Prolog

5 2 0
                                    

Memandang sebuah masa depan penuh angan-angan bahagia, tentu menyenangkan bukan? Terlebih menikmati langit yang menunjukkan waktu matahari akan tertidur dalam beberapa waktu. Mulanyaku pikir, senja akan terus menyelimuti kebahagiaan yang akanku bangun ke depan, tapi dengan seenaknya takdir membuyarkan segala kenangan senjaku. Menjadikan bagian-bagian atmaku rusak meninggalkan noda hujan darah oleh setiap tragedi menjijikan yang tak akan pernahku ingat hingga mati.

Menyeret pilu akan kenangan manis seseorang yang telah menjadi bagian masa kanakku. Hingga akupun tidak tahu kapan dia telah pulang kepada penciptanya dengan tenang, menuntun senja kecilku yang tersesat dendam sangat jauh untuk kembali tenang ke alamnya.

Waktu demi waktu segalanya kini mulai terungkap satu persatu yang mungkin awalnya aku pikir sebagai titik terang keadalian. Tapi, nyatanya semua itu hanya membawaku terperosok jauh pada kejutan fakta gelap sebagai penyebab rasa sakit, hancur akan diriku, serta ketersesatan sesosok makhluk semu yang awalnya suci menjadi agresif dan sangat mengancam psikis bahkan mungkin nyawa korban incarannya. Impas bukan? Atas segala tindakan bejat korban makhluk semu, sekaligus pelaku atas kejiwaan mental seorang gadis yang merindukan titik koordinat kebahagiaan senjanya yang suci.

Hujan Darah SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang