Tubuhnya mati rasa. Diambang kesadarannya Jake merasa bahwa ada dua orang yang menyeretnya.
Dua orang itu adalah orang yang telah menusuknya dengan pisau di bagian perut saat ia sedang mencari kayu di hutan. Sebelum di tusuk kedua orang itu bilang bahwa mereka adalah pembunuh bayaran yang di sewa oleh suaminya.
Sesaat tiba di tepi jurang tubuhnya dihempaskan begitu saja dan pada saat itu Jake mati di tempat dengan membawa kesedihan yang amat mendalam di hatinya.
Dalam gelapnya ia bisa melihat setitik cahaya yang semakin lama semakin membesar dan ia dapat mendengar suara berisik yang terus memanggil namanya.
Saat ia membuka matanya ia bisa melihat adiknya dengan wajah panik berusaha membangunkannya. Tunggu, adiknya?
Matanya melebar dan segera berusaha bangkit untuk mencapai kalender di meja meski langkahnya seringkali kehilangan keseimbangan.
Sang adik, Ni-ki merangkul bahu sang kakak guna membantunya untuk berdiri dengan benar. Mata Jake berair kala melihat tahun yang tertera pada kalender. Tahun 890. Tahun dimana segalanya masih baik-baik saja walau tak sempurna. Tahun dimana ia masih bisa melihat sang adik. Tahun dimana Jake belum menikah dengan orang yang menghancurkan segalanya.
Dengan segera ia memeluk Ni-ki sambil menangis melampiaskan rindu dan ketakutannya. Ni-ki bingung tapi tetap berusaha menenangkan sang kakak dengan mengelus punggungnya halus.
"Aku tadi sangat takut kala kau tidur dengan peluh membanjiri tubuhmu kak dan kau mengigau sangat keras, apakah mimpimu sangat buruk?" Tanya Ni-ki
Jake mengangguk.
"Sangat sangat buruk, Ni-ki apapun yang terjadi aku akan melindungi mu tolong percaya padaku"
Di usapnya kepala sang adik dengan sayang. Walau tak ayal Ni-ki bingung kenapa kakak nya berkata seperti itu tapi ia tetap menganggukkan kepalanya.
"Bangun dan bersiap untuk sarapan kak"
Ni-ki berjalan meninggalkan kamar Jake. Jake menatap keseluruhan kamarnya, jujur ia sangat merindukan kamar ini walau hanya berisi kasur dan meja rias.
Ya benar, keluarga Jake sedang dalam ambang kebangkrutan dikarenakan ayahnya yang maniak judi. Bahkan semua perabotan di rumah ini sudah terjual habis dan hanya ada 2 maid, 2 pelayan dan 1 koki yang mengurusi kastil besar tapi hampa ini.
Oleh karena itu Jake dijodohkan dengan pewaris Casino tempat Ayahnya berjudi. Lee Heeseung. Orang yang dijodohkan dengan Jake dan pelaku yang membunuh Jake demi menikah lagi dengan orang lain.
Jake bertekad, di kehidupannya kali ini ia tidak akan kalah. Tuhan sudah baik memberikan Jake kesempatan kedua untuk mengulang semuanya.
Ia melihat kearah kotak perhiasan warisan ibunya yang masih tersimpan apik di dalam meja riasnya.
Maafkan aku ibu. Jake benar-benar tidak ingin melakukan ini tapi ia butuh uang.
Rencana pertama adalah mencari pasangan yang derajatnya lebih tinggi dari pada keluarga Lee. Jake menatap koran yang selalu disediakan tiap pagi oleh maid dirinya membaca dengan seksama berita yang hari ini diterbitkan.
Park Sunghoon. Adipati dari selatan yang sekarang sedang menjadi topik hangat karena setelah debutnya ia langsung diangkat menjadi adipati di usianya yang cukup muda untuk mengemban tanggung jawab yang sangat besar.
Di kehidupan sebelumnya Jake pernah mendengar berita tentang Park Sunghoon dan wilayah selatan. Yang Jake dengar wilayah selatan memiliki banyak hutang akibat perang teritori yang berkelanjutan dan disana sumber daya alam kurang di manfaatkan dengan baik.
Jake melihat lingkar merah pada kalender. Perjamuan di kerajaan akan diadakan sebentar lagi. Jake mengobrak-abrik meja riasnya dan menemukan data undangan yang akan hadir pada perjamuan itu. Betapa senangnya dia kala melihat ada keluarga Park dalam list nya.
Jake langsung berlari kearah kamar mandi dan bersiap, ia berencana untuk pergi ke kota dan membeli pakaian yang bagus dengan perhiasan warisan ibunya. Bagaimana pun caranya ia harus bisa menarik perhatian Park Sunghoon. Setelah selesai dengan urusan kamar mandinya Jake berjalan turun ke ruang makan.
Disana sudah ada Ayah, Ni-ki dan kakaknya, Soobin. Semua mata sontak mengarah padanya kala melihat setelan Jake seperti orang yang ingin berpergian.
"Mau kemana kau Jake?" Tanya Ayahnya.
"Ke kota" Balas Jake singkat.
"Untuk apa kau ke kota? Seperti orang punya uang saja!" Sinis Soobin.
"Bukan urusan mu"
Jake dan Soobin memang memiliki hubungan yang buruk. Soobin dengan sifat pick me nya dan Jake yang selalu jadi korban nya.
Setelah menyelesaikan makannya. Jake langsung meluncur ke kota mengabaikan Sang Ayah dan Kakaknya yang terus mencecarnya dengan makian.
Pokoknya setelah rencananya berhasil, Jake akan membawa Ni-ki dan angkat kaki dari rumah itu dan pergi sejauh mungkin.
Jarak antara kediamannya dan kota cukup memakan waktu tapi Jake menikmati semua ini karena ia jarang pergi keluar. Sesampainya di kota, ia langsung pergi mendatangi toko perhiasan untuk menukar perhiasannya dengan uang. Dan ternyata hasilnya lebih dari cukup menurut Jake. Ia mendapatkan 38.000 koin emas.
Setelah mendapatkan uang selanjutnya adalah mencari baju untuk jamuan. Tapi di tengah jalan tiba-tiba ada keributan dikarenakan ada sapi yang mengamuk dan mulai membuat rusuh kota.
Tanpa Jake sadari sapi itu mulai berlari kearahnya dan hampir saja ia terseruduk oleh sapi kalau tidak ada orang yang menariknya dan menusuk sapi itu sehingga membuat darah sapi itu muncrat dan mengotori baju Jake dan orang tersebut.
Jake sekarang bahkan terlalu terkejut untuk bicara. Tubuhnya sekarang terselimuti oleh darah sapi tapi sebenarnya ia bersyukur karena tidak terluka.
Orang yang sudah membantu Jake tadi datang menghampiri Jake dan membuka tudungnya. Mulut Jake menganga.
"Kau tak apa tuan?" Tanya orang itu sambil mengulurkan tangannya.
"Park Sunghoon?...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Change My Fate (SungJake Time Travel Story)
Historical FictionTubuh Jake mati rasa ada dua orang yang menyeretnya ke arah jurang, tubuhnya dihempaskan begitu saja ke dalam jurang hanya itu yang Jake ingat sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya dan gelap menyelimuti dunianya. Dalam gelapnya ia menemukan setiti...