"Seharusnya gue yang tanya, lo ngapain disini? Lo masih dendam sama gue?!"
Audrey menatap tajam sosok di depannya yang tak lain adalah, Ezra. Cowok yang kemarin buat ulah dan sekarang; berulah lagi. Namun kali ini, wajah tanpa dosa itu menatapnya jengkel.
Dan Audrey? Sudah jelas menatap balik Ezra tidak kalah jengkel. Bahkan mulutnya tidak berhenti merapalkan umpatan.
Ini masih pagi, tapi sudah bertemu lagi dengan cowok pembawa sial itu. Tanpa harus menduga-duga pun, sudah pasti sepanjang hari ini akan penuh dengan kesialan.
Beneran sial banget! Audrey lagi dan lagi basah karena di siram oleh orang yang sama; bocah sialan itu.
"Boro-boro dendam, liat lo aja males," sahut Ezra kembali menyiram tanaman milik pak Dio.
Tanpa dosa dan tanpa merasa bersalah cowok itu tidak lagi melihat Audrey yang tengah berusaha keras menahan kesal. Tidak ada kata maaf sama sekali, apalagi tanggung jawab.
Memangnya apa yang bisa diharapkan dari Ezra? Semoga saja cowok itu tidak terpilih menjadi ketos. Bisa bahaya organisasi siswa di pimpin oleh cowok kayak dia.
Dengan berat hati, Audrey ikut tidak peduli dengan membawa tong sampah yang dibawa dari kelas tadi menuju tempat pembuangan sampah.
Tujuannya kesini juga hanya karena tugas piket. Kalo tahu ada Ezra disini, ia pasti akan lebih memilih mengepel daripada harus membuang sampah.
Sama seperti Ezra, Audrey pun malas melihat cowok itu. Makanya hari ini, dirinya ingin berbaik hati dengan melupakan kejadian tadi.
Audrey sadar diri kok, kalo dia juga salah. Walaupun yang lebih salah Ezra.
Baru saja memutuskan untuk berbaik hati, tetapi Ezra, entah sengaja atau tidak, kembali menyemprot dirinya dengan air dari selang yang masih berada dibawah kendali cowok itu.
Fiks, ini sengaja.
"Gak sengaja," celetuk Ezra enteng mengarahkan selang ke arah lain.
Audrey membeku di tempat dalam keadaan basah kuyup dari atas sampai bawah sambil melihat Ezra penuh dendam. Karena lagi dan lagi, cowok itu bersikap seolah tidak apa-apa dengan kembali melanjutkan kegiatannya.
Audrey mengambil balik niatnya barusan; yang ingin mengambil jalan damai dengan menganggap hari ini gak ada apa-apa.
Kalo seperti ini ceritanya, Audrey akan nekat untuk membalaskan dendam. Tidak peduli konsekuensi apa yang akan ia dapatkan nanti. Karena dirinya juga akan mengajak Ezra jatuh ke dalam lubang yang sama.
Memperhatikan sekelilingnya yang penuh akan alat perkebunan, Audrey menemukan sebuah selang dan ia pun langsung memasang selang yang sudah terlihat sedikit usang tersebut ke salah satu keran yang berada di dekatnya.
Tanpa menunggu lama, Audrey menyalakan keran dan mengarahkan selang tersebut ke Ezra yang menoleh ke arahnya terkejut.
HAHAHAHA. MAMPUS.
Audrey tertawa puas dan terus menyerang Ezra sampai cowok itu menyerangnya balik.
"Lo nyari mati?!"
"Enggak. Gue lagi nyari duit."
"Lo kalo mau mati, gak usah ajak-ajak!!"
"Dibilang; gue lagi nyari duit."
Pada akhirnya mereka saling menyerang satu sama lain bersamaan dengan umpatan yang saling bersahutan. Kondisi keduanya pun sudah basah kuyup sampai air menetes banyak dari ujung rambut.
Tidak ada yang bisa menghentikan mereka, karena seorang pun tidak ada yang tahu kekacauan ini.
"Audrey! Gue mau lo berhenti sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
2TROUBLOVE
FanfictionHanya karena satu hari, mereka berdua saling memendam dan membalas dendam. Akankah datang hari dimana mereka saling memendam dan membalas rasa? Sebuah rasa yang belum pernah ada dan tidak seharusnya ada. Karena rasa itu; membuat semuanya kembali as...