2.

139 13 1
                                    

WARNING!!!

CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA, KARANGAN YANG TIDAK NYATA, MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN WAKTU, CERITA INI TIDAK BERMAKSUD MENJELEKAN ORANG LAIN, INI HANYA UNTUK HIBURAN SAJA





"bunda Nala pulang"teriak ku kencang

"Berisik ini rumah bukan hutan"ucap Jeno dibelakangku

"Sayanggg"teriak bunda langsung menerjang ku.

Kenapa gw bisa akrab banget sama bunda Jeno ya alesannya dulu gw pernah dibawa kabur sama Jeno gara2 gw disiksa sama kakak gw.

Disitu gw pingsan dan Jeno nyeritain semuanya ke bundanya, bundanya langsung teringat kembarannya Jeno dulu yang udah gak ada, Jeno dulu lahir kembar cewek cowok tapi Tuhan lebih sayang ke yang adik cewek.

Ibu Jeno sempat terpuruk memikirkan Lily adik Jeno walaupun lewat 5 menit saja dari Jeno.

Melihat Lisa yang memprihatinkan dengan sudut bibir yang robek, pipi yang memar dan dahi yang berdarah akibat benturan membuatnya iba dan ingin Lisa jadi anak angkatnya tapi ditolak oleh keluarga Lisa

Makanya sekarang Lisa manggil bunda Jeno dengan sebutan bunda, fyi itu waktu Lisa dan Jeno kelas 1 SMP ya.

"Bunda kawatir banget sama kamu kemaren gak ada kabar terus perasaan bunda gak tenang aja"ucap bunda sedih, fyi kita udah jalan mau duduk di meja makan.

"Maaf bunda, Nala ketiduran"ucapku

"Jeno, ambilin air es sama handuk"ucap bunda, Jeno segera menuruti.

"Bunda buat cookies varian baru"ucap bunda sambil memegang bekas tamparan yang masuk tercetak jelas dipipiku.

"Wah, pasti enak"ucapku semangat.

"Makasih"ucap bunda pada Jeno, bunda segera mengompres pipi Lisa

"Kamu harus pertama cobain"ucap bunda dengan kekehan melihat Jeno yang cemberut.

"Jangan mau Nala, nanti inget gak sama basreng neraka yang bunda buat, itu buat kita masuk klinik"ucap Jeno

"Mana ada besreng neraka, itu basreng ala bunda Jeno, gak terlalu pedes kok"ucap bunda dengan telaten mengompres

"Iya gak pedes tapi rasanya gak karuan bundaaa"ucap Jeno, aku hanya tertawa mendengar perdebatan mereka

"Kak Jean dimana Bun"ucapku

"Bentar lagi juga pulang, katanya lagi nyari buku buat skripsi"ucap bunda

"Malam"ucap Jean

"Malam juga sayang"ucap bunda, kak Jean lalu menghampiri bunda tak lupa mencium kening bunda.

"Eh ada Nala"ucap kak Jean.

"Malam kak"ucapku sopan

"Nanti Nala nginep kan"ucap bunda.

"Mala pulang Bun, takut dicariin"ucapku

"Ini minum dulu"ucap bunda memberiku obat penurun demam

"Nala gak apa2 kok Bun"ucapku

"Nurut sama bunda, sekarang Nala makan bersama lalu minum obat"ucap bunda, aku hanya bisa pasrah dan ikut makan bersama.

*****

"Nala gak nginep aja , nanti bobok sama bunda"ucap bunda

"Kapan kapan aja Bun"ucapku

"Yaudah ayok"ucap Jeno

"Eh mau kemana"ucap bunda

"Mau nganterin Nala lah"ucap Jeno

"Sana mandi, biar kakak mu aja"ucap bunda

Dipeluk Dunia(Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang