Lagu untuk Ibu Guru

1 0 0
                                    

Seorang pemuda dengan gitar kecil di tangan berlari kecil di antara motor-motor dan mobil-mobil di jalan. Langkah lebar beralaskan sandal yang telah menipisnya mengarah tengah jalan raya, menghampiri bis berisi remaja berseragam putih-abu-abu.

Jemarinya mengetuk pintu bis. Tak lama, pintu bergeser terbuka. Pemuda itu tersenyum, lalu memanjat ke dalam dengan cekatan.

"Selamaaat siang, adik-adik semua!" Pemuda itu menggenjrang-genjreng gitarnya.

"Siaang!" Sekitar 75% penghuni bis menyapa balik.

Sang pemuda pun menelisik satu per satu murid yang berada di dalam bis. Namun pandangannya terhenti pada sosok wanita dengan seragam yang berbeda-seorang guru berkacamata yang duduk di tengah bis.

"Izinkan abang mencari nafkah di sini, 5 menit aja!" Tangannya menekan senar gitar. "Terima kasih!"

Dengan cepat, jemarinya menari-nari memetik senar. Ia pun mulai bernyanyi.

Ibu guru, yang berkerudung putih
Saya yakin ibu sangat baik hati
Dengan senyum manis bagai bidadari
Menahan tawa kecil layak putri

Ibu guru, yang duduk di tengah bis
Maaf wajah saya macam jeruk nipis
Asem dilihat, tapi bisa jadi
Saya yang jadi jodoh ibu nanti

Ibu guru, yang tutup-tutup wajah
Jangan malu-malu, manja-manja saja
Saya tahu ibu nanti sampai rumah
Bakal inget terus sama wajah saya

Sorakan memenuhi bis selama pemuda itu terus bernyanyi sambil berjalan menuju belakang bis. Teriakan terdengar makin keras kala ia mendekati sang guru yang wajahnya bersemu merah walau terus tertawa. Ibu itu pun menyerahkan selembar uang, diikuti beberapa murid-muridnya.

"Terima kasih!"

Pintu belakang bis terbuka, lalu ia keluar sambil mengedipkan mata ke arah sang guru.

---

Tema: Buatlah cerita tentang seorang pengamen yang sedang menyanyikan lagu karangannya sendiri, minimal memasukkan 1 BAIT LAGU yang dinyanyikan pada dialog pengamen tersebut (Lagu yang dinyanyikan bisa dari puisi atau lagu ciptaan penulis)

Syulit.

Pola Laju Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang