Rachel berjalan mengekor dibelakang seorang guru cantik. Menyusuri lorong panjang dari ruang guru lalu naik kelantai dua untuk menuju ke kelasnya membuat Rachel jenuh. Kakinya pegal setelah mencari keberadaan ruang kepala sekolah tadi. Terkadang dia menyalahkan Claudia yang membuat sekolah sebesar ini, membuat orang-orang kecapean saja.
Kedua orang itu kini masuk ke kelas 11 ips 1. Sebenarnya dia akan berada dikelas ini Mipa, tapi dia mau masuk,sehingga Claudia harus mengiyakan satu permintaan putrinya ini dengan alasan ' kelas ips itu keren mi '.
Bersamaan dengan kedatangan guru cantik yang bernama Fanita tersebut, suasana kelas yang tadinya sangat riuh kini terdiam. Terlebih lagi mereka melihat kehadiran seorang siswi baru.
"Anak-anak, kita kedatangan teman baru. Please introduce your self!" Miss Fanita mengisyarahkan dengan matanya agar Rachel berjalan ke tengah.
"Hei." Rachel melambai canggung. "Kenalin, gue Clara Clarissa Rachellya, terserah kalian mau manggil gue apa tapi gue seneng dipanggil Rachel sih. Gue pindahan dari—" perkenalannya terputus karena dia bingung ingin mengatakan dia pindahan dari mana, berhubung dia menghabiskan belajar satu tahun di 5 sekolah. "Hm pindahan dari SMA Arguana. Salam kenal semua." Akhir perkenalannya Rachel tersenyum manis kearah teman-teman barunya.
Terdengar decak kagum dari beberapa siswa dan siswi dikelas 11 IPS 1.
"Wah, Arguana pasti pinter nih!"
"Gerak geriknya aja emang keliatan banget kalau tuh anak pinter."
"Waduh, tambah saingan lagi dong!"
Dan masih banyak lagi decak kekaguman lainnya. Rachel menahan tawanya kala mendengar penuturan kekaguman orang-orang disini. Bagaimana tidak, karena pada kenyataan yang sebenarnya apa yang mereka katakan semua terbanding terbalik."Kalau begitu, Rachel kamu boleh duduk di sebelah Kania Adinda Listia, dan kamu Febby Rianti Diani tolong pindah kedepan. Kalian berdua tidak bisa disatukan. Rusuh saja!" Miss fanita menunjuk kursi kedua dari belakang.
Rachel mengarahkan matanya kearah telunjuk miss Fanita. Matanya membola sempurna melihat dua manusia rempong yang sedang beradu mulut.
"Eh kok gue sih yang pindah. Lo aja sana! Gue udah nyaman disini!" Febby mendorong-dorong Kania.
"Patuh ama guru bege, lo yang disuruh! Sana, buruan pindah!" Kania mengambil tas Febby dan melempar asal ke meja depan, alhasil tas Febby jatuh ke lantai.
Febby menatap tajam Kania. "Anak setan lo!" Umpat Febby kecil takut kedengaran Miss Fanita, kemudia dia bangkit dan dengan patuhnya duduk dikursi depan Kania.
Miss Fanita geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak didiknya. Seisi kelas pun sudah riuh akibat menertawan pertengkaran dua manusia yang biasanya tak bisa terpisahkan itu.
"Kalian boleh lanjut kenalan sama Rachel, miss mau rapat dulu. Ingat! Jangan ribut ya!" Guru cantik itu melenggang keluar kelas tanpa mau mendengar respon bahagia dari siswa siswi nya.
Kania maju ke depan kelas. Dia menarik asal kursi dan berdiri diatas kursi tersebut. Sedangkan Febby langsung memiting kasar leher Rachel, yang membuatnya kesulitan bergerak. Memang dasar mereka ini preman kelas 11 Ips 1.
"Dengerin gue semua temen-temen! Buang asumsi baik kalian tentang manusia sok polos dan sok lugu di sebelah gue ini, karena kenyataan nih manusia bar-bar ngelebihin gue dan febby."
***
"Kania, Febby, lo berdua nempel mulu dari dulu sampe sekarang, kaya perangko ama kertas aja.!" Kekeh Rachel.
"Enggak juga kok Chel, SMP kita pisah kok tapi masih ada komunikasi, engga lost contack kaya sama lo!" Kania menyandarkan kepalanya ke bahu Rachel.
"Btw gue kangen banget sama lo berdua!" Rachel merangkul Kania dan Febby. Melepas kerinduannya. Tidak menyangka bahwa mereka akan dipertemukan kembali dengan cara seperti ini. Sepertinya tidak buruk juga bersekolah disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeda diantara kita
Teen FictionSiapa sangka waktu yang dijedakan semesta menyimpan begitu banyak teka-teki. Ibarat puzzle yang kehilangan satu kepingan, maka tidak akan terbentuk gambar yang sempurna. Begitu pula dengan hidup Clara Clarissa Rachellya, gadis yang tumbuh dalam kelu...