Allen dan Lintang

94 14 1
                                    

"Tiketmu?"

"Aku bukan anak kecil, paman" jawab Fawaz dengan nada malas. "Aku sampai bosan karena kau terus mengingatkan ku."

Allen terkekeh, sedangkan Fawaz terus mengeluh karena Allen tak henti mengoceh.

"Kau mau popcorn?"

Tanpa menunggu jawaban Fawaz, Allen pergi menuju kios Garrett dan memesan satu box popcorn berukuran besar.

Fawaz hanya bisa menggelengkan kepala. Setelah mereka bersama, Allen tak henti membelikannya semua jajanan yang ia lihat. Tak peduli berapa kalipun Fawaz menolak, Allen akan terus membeli apapun yang ia mau.

Akhirnya kegiatan belanja itu terhenti ketika mereka sudah menaiki pesawat.

Fawaz menyamankan dirinya dan Allen duduk di sampingnya.

"Para penumpang yang terhormat..." kru pesawat mulai memberikan pengumuman soal penerbangan yang dilanjutkan dengan instruksi keselamatan.

"Boleh kah aku bertanya?"

Allen terkekeh, "Apakah aku pernah melarangmu?"

Fawaz mendelik malas.

"Bagaimana namamu tidak ada di internet?"

Allen mengernyitkan dahinya.

"Aku mencari namamu di internet, namun aku tidak menemukan apa-apa. Ada yang memiliki nama belakang sama sepertimu, namun hanya berita kecelakaan, itupun sudah sangat lama. kau bersekolah di bersama dengan ayahku dan teman-temannya, kau tidak mungkin orang biasa."

Allen terkekeh lalu mengusak rambut Fawaz. "Ternyata kau cukup pintar."

"Jawab saja," ujar Fawaz dengan nada malas.

"Hmm ... Bagaimana aku memulainya ya? Tapi ini akan sangat panjang. Mungkin kita akan habiskan 2 jam perjalanan ini dengan ceritaku?"

Fawaz mengangguk penasaran dengan cerita hidup cinta pertama ayahnya itu.

Tekanan di dalam pesawat mulai terasa ketika pesawat lepas landas dan di situ lah Allen Miller mulai bercerita.

***

Dulu, setelah jaman penjajahan Jepang. Banyak sekali perusahaan-perusahaan Jepang berdiri, bahkan perusahaan itu yang meningkatkan ekonomi negara. Salah satu dari perusahaan Jepang terbesar di Indonesia adalah perusahaan keluarga milik Moriyama. Keluarga kaya itu mendirikan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia dan juga pencetus transportasi internasional udara pertama.

Selain maskapai penerbangan, keluarga Moriyama terkenal dengan sekolah pelayannya. Seluruh pelayan terbaik se-Asia berasal dari sekolah itu. Dan yang menjadi guru utama serta kepala pelayan keluarga Moriyama adalah kakekku.

Keluargaku sudah secara turun temurun mengabdikan dirinya pada keluarga Moriyama, jadi salah satu dari keturunan kami harus membuang semua mimpinya untuk mengabdi pada keluarga itu.

Kakekku sudah mengabdi pada keluarga Moriyama seumur hidupnya. Hingga suatu hari kakekku wafat. Posisinya digantikan oleh pamanku. Karena sudah ada pamanku, ayahku tidak perlu mengabdikan dirinya.

Ayah, Joey Miller ku bisa melanjutkan semua mimpinya hingga ia akhirnya menjadi diplomat. Suatu hari, ayahku bertemu dengan seorang pilot cantik bernama Valentine Vira. Pilot terbaik di maskapai milik keluarga Moriyama.

Tanpa berlama-lama mereka akhirnya menikah dan memiliki seorang anak bernama Allen Miller.

Suatu hari, pada tahun 1988.

Negara mulai mengalami perubahan ekonomi, bangsa Eropa mulai memasuki Indonesia dan menggeser posisi perusahaan-perusahaan Jepang. Namun pemerintah tidak mampu melakukannya karena mereka memiliki hutang budi pada perusahaan yang sudah memperbaiki ekonomi negara.

Allen MillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang