6.

87 12 2
                                    

WARNING!!!

CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA, KARANGAN YANG TIDAK NYATA, MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN WAKTU, CERITA INI TIDAK BERMAKSUD MENJELEKAN ORANG LAIN, INI HANYA UNTUK HIBURAN SAJA

_




"Sana masuk dulu"ucap kak Jean.

"Makasih ya kak"ucapku.

"Sama sama sayang"ucap kak Jean membuat ku bersemu.

"Ih malu, Nala nya malu"goda kak Jean.

"Kak Jean kok sama Nala sih"ucap Jena yang berlari menghampiri kami.

"Kita kan udah pacaran, tadi di chat kan aku udah nembak kak Jean"ucap Jena.

"Maksud Lo"ucap kak Jean

"Aku suka sama kak Jean, kenapa kak Jean malah pacaran sama anak pelakor ini"ucap Jena.

"Gw ketemu Lo aja baru kali ini, dan Lo tiba2 Dateng ngomong kek gitu"ucap kak Jean.

"Ihh kak Jean"ucap Jena

"Udah kak , Kakak mending pulang takut ke malaman , ini udah hampir jam 1 malam"ucapku

"Yaudah sayang , kakak pulang dulu ya"ucap kak Jean membelai pipiku sebentar lalu menjalankan mobilnya.

"Gak Lo gak ibu Lo ternyata sama sama pelakor"teriak Jena lalu berlari menangis masuk kedalam rumah.

Nala menghela nafas sepertinya Nala akan mendapat pukulan lagi, pikir Nala.

Dan benar saja tamparan keras hingga membuat Nala terjatuh.

"Kurang aja"ucap ayah.

"Pukul ayah, Nala udah ngerebut cowok Jena"tangis Jena.

"Ternyata Lo sama ibu Lo, sama sama sampah"ucap kai mencekik leher nala

"Gw harap besok Lo putusin cowok Jena, atau Lo mati ditangan gw"ucap jin.

"Sini Lo"ucap kai menyeret rambut nala menuju toilet.

"Ngaca Lo, bisa ngaca gak, Lo tuh ana pelacur, sekarang Lo mau rusak kebahagiaan adek gw ,dengan Lo pacarin pacarnya adek gw"bentak kau lalu meninju pipi Nala.

"Jena salah apa, sama Nala, kenapa Nala tiba tiba rebut pacar jena"tangis Jena sebelum ikut menampar Nala.

"Kenapa diem"bentak kak ceye membuat ku tersenyum miris

"Jawab"ucap kak ceye.

"Kalaupun Nala jawab, kalian gak bakal percaya"ucapku terkekeh getir, suara tamparan kembali terdengar, bibir hidung mengeluarkan darah segar.

"Tinggalkan dia dikamar mandi"ucap ayah, lalu mereka meninggalkan ku yang tertawa miris.

"Astaga non"kaget Bi nan melihatku.

"Kenapa lagi non, luka non aja belum sembuh ini ditambah bibir satunya dan hidung"ucap BI nan.

"Orang gila itu kembali memukul ku bi"ucapku.

Dipeluk Dunia(Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang