Broken home?

163 20 2
                                    

_Jika boleh meminta kebahagiaan, akankah dia akan langsung datang?_

Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja....

----------------

"woy tau gak?-"ucapan Rion dipotong oleh Dion

"Kagak."

Rion yang kesal pun hanya berujar

"Gua belum selesai ngomong bego!"dengan nada geram, ingin sekali ia membuang sahabatnya ini ke jurang, uhuk.... Kalau bisa.

"HEH MULUTNYA! APAAN TUH BEGO-BEGO!?"Vion menegur dengan cara berteriak, karna ia sedang di dapur

"DION DULUAN!"balas Rion berteriak

"Dih apaan dah"Dion memandang julid kearah pemuda di depannya

"UDAH-UDAH. DIEM DAH! MAU MASAK GUA"nah kan, Vion ikutan kesal

"IYAA"keduanya pun membalas ucapan Vion dengan teriakan yang sama kerasnya.

"Ehem oke, jadi tadi gua mau bilang lu tau gak? Sebenarnya gua itu broken"ujar Rion setelah berdehem

"Yaelah, siapa yang kagak tau? Broken home kan? Kelihatan banget bro"Dion dengan entengnya membalas ucapan Rion

"Bukan broken home!"Rion kembali terlihat kesal

"Terus apaan? Ribet amat perasaan. Tinggal kasih tau doang loh padahal"Dion memutar bola matanya malas

"Aku broken sepedamu Dion...."ujar Rion sambil menggaruk lehernya yang padahal tidak gatal sam sekali itu.

"Oh...."Dion yang masih loading hanya membalasnya dengan singkat

"Hah?"

"Apa tadi?"

"Lu ngerusak.... Sepeda gua?"

Semua pertanyaan Dion hanya dijawab anggukan singkat oleh Rion

"YAK! RION ZERGIO!!!!"teriak Dion setelah selesai dari acara ngelagnya

Glup

"VION! TOLONGIN GUAA!"teriak Rion yang sedang dikejar oleh pemilik sepeda yang tak sengaja ia rusak itu.

Vion yang mendengar keributan itu hanya menggelengkan kepalanya jengah, dia speechless dengan tingkat kedua sahabatnya itu.

Tidakkah mereka lelah bertengkar terus? Sepertinya hari-hari nya yang merepotkan ini disebabkan oleh mereka.

Tapi satu hal yang harus kalian tau, tanpa mereka tak akan ada kata menyenangkan dalam kehidupan Vion.

Jujur saja, Vion senang melihat keakuran kedua sahabatnya itu, tapi setidaknya.... Bisakah jangan menambah bebannya dengan kembali membuat ulah?

Merusakkan barang?

Mengotori rumah?

Atau hal lain yang bahkan tidak menguntungkan diri mereka sendiri?

"Huft.... Sudah terbiasa."gumam Vion singkat namun penuh makna itu, sungguh tak ada yang lebih menyenangkan dan mengesalkan dibandingkan melihat dan menyaksikan langsung keributan kedua sahabatnya tersebut, menurut Vion.

Huft.... Dasar Vion.

Aneh? Tapi nyata. Itulah fakta.


"Ada yang bisa jelasin ini kenapa hm?"Vion bertanya dengan nada penuh penekanan

three friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang