5 - Pelantikan

19 11 68
                                    

Pekan berlalu, hari demi hari berganti, meskipun langit selalu sama gelapnya. Namun gugusan bintang-bintang selalu saja berkelap kelip terang, para anggota "Layak" selalu berjuang, demi mendapatkan gelar yang sudah mereka idamkan. Tak lama lagi, penantian mereka usai, latihan mereka berakhir, gelar mereka akan secara resmi mereka sanding setelah prosesi khidmat pelantikan. Ksatria-ksatria senior mempersiapkan hari yang mereka nanti-nantikan itu. Pelantikan ksatria merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu di seluruh penjuru Bulan, biasanya acara ini juga dibenci oleh anak-anak pemalas karena para orang tua akan membandingkannya dengan ksatria rajin yang berhasil dilantik.

“Sandrinna, apakah kamu sudah memasang kait bendera disebelah sana?” tanya Devine

“Sudah, aku tinggal menggantung rangkaian bunga-bunga Mondblume di sebelah sana” balas Sandrinna sembari mengaitkan bendera-bendera.

“Aduh, aku sudah tidak sabar untuk dilantik, berlutut di hadapan Mondbaum dan mendapatkan gelarku, aku sudah tak sabar untuk melindungi Bulan” sambung Devine sambil menolong menyusun dekorasi hari pelantikan.

“Sandrinna, Devine, apa yang akan jadi tugas kita ya? Padahal kan Selene dan Bulan itu aman-aman saja, lagian mana mungkin manusia-manusia bumi bisa kemari untuk mengusik kehidupan kita” tanya Eterna sembari menyusun bunga-bunga Mondblume untuk digantung Sandrinna.

“Banyak, biar Master Devine yang jelaskan. Jadi, jika kita terpilih sebagai panglima mungkin kita akan sedikit menganggur, namun jika terjadi peperangan, bisa usai kehidupan kita. Kalau terpilih menjadi cendekia, kita akan mangkal di perpustakaan sambil meneliti ilmu-ilmu dan alat baru guna memajukan Bulan, jika terpilih sebagai pembantu, kita bakal sebelas dua belas dengan panglima yang mana hanya bertugas saat berperang namun beresiko tinggi. Dan yang terakhir kita bakal sangat dibutuhkan jika menjadi penyembuh, Menyembuhkan orang-orang, terbang kesana kemari jika sudah tak sanggup berlari.” jelas Devine sambil berlagak jangak.

“Sungguh penjelasan yang rinci, Master!” puji Sandrinna sambil bertepuk tangan.

”Eh— ehh” teriak Devine, ia terjatuh dari tempat pijakan ia berdiri, untunglah Lunede memiliki sayap, jadi tak perlu risau jika terjatuh, mereka bisa terbang.

“Devine, apakah baik-baik saja?” tanya Sandrinna dan Eterna

“Aku tidak terluka” balas Devine

Sebagai informasi, Lunede memiliki sayap, namun tak semua bisa menggunakannya. Para ksatria telah dilatih mengendalikan sayap agar bisa terbang kesana kemari ketika bertugas. Pelantikan sudah disiapkan, meriah layaknya festival, pelantikan memang sudah seperti perayaan besar bagi Lunede.

“Eterna, Devine, aku pulang dulu ya, sampai jumpa!” teriak Sandrinna

“Sampai jumpa besok Sandrinna!” balas Devine dan Eterna

Sandrinna pulang dengan terbang dan melayang-layang di udara. Ia sangat bangga karena sudah berhasil mengendalikan sayap sebagai ujian akhir seorang "Layak". Saat sedang asik bermain-main dengan sayapnya, Sandrinna menabrak seseorang.

“Aduh!”
“Sandrinna?”  teriak orang itu

“Edwin, Tahez!?” balas Sandrinna

“Wah, kalian ada apa kemari?” tanya Sandrinna

“Ingin melihat dekorasi pelantikan, kami tak sabar ingin melihat sahabat kami, Sandrinna Venderia akan memakai gaun putih dan dikalungkan jubah kehormatan baru, tak lagi memakai jubah latihan!” seru Tahez.

”Haha, bisa saja kalian, aku jujur gugup” balas Sandrinna

“Mengapa gugup?” tanya Edwin

“Tak apa, hal biasa sebelum aku melakukan sesuatu” balas Sandrinna

EclipseWhere stories live. Discover now