Tanggal 1 Januari 2024
Ini sudah tanggal ke seminggu yang di janjikan oleh para dokter jadi pagi ini Weldan meminta Bimo untuk mendatangi hospital gons dan dengan segera memerintahkan pada para dokter untuk segera menyuntik hormon.
.
.Di dalam ruangan rawat Lisa belum ada pergerakan apapun dari tubuh itu sampai Neta merasa bahwa tubuh Lisa seperti tidak memiliki isi di dalamnya, hanya raga Tanpa roh
" Sudah satu Minggu dokter bagaimana mungkin kita menyuntikkan hormon jika kondisinya sama sekali Belum pulih". Keluh neta dengan cemasnya sambil memainkan kukunya cemas dengan kondisi lisa yang sama sekali tidak mengalami perubahan
" Benar dok, aku juga berfikir seperti itu". Saut jems memandangi tubuh pucat Lisa yang terbaring lemah
Tok tok...
" Masuk saja". Dokter Neta bersuara dan masuklah Ben dengan Bimo kedalam
" Maaf dokter menganggu waktunya'. Ucap Ben penuh sopan dengan tundukan dua kali
Bimo melakukan hal yang sama sebelum akhirnya bersuara " tuan Weldan dan nyonya Melisa meminta janji yang sudah di ucapan, mereka ingin tubuh nona Lisa dengan segera di tindak lanjutkan mau bagaimana pun kondisinya". Ucap Bimo mendapatkan tatapan lesuh dari ketiga dokter yang sepertinya lelah
" Kenapa tuan Weldan tidak datang kesini?". Tanya jems penasaran
" Keluarga besar dari dyolin sedang datang bertamu dengan anak tunggal mereka yang juga sudah tiba, mereka ingin tubuh Lisa segera di selesai kan Karena acara pernikahan secara mendadak di majukan". Semuanya tercengang tidak percaya bagaimana bisa di percepat itu tandanya Lisa tidak akan mendapat istirahat lebih lama jika tubuh itu terus menerus harus di pompa kuat hingga mendapatkan hasil terbaik
" Saya sangat kewalahan dokter Neta". Ucap dokter Irman tiba tiba saja merasa mumet dengan berita pagi ini
" Kondisi arlisa belum sehat sama sekali tapi berita ini ah tuhan begitu kejam sekali". Keluh neta dan berlalu pergi bingung Harus mengambil tindakan seperti apa untuk langkah pertama
Jems dan dokter Irman sama-sama Diam dengan memijat kening mereka masing-masing, sedangkan Ben bergelut dengan isi pemikiran nya yang berputar khawatir tentang kondisi Lisa begitupun dengan Bimo yang tidak tega melihat kondisi majikannya yang semakin tidak berdaya.
" Hubungi saja dokter Billi jems katakan pada beberapa suster juga bahwa siang nanti kita akan melakukan tindakan penyuntikan hormon, tapi mengunakan dua tahap agar tubuh Lisa tidak menjadi drop berlebihan".
" Ah sebentar jems ". Dokter Irman berbalik kembali dan diam sejenak sambil berfikir
" Suruh dokter Billi datang sekarang dan kabari para suster dan perawat sekarang untuk membersihkan ruang operasi kita akan melakukan penyuntikan hormon sejam lagi ". Setelah itu dokter Irman pergi meninggalkan Bimo Ben dan dokter jems yang mengurut keningnya pusing dan kaget
" Astaga sejam lagi? Yang benar saja". Keluh dokter jems lalu berlalu dari sana sambil menghubungi dokter Billi sesuai perintah dokter Irman
Ben melihat kearah Bimo sejenak sebelum berjalan mendekati Lisa yang masih pulas dengan koma nya.
" Kenapa tuan Weldan begitu jahat dengan anaknya sendiri Bim?'. Bimo diam di tempatnya tak tau harus menjawab apa pada Ben yang Lebih muda darinya
" Kenapa harus nona Lisa yang selalu menjadi tolak bala mereka ". Kesal Ben membayangkan bagaimana kejamnya keluarga barthana dalam membesarkan Lisa
Keadaan hening sebelum mbok sri masuk dengan darai air mata yang memenuhi kedua pipinya, Ben memeluk tubuh mbok sri yang luruh di hadapan Lisa yang Tidak bisa merespon apapun " mbok tenang lah". Tutur Bimo mengelusi punggung badan wanita tua yang sudah sangat di kenal baik oleh para pekerja keluarga barthana
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT MY IDENTITY
Non-Fictionbagaimana jika perempuan pendiam yang tidak pernah di inginkan dalam sebuah keluarga harus dipaksa berubah menjadi pribadi lain, Hanya untuk mengambil keuntungan dari sebuah hubungan yang terjalin ?