1.

397 17 1
                                    

WARNING!!!

CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA, KARANGAN YANG TIDAK NYATA, MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN WAKTU, CERITA INI TIDAK BERMAKSUD MENJELEKAN ORANG LAIN, INI HANYA UNTUK HIBURAN SAJA



Hai, namaku Nalalisa aku tidak tahu bagaimana rumah begitu membenciku, sejak kecil aku selalu tidak mendapatkan sesuatu yang adil.

Aku hidup dalam keluarga yang terlihat harmonis diluar tapi tidak didalam.

Aku memiliki 3 kakak laki laki dan 1 kakak perempuan, mereka berkata aku anak dari selingkuhan ayah, makannya mereka membenciku.

Kakak pertama ku bernama Jung Chanyeol Jung, dia laki laki tinggi sekali dan tampan, aku akui fikiran dia lebih dewasa, walaupun tidak pernah bicara denganku tapi dia sama sekali tidak pernah membuat ku menangis.

Kakak keduaku bernama Jung jin , dia sangat dingin tak tersentuh, dia selalu marah2 kepadaku.

Kakak ketigaku adalah Jung kai kalian bisa panggil dia kai

Dan yang ke empat dia seumuran denganku, kita lahir dihari yang sama yaitu Jung Jena .

Mereka enggan memberiku marga mereka, jadi aku hanya memiliki nama Nalalisa, mereka bilang saat aku lahir, aku langsung dititipkan kepada keluarga Jung.

Ibu Jung meninggal setelah melahirkan , walaupun begitu ia sempat melihat wajah putrinya.

Aku dirawat oleh pengasuh sedangkan kak Jena dirawat oleh ayah.

*****

"Bisa gak sih, sehari Lo gak bikin masalah"teriak jin datang dari arah pintu dengan dasi yang sudah tak karuan.

Semua terdiam melihat jin dengan berantakan dan kusut.

"Lo, tiap hari bikin masalah disekolah, setiap hari gw capek Nerima telfon dari guru Lo"teriak jin emosi.

"Gw gak minta buat kak jin Nerima telfon dari sekolah"ucapku akan naik ke kamar .

"Lo gak tau rasa terimakasih Ternyata"ucap jin berjalan menampar pipi Nala, seketika Nala terdiam memegang pipinya, ini sudah hal biasa baginya.

"Bisa gak sih Lo, kayak Jena yang gak pernah dapet masalah dan selalu dapet peringkat 2"ucap kai

"Lo salah kai , Lo gak bisa bandingkan anak pelakor ini dengan anak dari keluarga Jung"ucap jin, Jena yang melihat hanya terdiam santai sambil makan keripik.

"Cukup!!!, Kalian menghina ibu gw, gw tau ibu gw salah, tapi salah gw dimana"ucapku tersulut emosi.

"Lo mau tau salah Lo apa"ucap Jena yang berdiri ke hadapan Nala.

"Salah Lo hadir di keluarga ini"ucap Jena, aku langsung menamparnya membuat ia menangis.

"Sialan ikut gw"ucap jin emosi menyeret Nala.

"Lepas"teriakku

"Bangsat Lo berani beraninya Lo nampar wajah adek gw"ucap jin menyeret adiknya kedalam kamar mandi tak lupa menyalahkan shower dan mengunci Nala.

"Hahaha"tawa pilu Nala terdengar.

"Sakit, sakit banget tuhan"lirihku

"Bunda, bunda kemana, kenapa bunda ninggalin Nala sendiri dineraka ini, bunda pergi tanpa meninggalkan apapun, bahkan Nala belum lihat wajah bunda"tangis Nala.

Sudah 1 jam an shower membasahi tubuh Nala, dan Nala kedinginan bibir Nala bahkan sudah berwarna putih , Nala menggigil.

Suara pintu terbuka, namun mata Nala sudah tak bisa untuk terbuka, Nala jatuh pingsan.

Dipeluk Dunia(Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang