Setelah berhasil menyelamatkan Adi dan keluar dari rumah tua tersebut, Dika, Rini, dan Adi bertemu dengan sekelompok warga desa yang sedang mencari mereka. Wajah-wajah mereka penuh dengan kekhawatiran dan kelegaan saat melihat ketiga remaja itu selamat.
Warga Desa: "Dika, Rini, Adi! Terima kasih Tuhan kalian selamat! Kami sudah mencari kalian sejak semalam!"
Dika: "Maafkan kami, kami tersesat di dalam rumah tua itu. Kami tidak bermaksud membuat kalian khawatir."
Rini: "Kami sangat beruntung bisa keluar dari sana dengan selamat. Itu adalah pengalaman yang menakutkan."
Adi: "Kami berterima kasih atas bantuan dan pencarian kalian. Kami tidak akan melupakan kebaikan kalian."
Warga Desa: "Tidak apa-apa, anak-anak. Yang penting kalian selamat. Kami harap kalian belajar dari pengalaman ini dan berjanji untuk tidak lagi pergi ke tempat-tempat berbahaya seperti itu."
Dika: "Kami berjanji, kami tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi."
Setelah bertemu dengan warga desa, Adi dibawa ke rumah tetua desa untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Setelah memastikan bahwa Adi dalam kondisi stabil, mereka duduk bersama untuk membahas asal usul rumah tua yang angker tersebut.
Tetua Desa: "Adi, anakku, apa yang terjadi padamu di rumah tua itu?"
Adi: "Aku tidak yakin, Bapak. Saat itu merasa seperti ada yang menarik ke sana, dan tiba-tiba berada di dalam ruang bawah tanah. Adi benar-benar tidak ingat bagaimana saya bisa sampai ke sana."
Tetua Desa: "Rumah itu memang memiliki sejarah yang kelam. Dulu, di masa lalu, rumah itu ditempati oleh seorang dukun hitam yang melakukan berbagai praktik kegelapan. Konon, dia melakukan ritual-ritual gelap yang melibatkan pengorbanan manusia. Namun, kebenarannya tidak pernah terungkap secara jelas."
Dika: "Apakah hal tersebut membuat rumah ini dianggap angker?"
Tetua Desa: "Ya, cerita-cerita tentang roh jahat yang masih menghuni rumah itu telah tersebar di kalangan penduduk selama beberapa generasi. Dan kejadian seperti yang kalian alami malam ini hanya menambah kepercayaan pada keangkeran rumah itu."
Rini: "Itu sangat menakutkan. Kami tidak pernah menyangka bahwa kita akan terjebak di dalam situasi seperti itu."
Tetua Desa: "Pengalaman seperti ini harus diambil sebagai pelajaran. Jangan pernah lagi berani memasuki tempat-tempat yang dianggap angker atau berbahaya. Keselematanmu lebih penting daripada rasa ingin tahu."
Dan mereka berjanji untuk tidak pernah lagi mencari masalah dengan hal-hal yang berbau supranatural. Mereka menyadari bahwa cerita-cerita tentang rumah angker itu bukanlah sekadar legenda, melainkan peringatan nyata tentang kekuatan gelap yang dapat mengancam kehidupan mereka.Pesan Moral : Ketika kita berusaha memecahkan misteri atau mengejar hal-hal yang berbahaya, kita harus selalu berhati-hati dan memperhitungkan konsekuensinya. Terkadang, keingintahuan kita bisa membawa kita ke dalam situasi yang berbahaya dan menghadapi konsekuensi yang tidak terduga. Penting untuk mendengarkan peringatan dan memahami bahwa ada kekuatan gelap di dunia ini yang mungkin tidak kita mengerti sepenuhnya. Lebih baik menghindari risiko daripada mengambil risiko yang tidak perlu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Terkutuk : Misteri Rumah Angker di Desa Warna
HororDi Desa Warna yang dikelilingi oleh Hutan terdapat sebuah rumah tua menyimpan rahasia gelap yang mengintai di setiap sudutnya. Ketika Dika, Rini, dan Adi memutuskan untuk menjelajahi rumah tersebut, mereka tak menyangka akan terperangkap dalam labir...