We're Go Home (End)

7 0 0
                                    

Ruby tersenyum memperhatikan beberapa pasangan yang terlihat sangat mesra, malam ini dirinya sedang bersantai di taman  apartemen dan ia tidak mengira akan banyak pasangan dan keluarga yang menghabiskan malam minggu mereka di taman ini. Pasangan dari berbagai kalangan hadir disini, dimulai dari pasangan muda, dewasa, remaja, paruh baya, tua, bahkan anak kecil sekalipun.

Sepertinya disini hanya dirinyalah yang tidak memiliki pasangan.

"Apa yang kau pikirkan?" Kalian pasti sudah bisa menebak itu suara siapa, bukan?

Ya, Ruby akui bukan dirinya yang tidak memiliki pasangan, alasan sebenarnya adalah karena dirinya yang menolak untuk menerimanya, mungkin?

Seperti biasa, malam ini mereka habiskan berdua di taman terdekat, benar benar terlihat seperti pasangan, bukan? Menghabiskan waktu 24 jam berdua, terkadang saling melempar kecupan di pipi, dan memeluk satu sama lain, seperti yang mereka berdua lakukan sekarang.

Mereka duduk di kursi taman dengan Ruby yang menyandarkan kepalanya di bahu Oh Jun, dan Oh Jun memeluk Ruby dari samping, memberikan kehangatan untuk Ruby dengan tubuhnya yang hangat.

"Oppa, lihat mereka!" Titah Ruby menunjuk pasangan tua yang masih terlihat sangat romantis itu, "Diusia mereka yang sudah terbilang sangat tua, bagaimana mungkin mereka masih bisa bersikap romantis seperti itu."

"Kita juga akan seperti itu nanti."

Ruby tidak mengindahkan balasan Oh Jun yang sudah ia tebak sejak awal, ia terkekeh melihat dua anak kecil yang bersikap layaknya pasangan, "Mengapa anak anak sekarang banyak yang telah memiliki kekasih?"

"Dan kau yang sudah berumur 30 tahun ini belum juga kunjung memiliki kekasih." Ruby melepaskan diri dari pelukan Oh Jun dan menatap Oh Jun tidak suka, "Ada apa?"

"Kau benar benar ingin menjadikanku kekasihmu oppa? Mengapa sedaritadi jawabanmu terus mengarah kesana."

"Apa maksudmu, tentu saja tidak." Ruby terkejut mendengarnya, ia kira Oh Jun akan mengatakan iya dan kembali membahas pernyataan cintanya.

Oh Jun menarik kembali Ruby untuk kembali masuk kedalam dekapannya, "Aku tidak hanya ingin menjadikanmu kekasih, tetapi aku juga ingin sekali menjadikanmu istriku."

Diam diam Ruby tersenyum mendengarnya, "Mengapa harus aku oppa? Apa yang kau lihat dariku hingga menolak semua wanita yang mengejarmu? Padahal menurutku masih banyak wanita yang lebih cantik, lebih pintar, dan lebih baik dariku diluar sana, mengapa kau malah memilihku?"

"Tidak ada spesifik sebenarnya, tapi aku memilihmu karena kau Ruby." Ruby mendongak tidak mengerti apa yang pria itu maksud, "Ya, karena kau Ruby Latvian. Wanita yang berhasil menarik perhatian ku sejak pertama kali melihatnya, wanita pertama yang mau menemaniku berjuang dari nol hingga sekarang, dan wanita pertama yang mau menerima segala kekuranganku."

"Orang lain juga bisa melakukan itu untukmu."

"Ya, mungkin saja, tapi aku tidak yakin akan sebaik dan sehebat dirimu. Kau spesial Ruby, kau sangat berarti untukku. Orang lain mungkin bisa melakukan itu semua, tapi bukan itu alasan sebenarnya."

"Lalu apa?"

"Karena hatiku memilihmu. Mau sebaik atau sehebat apapun orang itu, jika hatiku sudah memilih maka aku tidak akan pernah bisa mengelaknya. Kau yang terbaik Ruby."

"Tapi bagaimana jika aku tidak akan pernah siap untuk menjalin hubungan?"

"Tidak masalah, tetap seperti ini juga tidak masalah bagiku."

Semua jawaban Oh Jun membuatnya merasa sangat terharu, ia benar benar beruntung bisa dicintai begitu hebat oleh Oh Jun.

"Ayo kembali oppa, kita harus segera tidur. Besok aku akan membawamu dan memperkenalkan mu pada keluargaku." Ajak Ruby menarik Oh Jun untuk bangkit, "Oh, baiklah, aku tidak sabar bertemu dengan orang tuamu, aku harus memperkenalkan diri sebagai siapa, teman kah?" Tanya Oh Jun bersemangat.

This Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang