3

1K 198 26
                                    

Sunghoon menatap bangunan di depannya. Bangunan ini adalah bangunan yang Jake tulis dalam suratnya. Ini adalah toko kue kecil yang terlihat sangat sederhana dan rumahan.

Sunghoon melangkahkan kaki nya masuk ke kantor tersebut dan ia melihat eksistensi Jake disana. Sedang duduk dan meminum secangkir coklat panas. Jake melambaikan tangannya padanya segera Sunghoon menghampirinya.

"Ingin pesan apa yang mulia?"

Sunghoon menggeleng, ia tidak berniat untuk lama disini. Ia akan mendengarkan negosiasi Jake, jika alasan Jake masuk akal, mungkin nanti ia akan benar-benar menjalankan rencana Jake.

"Kenapa kau memilih tempat ini?" Tanya Sunghoon.

Jake mengangkat bahu nya "Makanan nya enak"

Toko kue ini adalah toko kue yang sering Jake datangi di masa depan. Setelah menikah dengan Heeseung, Jake di asingkan begitu saja ke pinggiran kota karena Heeseung tidak mau kekasihnya melihat eksistensi Jake di mansionnya.

Membuat Jake hidup pas-pas an, ia bekerja dengan mencari bahan herbal di hutan dan menjadi tukang jahit. Toko kue ini memiliki harga yang murah, oleh karena itu, setelah pulang kerja Jake selalu mampir untuk membeli kue disini.

Melihat Jake tiba-tiba murung membuat Sunghoon menghela nafasnya.

"Aku tidak ada waktu untuk melihat wajah murung mu, cepat jelaskan rencana mu"

Jake mendengus, dasar tidak punya hati. Jake mengeluarkan kertas berisi perjanjian kontrak pernikahan. Sunghoon mengambil kertas itu dan membacanya dengan seksama.

"Pertama-tama aku ingin kau menikahi ku dengan balasan aku akan melunasi hutang mu, wilayah selatan memiliki hutan yang kaya akan tanaman obat-obatan dan itu bisa menjadi sumber bisnis utama di wilayah selatan"

"Dari mana kau tahu tentang tumbuhan herbal?"

Karena aku dulu adalah pengumpul tanaman herbal "Saya belajar tentang tumbuhan herbal"

Di tahun ini pembelajaran tentang tumbuhan herbal belum marak, hanya tabib-tabib saja yang mengetahui nya. Tapi di masa depan tumbuhan herbal akan sering di cari sebagai pengobatan alternatif bagi kaum kurang mampu yang tidak bisa menyewa tabib.

Sunghoon menganggukkan kepala nya, ide Jake tidak buruk juga. Lagi pula pernikahan ini hanya berlangsung 3 tahun.

"Lalu bagaimana skenario yang membuat aku jatuh cinta pada mu?"

"Jatuh cinta pada pandangan pertama" Jawab Jake.

"Kenapa?"

"Karena aku cantik"

Sunghoon tersedak ludah nya sendiri, tidak salah sih pikirnya. Jake memang cantik.

"Baiklah, kita akan menikah bul-"

"Minggu depan" Potong Jake. Mata Sunghoon melotot kaget, tidak habis pikir dengan pemikiran Jake.

"Lebih cepat lebih baik bukan? Nah Adipati Park tugas mu sekarang adalah mengumumkan pada pres mendia bahwa kau akan menikahiku, urusan Heeseung dan Ayah akan ku hadapi sendiri. Senang bekerja sama dengan mu, saya pamit yang mulia"

Jake meninggalkan Sunghoon yang tak bergeming dari posisi nya, pria itu sudah gila pikir Sunghoon.

Sunghoon hanya berharap semoga dia diberikan kesabaran seluas samudera.
.
.
.
.
.

Kerajaan di buat gempar akan berita Adipati Park yang terkenal dingin dan misterius tapi tampan akan menikahi Jake dari keluarga Shim.

Hari ini koran laku keras dan para pecetak koran kewalahan akibat pengumuman pres yang Sunghoon adakan kemarin.

Apalagi alasan Sunghoon menikahi Jake adalah karena cinta pada pandangan pertama membuat warga bertanya-tanya se cantik apa anak dari keluarga Shim itu walau mereka tahu rumor yang beredar kalau memang keluarga Shim selalu menghasilkan keturunan yang menawan.

