II°Hutan ๋࣭ ⭑

6 1 0
                                    

"Aria, bangun" Luna sedikit mengguncang tubuh Aria.

"hmm" Aria mengusap matanya, ternyata ia ketiduran.

"Bentar lagi kita sampe ke lokasi camp nya" ucap Luna sambil membereskan barangnya yang dia keluarkan.

"Oh thanks Luna" Aria meregangkan tubuhnya lalu mulai membereskan barangnya juga.

"Btw tadi kamu kenapa? kamu jadi pendiem banget semenjak pulang dari WC, kamu liat setan? gak kesambet kan ya? atau kamu sakit?" raut wajah Luna menunjukkan rasa khawatir.

"Apaan sih, engga kok cuma gak fokus aja" Ucap Aria lalu tersenyum.

"Huft, kalo ada apa-apa bilang ya" Luna menepuk pundak Aria.

"Adik-adik kita sudah sampai, bis hanya bisa sampai sini dan lokasi camping nya tinggal beberapa meter, dari sini kita jalan" Ucap Kak Andre.

"Gak ada yang sakit lagi kan?" Tanya Kak Anisa, yah tadi memang ada beberapa anak yang pusing dan mual.

"Siap tidak"

"Baik ayo turun mulai dari depan, ambil tas masing-masing lalu buat barisan" Ucap kak Andre.

Siswa-siswi dalam bis pun mulai turun satu persatu dan melakukan apa yang dikatakan kak Andre.

Setelah semuanya berbaris membawa tas dan peralatan masing-masing, Kak Andre memberikan sedikit arahan lagi lalu memimpin untuk berjalan ke lokasi camp.

Kami menyanyikan yel-yel kami dengan semangat, Aria pun sudah tersenyum kembali dan tidak memikirkan hal yang terjadi sebelumnya.

"Kak kok ga sampe-sampe, katanya cuma beberapa meter" Ucap salah seorang siswa.

"Mana nanjak lagi"

"Iya, katanya sebentar"

Satu-persatu keluhan mulai terdengar

"Dasar, masa baru segini aja cape, beneran sebentar lagi hahaha" Ucap kak Andre sambil tertawa, dan para siswa yang mengeluh pun memilih diam.

"Nah lihat itu" Kak Anisa menunjuk ke bawah.

Terlihat siswa-siswi dari sekolah lain sudah berbaris rapih mendengarkan amanat pembina upacara.

Karena pecah ban tadi, perwakilan sekolah kami terlambat, tapi tidak apa-apa, kami bergegas turun ke lapangan dan ikut melaksanakan upacara.

"Luna, jadi gini rasanya ikut upacara diluar sekolah"

"Hahaha, iya gini yang aku ceritain ke kamu, panas pegel, tapi seru kan?" Tanya Luna

"Aku bener-bener ga sabar buat pasang tenda" Aria tersenyum.

Setelah mengikuti Upacara- yang tidak terlalu formal menurut Aria. Siswa-siswi disini bersenang-senang dengan lagu yang diputar. 'Maumere' semuanya mengangkat bendera semapor menggerakkannya ke kanan dan ke kiri.

Aria tertawa sangat bahagia. Luna lega melihat nya, dia kira ada sesuatu yang tidak menyenangkan sebelum datang kesini, tapi untungnya Aria kembali ceria.

Setelah itu, ada konser di panggung. Aria hanya ikut sebentar saja karena lebih memilih ikut mendirikan tenda.

"Lun, aku gabisa pasang tenda" Aria tersenyum kuda memperlihatkan giginya.

"Hahaha wajar aja sih, hm kita kan bagi tugas, kamu gabung sama yang cari kayu bakar aja, ga perlu banyak-banyak kok cuma buat nambah persediaan, jaga-jaga" Luna melihat ke sekeliling.

"Nah, Teo!" Luna melambaikan tangannya.

"Kenapa?" Leo menghampiri Luna dan Aria.

"Kamu cari kayu bakar kan? sama Aria ya" ucap Luna

GELAP YANG TERANG : Petualangan Negeri EmberiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang