BAB 4.2

980 119 19
                                        

Aera merogoh saku roknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aera merogoh saku roknya. Lantas mengeluarkan jam pintar yang biasa ia lingkarkan di lengan kirinya. Melihat waktu di sana kini ia mulai berkerut cemas.

Tiga puluh menit telah berlalu namun Chiyeol belum juga menampakkan tanda-tanda akan datang. Tak lama selepas melihat waktu Aera mendongak begitu rungunya menangkap teriakan Chiyeol yang tengah dicemaskan semua orang dalam bilik ini.

Lantas saja Aera dan Haerak membuka pintu kamar.

"Apa yang terjadi?" Tanya Taeman dari bilik lain yang juga tengah menyebul kepala ingin tahu.

"Menurutmu apa yang terjadi?!" Seru Haerak kesal.

Sesaat mereka bercakap tampak Chiyeol berlari masuk. Aera dan Haerak lantas menutup pintu begitu sudah melihat Chiyeol yang memasuki bilik lain.

"Apa yang terjadi di luar?" Tanya Yeonju.

"Bola. Tidak apa Yeonju. Chiyeol juga aman," tanggap Aera.

Diam termenung menunggu Chiyeol, Jangsoo dan kawan-kawan yang lain datang Aera lantas langsung mendongak mendengar ketukan dari jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diam termenung menunggu Chiyeol, Jangsoo dan kawan-kawan yang lain datang Aera lantas langsung mendongak mendengar ketukan dari jendela.

Membantu Haerak mendorong lemari. Tampak Jangsoo dan Soyoon di luar. Jangsoo meletakkan telunjuk di bibirnya begitu melihat Haerak hendak membuka mulut.

"Keluarlah."

"Bagaimana dengan bolanya?" Tanya Yeonju.

"Aman. Cepat keluar dulu."

"Bagaimana dengan Soyeon?" Tanya Aera melihat Soyeon yang masih terbaring.

"Biar aku bantu. Kau keluar dulu dengan Yeonju."

Menyetujui ucapan Jangsoo, Aera lantas menaiki jendela dahulu dengan Yeonju.

Usai memastikan keadaan aman lewat Taeman yang senantiasa mengintip bola. Aera lantas mulai melangkah, mengendap-endap dengan berpegangan pada Haerak di depannya. Pemuda itu akan membuat kacau maka ia akan mencegah sedikit kacau yang dibuatnya.

"Hati-hatilah! Buka matamu dan lihat jalan dengan benar!" Bisik Aera penuh peringatan pada Haerak yang barusan akan menabrak tiang. Untuk saja ia sempat tarik kerah belakang pemuda itu.

DAS : VIVA LA VIDA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang