenai kepala dari pelanggan tadi.
"Maaf Pak ... saya tidak sengaja, tangan saya tergelincir tadi, saya sungguh-sungguh mohon maaf."
Bohong.
Semua bohong, tidak ada ketidaksengajaan ataupun tangan tergelincir. Itu semua murni karena kelakuan Dokyeom, kesal gara-gara sang pujaan hati dibicarakan seperti itu.
Pria tersebut mengelus pelan dahinya, "Mood ku hari ini sedang baik, bersyukurlah kau."
'Aku tidak peduli.' Batin Dokyeom.
Dokyeom menaruh gelas berisi alkohol tersebut kepada pria itu.
"Silahkan menikmati."
Dokyeom memberikan senyuman palsunya.
Pria itu segera meneguk habis isi dari gelas tersebut, lalu berjalan menghampiri Yuna yang terlihat sedang membereskan kegiatannya. Sudah waktunya berganti shift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Augenblick [⏯️]
Short Story-A fleeting moment or an "instant," often used to appreciate the beauty or significance of specific moment.- "This is our Augenblick." - ( ) ∆Yuju-Dokyeom Oneshoot∆