Pagi ini Jake dibangunkan oleh suara adiknya yang berteriak heboh sambil memegang koran.

"Kak bangun! Jelaskan apa ini?!" Teriak Ni-ki sambil menggoyangkan tubuh Jake.

Jake menutup kepalanya dengan bantal, adiknya itu sangat berisik, tentu Jake sudah menduga kalau reaksi keluarga nya pasti akan sangat heboh, tapi ia tidak menyangka kalau adiknya itu akan membangunkan nya pagi-pagi hanya untuk menjelaskan berita hari ini.

Tapi yang nama nya Ni-ki ia tidak menyerah sebelum kakak nya bangun dan menjelaskan berita itu jadi ia tetap menggoyangkan tubuh kakaknya sambil berteriak untuk bangun.

Jake yang kesal akhirnya melempar bantalnya ke muka Ni-ki, tidak keras tapi cukup untuk membuat Ni-ki oleng.

"Kak ayo jelaskan apa ini" Tanya Ni-ki sambil menyodorkan koran yang dipegang nya.

Baru saja ia ingin menjawab pintu kamarnya di buka dengan kasar oleh seseorang, dan itu adalah Soobin. Masih lengkap dengan setelan piyama nya dan rambut acak-acakan sedang memegang koran.

"Kau menikahi Adipati Park?" Tanya Soobin.

Saat ingin menjawab lagi tiba-tiba Ayahnya masuk dengan tangan yang memegang koran juga.

"Apa ini Jake?"

Jake kesal, tidurnya diganggu dan keluarga nya itu berisik.

"KELUAR SEMUA, AKU AKAN MENJELASKAN SEMUA INI DI RUANG MAKAN!" Teriak Jake.

Cukup membahana sampai semua orang di ruangan itu tutup telinga, Jake menyeret keluarga nya untuk keluar dari kamar nya dan membanting pintu lalu menguncinya.

Jake menghela nafas, mungkin sehabis keluarganya, Heeseung juga akan datang menemuinya.

Segera ia bersiap dan mengambil setelan warna merah maroon. Hari ini ia harus mengakhiri perjodohan nya dengan Heeseung.

Jake keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan, semua anggota keluarga ada disitu. Jake duduk di kursinya.

"Jelaskan" Ucap sang Ayah.

"Pertama-tama aku ingin membatalkan perjodohan ku dengan Heeseung aku tidak peduli dengan hutang mu ayah, jangan korbankan aku dalam kesalahanmu karena yang ku cinta hanya Adipati Park. Aku akan angkat kaki dari rumah ini dan pergi ke wilayah selatan bersama dengan Ni-ki" Jake menatap ayahnya tepat di mata, sang Ayah bangkit dan menggebrak meja.

"APA APAAN KAU" Marahnya.

Di masa depan orang yang rela terus berkorban demi nya cuman Ni-ki seorang. Soobin, kakaknya akan menikahi pembisnis kaya raya dan meninggalkan mereka. Ni-ki selalu rela menjadi tameng untuk Jake sampai akhir hayatnya meninggalkan rasa bersalah yang begitu mendalam bagi Jake.

Jake tersenyum, "Kau lihat, kedudukan Adipati Sunghoon lebih tinggi dari Heeseung, jadi Heeseung tidak akan bisa berbuat apa-apa selain menerima"

Jake berjalan meninggalkan ruang makan, dirinya menghampiri kepala pelayan yang ada di depan pintu ruang makan.

"Kalau Heeseung kemari antarkan dia ke taman belakang, pastikan ada setidaknya dua prajurit yang mengawasi ku nanti"

Kepala pelayan itu menunduk tanda mengerti akan perintah tuannya. Jake tersenyum.

"Terima kasih pak kim"

Mungkin ini akan jadi terakhir kali nya ia bertemu dengan kepala pelayan yang sangat loyal pada keluarganya. Yang rela mengurusi semuanya bahkan diambang kehancuran.

Kepala pelayan itu ikut tersenyum hangat, ini kali pertamanya Jake mengucapkan Terima kasih pada nya.

"Sudah tugas saya tuan, semoga kebahagiaan terus memberkati pernikahan kalian"

Change My Fate (SungJake Time Travel Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang