Hari Buruk

1 0 0
                                    

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan kamar 2x3 meter yang gelap. Gadis dengan raut kesal itu menyalakan lampu. Matanya menatap satu titik ke titik yang lain: kasur dengan selimut yang belum terlipat, piring bekas sarapan yang belum ia cuci karena ia sudah terlambat berangkat kerja, bahkan perintilan skin care dan alat make up yang berceceran di atas meja.

Ia mengembuskan napas panjang, lalu memasang wajah netral. Ransel berisi laptopnya ia sampirkan ke sisi lemari. Ia memasuki ruang kamar dengan meninggalkan jejak kaki basah. Hujan angin membasahi celananya hingga di atas lutut. Sedari tadi ia menahan dirinya untuk tidak mengatai hujan yang turun tiba-tiba di musim pancaroba ini. Masalahnya, payung saja tidak bisa menjaganya agar tetap kering. Rasa gatal dan dingin yang ia rasakan selama hampir satu minggu ini benar-benar menguji kesabarannya.

Gadis itu mengunci pintu. Ia melepas celana, kemudian kemejanya yang juga basah di bagian lengan. Segera ia ganti pakaiannya dengan pakaian pendek rumahan. Pada saat itulah pesan baru masuk ke ponselnya. Ia mengambil ponsel yang sebelumnya telah ia lempar ke kasur.

Tempatmu hujan?

Gadis itu lagi-lagi mengembuskan napas kesal.

Iyaa, maaf ya kayaknya aku gak bisa ketemuan. Minggu depan kali, ya? Weekend aku balik ke rumah soalnya.

Pesan selanjutnya dibalas cukup cepat.

Yah, kecewa. Ya udah, hati-hati nanti jalan baliknya.

"Gak mungkin balik malem ini juga sih." Gadis itu kembali melempar ponselnya ke kasur. Ia menatap layarnya redup sendiri. Lagi, ia mengembuskan napas tajam.

Tiba-tiba gadis itu memukul kasurnya. Sekali, dua kali, lalu untuk ketiga kalinya tanpa jeda. Ia meniup poni rambutnya yang menutup pandangan.

Rasa kesalnya belum habis. Kini ia meninjunya dengan kedua tangan, lalu menahan teriakannya dengan menggertakan gigi.

Ia melihat jari tengah dan manisnya membiru. Ia menatapnya selama beberapa detik, lalu tertawa.

Hari-hari buruk hanya akan menjadi hari buruk apapun yang kau lakukan.

---

Tema: Ambil buku fiksi terdekat dari kalian, buka HALAMAN 6, lalu buat CERITA yang terinspirasi dari DUA KATA PERTAMA pada halaman tersebut.  Jika halaman tersebut kosong,bisa menggunakan halaman selanjutnya. Kata dalam judul bab tidak dihitung.

Aku pakai buku Love from A to Z yang entah sudah berapa bulan belum lagi aku lanjut baca. Kata-kata yang kudapat adalah "Aku benci".

 Kata-kata yang kudapat adalah "Aku benci"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku benci hari-hari buruk.

Pola Laju Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang