Dear, reader, cerbung ini spin off dari cerbung Dijodohkan dengan Adik Suamiku. Biar lebih greget baca dulu novel Dijodohkan, setelah itu baru cerbung ini yaaa.
🎥🎥🎥
"Mas Jagad?" Kinara menatap lelaki di hadapannya itu lekat. Ia baru saja dari toilet resto, hendak kembali ke mejanya, tapi sesosok lelaki yang wajahnya begitu familiar mengusik pandangannya, membuat langkahnya terayun mendekat. Seorang wanita bergelayut manja di lengannya. Ia paham betul, kekasihnya tak punya saudara kandung perempuan. Lalu, siapa wanita itu?
Wajah Jagad pucat. Bergantian ia menatap waita di sampingnya, lalu Kinara. "Kinara, ini-"
"Ini, calon istri Jagad." Belum selesai lelaki itu bicara, seorang wanita lewat paruh baya yang berjalan dari arah belakang buru-buru menyambar ucapanya.
Kinara menelan ludah.
"Wah, kita bertemu di sini Kinara," ucap wanita yang cukup mengenal Kinara itu berbasa-basi. Sudah beberapa kali Kinara ke rumahnya untuk mengantarkan pesanan makanan. Hingga kedatangannya yang ketiga, membawanya bertemu Jagad, anak si pemilik rumah, kakak kelasnya semasa SMA.
"Sandra namanya, sedang menempuh S2 di Australia." Dengan bangga, Mama Jagad mengenalkan calon menantunya. "Sebentar lagi mereka menikah."
Berusaha melawan bulir yang hampir tumpah dari pelupuk mata, Kinara menyambut uluran tangan Sandra. Bersamaan dengan itu, secara refleks otaknya sibuk membandingkan dirinya dengan wanita yang tampak sempurna di hadapannya.
Sudah cantik, berpendidikan tinggi pula. S2 Australia versus lulusan Sma di Surakarta. Kinara merasa kalah telak.
"Selamat, ya," ucapnya setenang mungkin sambil menoleh pada Jagad. Raut lelaki yang telah menjadi kekasihnya selama enam bulan itu tampak bingung.
"Kinara, sebenarnya aku-"
"Nanti, pasti kamu diundang." Kembali wanita lewat paruh baya itu memotong ucapan putranya, tak memberi kesempatan untuk bicara.
"I-iya, Tante." Kinara berusaha tersenyum. Ia tak tahu apakah Mama Jagad sudah mengetahui perihal hubungannya dengan anaknya. Atau justru sengaja ingin memisahkan mereka karena tak merestui.
"Saya permisi dulu." Tanpa menunggu jawaban, Kinara pergi. Ia bahkan tak pamit pada Marsha, yang bersamanya datang ke resto ini.
"Kinara, tunggu!" Jagad ingin mengejar Kinara, namun tangan sang Mama menahannya. Memberi kode agar lelaki dua puluh tujuh tahun itu kembali duduk.
Kinara berjalan cepat. Sesekali ia menoleh, berharap Jagad mengejar. Ia sampai rela pulang berjalan kaki, supaya Jagad tak kehilangan jejaknya. Namun, yang ditunggu tak jua hadir.
"Ah, aku tak seberharga itu untuk pantas diperjuangkan ternyata."
🎥🎥🎥
Kinara meremas koran dengan gemas. Sudah tiga bulan putus dari Jagad dan ia belum juga mendapat pekerjaan yang mapan. Padahal malam itu juga ia sudah bertekad, akan mencari uang yang banyak, lalu kuliah, agar tak ada lagi orang yang meremehkannya. Khusunya Jagad ... dan ibunya tentu saja.
"Kenapa Ra?" tanya Marsha yang sedari tadi duduk di sampingnya bermain ponsel.
"Lowongan di koran nggak ada yang menarik!" Kinara menghempaskan koran di tangannya.
"Koran?" Marsha tergelak. "Ra, hellow, hari gini kamu masih cari lowongan pekerjaan lewat koran? Nggak sekalian nyari di batang pohon sama tiang listrik?"
Gadis manis berkulit kuning langsat itu hanya melirik sinis, sembari menarik napas panjang. Sementara sahabatnya, menggeser duduknya mendekat. "Hari gini tuh, cari lowongan di twitter, instagram, atau ... linked in," ujarnya sambil memencet tombol ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Sugar Enemy
RomanceHijrah ke Jakarta demi melupakan mantan dan mendapat pekerjaan yang lebih mapan, mempertemukan Kinara dengan Galang, aktor papan atas yang pernah menjadi saingan beratnya di sekolah dasar. Kinara bimbang, jika ia menerima pekerjaan menjadi asisten G...