Chapter 7

222 29 10
                                    

Bangtan sudah siap dengan kostum nuansa hitam putih ala rocker khas anak muda dan makeup dengan style gothic. Berbagai aksesoris dengan nuansa rantai menggantung di leher dan sabuk mereka. Para anggota ditemani manajer sudah berada di belakang panggung. Sebentar lagi mereka akan tampil. Hari ini adalah debut mereka, tentunya mereka sangat gugup. Dan tidak lama MC memangil nama mereka. Bangtan naik ke atas panggung, di depan mereka ada sekitar 200 orang penonton yang menatap ke arah mereka. Mereka akan menampilkan satu lagu disertai dance yang sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya secara live dan penampilan mereka akan ditayangkan di televisi nasional.

Mereka mulai bernyanyi dan menampilkan dance sesuai irama lagu. Yoongi memperhatikan Jimin menari sambil menyanyikan bagiannya, namun tangan Jimin bergetar dan keringat keluar bercucuran dari dahinya. Penampilan mereka selesai diiringi tepuk tangan para penonton.

Turun dari panggung Yoongi mencari Jimin yang sudah turun duluan, namun ia tidak menemukannya.

"Kau melihat Jimin, manajer-Nim?" Tanya Yoongi pada manajer Jimin.

"Tadi aku melihat ia menuju kamar mandi" ucap sang manajer.

Sebenarnya Yoongi tidak berniat menyusul Yoongi ke kamar mandi, namun ia khawatir melihat wajah Jimin tadi setelah turun panggung,

Ia melihat pintu kamar mandi tertutup dan tidak terdengar suara orang sedang menggunakan kamar mandi.

"Jimin, kau di dalam?"

"Kau tidak apa-apa kan?"

Terdengar seperti suara orang jatuh ke lantai. Yoongi membuka pintu kamar mandi dan melihat Jimin jatuh bersimpuh.

"jimin, kamu sakit ya?"

"aku sesak napas Hyung, dadaku sakit"

"Duduk dulu" Yoongi menyandarkan tubuh Jimin di pintu kamar mandi.

Tubuh mungil itu bergetar hebat, napas ngos-ngosan dan keringat bercucuran dari dahinya.

"Aku panggil staff ya Jimin" Yoongi dengan wajah panic beranjak pergi.

Jimin menarik tangannya.

"Jangan, beri aku waktu Hyung, ini akan mereda dengan sendirinya"

Yoongi bingung tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Ia meletakkan tangan di bahu Jimin. Lima belas menit Cuma terdengar suara napas Jimin yang semakin lama semakin tenang. Tubuh Jimin semakin rileks dan bersandar sepenuhnya kepada Yoongi.

"Aku sudah baikan Hyung"

"Kau mengalami serangan panik sepertinya"

Jimin memejamkan mata menyandarkan kepalanya ke bahu Yoongi  "Aku takut penonton tidak akan menyukaiku, aku merasa suaraku tadi jelek."

"Tidak apa-apa Jimin-ah semua perlu proses, kelak suaramu akan bagus seiiring dengan berjalannya waktu."

"Aku ingin seperti idol lain yang bagus saat bernyanyi, aku juga kadang iri dengan kemampuan Jungkook"

"Kau tahu, coba kau lihat lagi video idol-idol terkenal saat debut kau akan tertawa melihatnya, memang sih ada orang yang terlahir dengan bakat alami yang punya suara bagus namun idol-idol sukses kadang ada yang memiliki suara biasa-biasa saja namun punya kelebihan lain sehingga disukai penggemar".

"Untuk kasusmu kamu juga punya suara unik yang nanti akan ada peminat tersendiri, jangan membandingkan dirimu dengan orang lain semua orang memiliki kelebihannya masing-masing"

"Kau pandai menghibur orang, apa benar kau berumur 20 tahun?" Jimin mulai bisa tertawa. Perkataan Yoongi sedikit banyak membuatnya percaya diri.

"Aku ini pencipta lagu, aku juga mengajarkan beberapa orang menulis lagu dan disaat yang sama murid-muridku itu juga penyanyi, jadi aku tahu orang-orang yang punya potensi dan aku merasa kamu punya potensi dengan suara yang unik"

"Terima kasih Hyung, aku menghargai dukunganmu kepadaku"

"Mari kita keluar, para staff akan mencari kita" ajak Yoongi.


maafkan kalo bab nya pendek. terima kasih yang sudah vote dan comment.

semoga terhibur.

Kamu (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang