Dunia baru

2 1 0
                                    

"Dilihat dari ekspresi mu, sepertinya kau bersedia membantu kami" ucap bola cahaya bersuara berat

"Bisa dibilang begitu" ucap Shiro ekspresinya kembali normal "tapi ingat, aku melakukan ini bukan karena ingin menolong kalian"

"Kami paham" ucap bola cahaya bersuara lembut yang kemudian ketiga bola tersebut memancarkan cahaya "kalau begitu, mari kita mulai memberimu mukjizat"

"Tunggu dulu!" Teriak Shiro membuat cahaya tersebut memudar "aku tidak ingin mendapatkan mukjizat kalian. Aku lebih suka diriku apa adanya, jika aku mendapatkan mukjizat dari kalian, aku merasa kalau aku bukan diriku lagi"

"Kau yakin? Mukjizat kami dapat membantumu melawan para pahlawan loh" ucap bola cahaya dengan suara riang

"Aku yakin, lagi pula kalian harusnya tau kalau ini sangat kuat" balas Shiro

"Sejujurnya kami tidak terlalu tau dirimu kecuali sifat dan julukanmu, pengaruh kami sangat terbatas di dunia lain. Bisa dibilang kami beruntung jiwamu bisa datang kemari" ucap bola cahaya bersuara lembut

"Tapi akan kami hormati pilihan mu, setidaknya terimalah ini" sebuah cahaya terbang menuju dada Shiro dan masuk kedalamnya "itu dapat membuatmu bisa berkomunikasi dengan penduduk dunia sana"

"Sepertinya sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi" ucap bola cahaya bersuara berat

"Yap, aku yakin &+64#@2¥¢÷§{ akan merengek jika kita lebih lama lagi disini" balas bola cahaya bersuara riang

"Baiklah, kurasa sampai disini saja" ucap bola cahaya bersuara lembut itu yang menyinari Shiro membuat tubuhnya mulai transparan "kami harapkan yang terbaik dari mu"

############

Di sebuah hutan kita bisa melihat gerombolan makhluk hijau yang sedang mengelilingi seorang pria berambut putih, orang itu bernama hashizawa Shiro

"Jadi ini yang dinamakan goblin" ucap Shiro sambil melihat sekelilingnya, meski dia di kelilingi tidak ada rasa takut atau cemas di suaranya "dewa Sialan seharusnya mereka menurunkan ku di tempat dekat dengan pemukiman. Yah, anggap saja ini sebagai pemanasan"

Para goblin yang mengelilingi Shiro melihat orang yang ada didepan mereka dengan waspada, goblin memang makhluk yang bodoh namun bukan berarti mereka tidak bisa berpikir. Saat ini yang mereka pikirkan adalah orang yang ada didepan mereka itu berbahaya, umumnya orang yang bertemu gerombolan 15 goblin, manusia biasa pasti akan panik. Namun, manusia yang ada didepan mereka ini tidak menunjukkan rasa panik sama sekali, dia bahkan dengan santainya menghitung jumlah mereka

*Whoossh*

Suara anak panah meluncur dari arah belakang Shiro menuju tepat ke arah kakinya, kalau sudah terjatuh, sekuat apapun orang tersebut mereka pasti akan menjadi lemah, itu adalah hal umum yang ada di dunia ini. Seakan dapat melihat hal tersebut, Shiro tanpa berbalik mengangkat kakinya dan menendang ujung anak panah tersebut ke atas dengan tumit belakangnya, membuat anak panah tersebut berputar di tempat. Dengan waktu yang tepat, Shiro langsung berbalik dan menendang panah tersebut tepat di bagian belakang panah kembali ke asalnya

*Whoossh* *Crooot*

Lebih cepat dari saat anak panah itu di luncurkan dari busur, anak panah tersebut tepat mengenai goblin pemanah diatas pohon tepat di antara kedua matanya, membunuhnya seketika. Keheningan terjadi diantara para goblin, kejadian tersebut terjadi sangat cepat membuat mereka lambat dalam mencerna apa yang terjadi dihadapan mereka.

"Satu, kalian mau bengong aja atau mau lanjut?" Suara Shiro membuat mereka tersadar dan menggertakkan gigi mereka dengan kesal

"Rraahhhh!! Dengan Auman seperti binatang dua goblin maju untuk menyerang Shiro dari depan dan belakang, di barengi dengan anak panah kearah bahu Shiro

Dengan gerakan santai, Shiro mengelak hanya dengan menggerakkan bahunya saja. Setalah panah tersebut melewati bahunya, Shiro langsung menangkap panah tersebut dan melemparnya ke arah goblin yang sedang memanjat pohon dan membunuhnya

"Dua" saat Shiro berhitung, kedua goblin tersebut sudah ada di depan dan belakangnya dan menghunuskan belati mereka secara bersamaan

Dengan gerakan yang sangat minim, Shiro menghadap samping dan menghindari kedua belati tersebut. Tidak hanya itu, dia pun memegang kepala goblin yang ada di depannya dan memberikannya ciuman dengan lututnya, menghancurkan kepala goblin tersebut secara instan. Tanpa berhenti, menggunakan kaki yang sama, Shiro memberikan ciuman lainnya menggunakan telapak kakinya kepada goblin yang ada dibelakangnya hingga dia terjatuh dan menghancurkan kepalanya dengan pijakan yang terlihat lembut.

"Tiga dan empat, lebih baik kalian serang secara bersamaan" ucap Shiro melihat para goblin yang terkejut "setidaknya itu menghemat waktuku"

*Graaahhh!!*

Sepuluh goblin pun mulai bergerak bersamaan, terlihat 4 dari mereka membawa gadah kayu, 4nya lagi memegang belati dan sisanya membawa tombak. Goblin pertama yang datang langsung menghunus kan belatinya dari samping, sama seperti sebelumnya belati tersebut mudah di hindari. Akan tetapi, berbeda dari sebelumnya Shiro menepak lengan dan pinggul goblin tersebut tepat saat dia tidak seimbang membuatnya berputar dan membunuh 2 goblin yang membawa gadah dibelakangnya. Tanpa membuang waktu, Shiro pun mematahkan leher goblin tersebut.

"Lima, enam dan tujuh" ucap Shiro mengambil belati goblin tersebut dan melemparnya ke arah goblin yang membawa tombak "delapan"

Setelah melempar belati tersebut goblin dengan gadah tiba di depan Shiro, beserta 2 goblin dengan belati di belakangnya. Menghindar dengan membungkukkan badan, Shiro berputar dan mensleding ketiga goblin tersebut hingga mereka melayang diatas tanah. Sebelum goblin di depannya terjatuh, Shiro memegang kakinya dan langsung menghantam kedua goblin yang terjatuh di tanah hingga tubuh mereka hancur.

"Sembilan, sepuluh, sebelas, hey kalian tidak mau maju?" Shiro bertanya kepada 3 goblin yang diam membeku sambil mengambil 2 belati di tanah "kalau begitu biar aku yang maju"

Dengan 2 belati di kedua tangannya Shiro maju dengan cepat, tanpa di sadari Shiro telah berada di depan goblin dengan gadah. Sesaat dia hendak mengangkat gadahnya, Shiro telah memotong kepalanya menjadi 3 bagian secara horizontal. Melihat kawannya terbunuh, membuat goblin dengan belati berbalik ingin kabur. Saat akan berlari, dia sadar kalau 2 belati sudah membus punggung hingga keluar dari perut buncitnya dan langsung membelahnya jadi 2 bagian.

Goblin terakhir dengan tombak hanya bisa terdiam melihat teman-temannya di bantai tanpa sisa

"Graaaaaaa-" Auman goblin yang ingin maju tersebut di tahan oleh Shiro dan dia pun langsung merobek rahang goblin tersebut

"Semuanya ada empat belas" ucap Shiro yang mengibas tangannya dari darah goblin dan melihat kearah semak-semak "ini tidak bisa dijadikan pemanasan, kuharap mereka punya lebih banyak kawan"

Shiro pun mengikuti arah goblin yang telah lari sejak awal pembantaian sambil bersiul

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang