Bangke!

9 5 0
                                        

       Pagi hari, Bianca sudah bersiap siap untuk pulang kerumah asalnya , karna sudah lama juga dia healing di kampung halaman ayahnya.

      Pagi pagi sekali Bianca sudah terbangun dan langsung bergegas kerumah Rizal tanpa mengabari Nayla terlebih dahulu, karna baginya Nayla sudah berubah karna insiden kemarin sore dan juga malam. Bianca biarkan saja

       Dan Bianca pun bersiap siap, mandi dan segala macam dirumah Rizal. Ketika berdandan ria Mamah Bianca pun mendekatinya

   "Udah siap Bi?" Tanya Mamah

  Bianca hanya mengangguk sebagai jawabannya

    "Tunggu sebentar yah, ojeknya belum dapet" Ujarnya

     Bianca hanya menghela nafas , dengan menunggu ojek yang dipesan oleh Mamahnya. Bianca pun memainkan ponselnya dan ingat Alvin dari semalam tidak menghubunginya sama sekali langsung saja Bianca masuk ke obrolan chat yang ada di aplikasi Whatsaap

   Gue

Ay?

  Gak butuh lama untuk menunggu balasan dari Alvin karna dia langsung membalasnya

My Love

Apa

Gue

Gak mau ketemu dulu? Atau mau anter aku gitu?

My Love

Boleh ketemu aja

     Bianca menghela nafas dengan pelan, mau tak mau dia pun mengiyakan untuk bertemu dulu dengan Alvin sebelum dia benar benar pulang kerumah

      Aku beranjak dari tempat duduk ku dan mencari keberadaan sang Mamah yang ternyata masih saja mencari ojek.

    "Aku mau ijin keluar bentar" Ucapku pada Mamah

    "Jangan lama, bentar lagi ojeknya nyampe Bi" Ujarnya

   Akupun hanya mengangguk seadanya dan berjalan ke luar dan menengok kearah kanam disanalah Alvin sedang duduk

     Mendekat kearah Alvin dan duduk disampingnya "Kamu gak mau anter aku gitu Vin?" Tanya Bianca tanpa menoleh kearahnya

     Alvin hanya menghela nafas pelan "Bukan aku gak mau Bi" Ucapnya lirih

     "Trus apa?" Tanyaku dengan sedikit ketus

      "Aku gak mau melihat kamu harus pergi lagi Bi" Ujarnya dengan lirih dan masih menatap lurus kedepan

      "Kita kan masih bisa bertemu Al, bukan pisah untuk selamanya"

      "Aku tau Bi, tapi berat untukku"

    Bianca menghela nafas untuk kesekian kalinya "Al, dengerin aku baik baik. Aku juga berat Al harus LDR kaya gini, tapi mau bagaimana lagi? Tapi aku yakin Al, suatu saat nanti kita pasti akan bersama untuk selamanya"

    Barulah Alvin menengok kearahku dan mengangkat satu alisnya "Yakin?" Tanyanya

    Bianca malah mengangguk ragu, Alvin pun menghela nafas kembali dan berucap "Jika kamu aja yakin, akupun akan yakin dengan semua ini Bi" Ucapnya

Antara Aku, Kau Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang