I✮⋆˙Camping-?!

6 1 0
                                    

"Aria, sini-sini" Luna melambaikan tangannya dan Aria pun datang menghampiri.

"List yang kamu kirim ga ada yang kelewat kan? aku udah bawa semuanya" Aria mengangkat kantong yang sangat besar.

"Pftt astaga, kamu kayak kura-kura" Luna menahan tawa nya.

"Jangan ngejek ih, soalnya aku bawa semua yang kamu list"

"Yaudah deh ayo masukin tas nya ke bagasi, kali ini yang ikut ga banyak, jadi cuma 1 bis" Luna dan Aria pun memasukkan tas berat mereka masing-masing.

Aria duduk di dekat jendela, ya meskipun ia harus merelakan beberapa chiki nya untuk membujuk Luna.

Aria benar-benar menikmati perjalanan, dia melihat jalanan sambil mendengarkan musik menggunakan earphone miliknya dan sesekali memotret jalanan, dirinya, juga Luna. Tentu setiap momen harus di abadikan bukan.

"Hoam" Aria mulai mengantuk karena angin pegunungan mulai terasa lebih sejuk. Kini disebelah kanan dan kiri bis juga sudah tertutupi dengan pepohonan.

Aria mulai memejamkan matanya, rasa nyaman ini membuat rasa kantuk datang.

BOOM!

"Aaaaaaa" semua di dalam bis berteriak, Aria yang baru saja memejamkan mata langsung terbangun karena terkejut dengan teriakan dan sedikit guncangan.

"Astaga kenapa ini" Luna juga terbangun dari tidurnya

"Adik-adik tenang, sepertinya ban belakang meletus, kalian keluar dengan tertib ya" ucap Kak Andre.

Para murid pun mulai membereskan barang yang tadi mereka keluarkan. Murid-murid di dalam bis pun mulai turun dengan tertib.

Saat turun Aria menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan lega, udara alam memang yang terbaik.

Para murid menepi ke sisi jalan, ada juga yang duduk di warung terdekat.

"Jangan jauh-jauh, anak laki-laki tolong bantu dorong ya" Ucap kak Andre sembari memeriksa apakah masih ada yang didalam bis atau tidak.

"Siap kak"

Anak laki-laki mengikuti kak Andre, beberapa warga juga membantu mendorong bis untuk menepi, untung saja tanjakan jalannya tidak terlalu curam.

"Mau kemana?" Tanya Luna yang bingung melihat Aria tiba-tiba berdiri

"Kebelet" Aria berlari kecil ke warung dan menanyakan apa ada WC "Punteun Bu, ada WC?" Tanya Keita.

"Di belakang neng"

"Makasih Bu"

Aria pergi ke belakang, dan saat menemukan WC nya dia pun langsung masuk.

"Ah lega nya" Aria memasukkan uang 2000 kedalam sebuah celengan yang ada di dekat pintu WC.

Aria melihat ke sekitar, para anak lelaki yang duduk di dekat bis dengan penuh keringat dan suara terengah-engah. Tentu saja, mendorong bis kan berat.

Aria tersenyum, dia berdebar-debar karena masih tidak percaya bisa ikut camping, yah meskipun ada kejadian ban bis nya pecah.

Saat ia melihat ke samping kiri nya, terlihat sebuah tangga-?, yah itu hanya tanah yang sepertinya sengaja dibentuk tangga, ia rasa seperti pencegah erosi.

Aria melihat lagi ke sekitar "Ganti ban perlu banyak waktu bukan" Aria berlari menaiki tangga tanah itu.

"Semoga gak ketahuan kak Andre hihi"

Saat Aria sudah diatas, dia melihat pepohonan tinggi disekelilingnya. Lalu Aria melihat ke belakangnya, untuk memastikan lagi bahwa tidak ada yang sadar kalau dia pergi.

GELAP YANG TERANG : Petualangan Negeri EmberiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang