1.

193 24 3
                                    

Perlahan mata itu terbuka karena sinar matahari yang menyeruak masuk ke dalam retina matanya. Ia tersenyum menikmati cahaya yang masuk ke dalam kamarnya.

Keana menoleh, ia melihat jam yang ada di dinding, astaga sudah pukul 7.00, ia bangun kesiangan. Perlahan Keana langsung berdiri dan menuju kamar mandi untuk mandi, setelahnya ia bergegas ke keluar. Nampak di sana suami serta anak dan mertuanya sedang sarapan, tanpa dirinya.

Itu semua telah biasa terjadi, mau tidak mau setiap hari nya Keana harus kuat, ia berjalan ke arah Moana, sang anak yang sarapan di suapi oleh baby sitter nya.

"Mama..." Panggil Moana sambil tersenyum lebar saat melihat Keana turun dari tangga, sedangkan mereka menoleh dan melihat Keana. Amanda, sang mertua langsung mengerutkan keningnya tidak suka. Sedangkan Darren sang suami diam saja, seakan tidak peduli.

"Moana mau di cuapin mama" rengek Moana, Keana yang mendengar itupun langsung berjalan ke arah sang anak sambil tersenyum, ia duduk di samping Moana.

"Siapa yang nyuruh kamu duduk di sana?, Udah bangun telat, nyusahin lagi" Tanya Amanda ketus, ia tak suka duduk di satu meja dengan Keana.

Sedangkan Keana yang mendengar itupun langsung menghela nafas panjang, lagi dan lagi seperti ini, akhirnya ia memilih menyuapi Moana sambil berdiri. Sedangkan Matteo hanya acuh tak acuh.

Setelah sarapan selesai, Matteo berdiri dan langsung mencium Moana sang anak, Keana yang melihat pemandangan hangat di depan nya pun langsung tersenyum lebar, setidaknya meski Matteo bersikap dingin kepadanya, ia tetap menyayangi Moana.

Kemudian Matteo berpamitan kepada Amanda, Keana berdiri, ia tersenyum lebar kepada Matteo, sedangkan Matteo yang melihat itupun langsung berjalan keluar tanpa peduli, perlahan senyum yang indah itu luntur, setidak suka itukah Matteo kepada nya?.

"Saya mau pulang ke rumah." Ucap Amanda ketus, sedangkan Keana yang mendengar itupun langsung tersenyum. Ia memberikan isyarat dengan tangan. 'hati-hati ya ma, titip salam sama papa'

Amanda yang melihat itupun langsung mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Saya gak ngerti ucapan kamu, bikin pusing aja" ucap Amanda ketus, ia perlahan mendekati Moana dan mencium cucunya itu.

"Nenek pulang dulu yang sayang" ucap Amanda dan berjalan keluar.

Dan sekarang tinggal Keana dan Moana saja di rumah ini, kecuali pembantu tentunya. Perlahan ia berjalan ke arah Moana yang sedang bermain dengan mainannya, ia gendong anaknya itu.

"Mama..." Ucap Moana sambil tersenyum lebar, sedang kan Keana tersenyum tipis mendengar itu. Ia membawa Moana ke halaman belakang, melihat-lihat taman bunga yang ia tanam, semuanya subur. Keana kemudian masuk ke dalam rumah kembali, ia sangat bosan, apalagi Matteo yang pulang masih lama, sekarang masih pukul 12.45.

---

Sebentar lagi Matteo akan pulang, secepatnya Keana bersiap, ia telah siap dengan pakaian santainya, dress selutut dengan tali spaghetti dan rambut yang di biarkan di gerakkan begitu saja, ia dari dulu memang terbiasa memakai pakaian seperti ini di rumah.

Tak lama ia mendengar suara mobil milik Matteo. Perlahan ia berjalan ke arah pintu. Nampak Matteo yang kelelahan sepulang bekerja, kening itu nampak berkerut.

Sedangkan Matteo melihat Keana sekilas, wanita itu tersenyum lebar dan mengambil tas yang ada di genggamannya. Ia berjalan ke arah kamarnya. Keana mengikuti Matteo.

"Moana dimana?." Tanya Matteo datar.

Keana yang mendengar itupun langsung memberikan bahasa isyarat jika Moana tidur. Sedangkan Matteo yang melihat itupun mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Aku gak ngerti." Ucap Matteo ketus, sedangkan Keana yang mendengar itupun langsung menepuk keningnya, ia lupa jika Matteo tidak mengerti. Perlahan ia ambil ponsel dan mengetikkan sesuatu. Akhirnya Matteo mengangguk mengerti.

Setelah nya Matteo langsung pergi ke arah kamar mereka untuk mandi, dan Keana melanjutkan pekerjaannya, memasak makan malam mereka.

Teriakan dari Matteo langsung menghentikan kegiatan Keana.

Keana mematikan kompor lalu berlari ke arah kamar mereka yang ada di atas. Berusaha dengan cepat tiba di sana agar sang suami tak marah.

"Kemeja aku yang warna biru dimana?."

Mendengar perkataan sang suami, dengan bergegas Keana memeriksa lemari yang seingatnya ia menyimpan kemeja itu.

Tak sampai satu menit Keana langsung menemukan kemeja yang dicari Matteo, melihat itupun Matteo langsung merampas nya dari tangan Keana.

Dengan bergegas Keana menuliskan sebuah kata.

"Mau kemana mas?."

Pertanyaan itu terlontar akibat Keana bingung, pasalnya Matteo baru saja tiba dirumah, lalu mau kemana pria ini.

"Acara kantor."

Jawaban dari Matteo membuat Keana mengangguk-ngangguk mengerti.

Memang, acara apapun Matteo tak pernah membawanya, Keana juga sadar diri, pantas saja Matteo tak membawanya, mengingat kekurangan Keana.

"Aku pergi dulu." Pamit Matteo, Keana hanya bisa melihat kepergian Matteo sampai bayangan pria itu tak nampak lagi di matanya.

¤

Vote ya para readers klo mau lanjut dan sekaligus ngasii aku smngt untuk konsisten updateeee....

Sepotong LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang